Chapter 11

4.3K 556 19
                                    

Yoongi menyesap secangkir kopi nya pelan dan memandang ke luar jendela. Butiran air hujan mulai turun

Ia menarik napas dalam dalam hari ini ia sudah menyakinkan dirinya semalaman ia sudah memikirkan hal ini hingga ia tidak bisa tidur

Yoongi memegang cangkir berisi kopi yang mulai mendingin

Para pengunjung cafè mulai beranjak dari tempatnya langit makin menggelap dengan guyuran hujan yang makin deras

Hembusan angin menerpa kulit wajah nya lembut seiringan dengan seseorang yang memasuki pintu cafè

Aroma kopi menyeruak menyapa indra penciuman jimin di dalam cafè tersebut ia mengedarkan penglihatnnya

Dan tepat di sebuah meja tak jauh dari tempatnya berdiri manik mata nya terkunci pada sosok namja manis yang sangat menikmati pemandangan hujan diluar sana

Lekuk wajah manis milik yoongi mampu menyihirnya saat ini jimin sangat memuja namja itu

Ia melangkah mendekat dan tanpa suara ia duduk dihadapan yoongi yang masih tidak mengalihkan pandangannya dari luar kaca jendela yang mulai memburam karena embun air hujan

"Apa aku datang terlambat?"

Jimin membuka suara nya hanya untuk sekedar basa basi pada namja manis didepannya itu

Yoongi menggeleng pelan dan menarik bibirnya simetris kearah jimin

Apa ia tidak tahu senyum manisnya itu membuat jatung jimin berdetak dua kali lipat

"Mungkin aku yang datang terlalu cepat"

Yoongi mengakhiri ucapannya dengan terkekeh pelan

"Apa kau mau pesan kopi?" Tanya yoongi

"Tidak perlu"

Mereka terdiam dengan pandangan mata mereka yang saling mengunci satu sama lain

Bagi jimin tidak ada pemandangan yang lebih indah dari sosok manis dihadapannya kini

Yoongi sangat gugup saat manik hitam jimin menatapnya lekat ia bisa merasakan bagaimana jimin memandangnya dengan penuh cinta

Ia bisa merasakan ketulusan yang jimin berikan untuknya haruskah ia mengambil keputusan yang sangat sulit ini?

Bisakah ia meninggalkan semua kenangannya? Menghapus nama lelaki itu dari hatinya?

Apakah ia takkan terluka lagi?

"Jimin.. mari kita akhiri semua ini"

Wajah tampan jimin berubah tegang dengan rahang tegas milik namja itu yang mengeras

Ia terperangah dengan pernyataan namja manis itu

"Apa yang kau katakan?"

Suara jimin terdengar rendah menahan emosi

"Kita harus berpisah"

Mata elang jimin memerah ia menahan air mata yang siap meluncur keluar

Destiny;一TaeGi & JiKook Ft. MinYoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang