6. Kegagalan

31.8K 2.9K 163
                                    


Seneng banget karena banyak yang membaca cerita ini hehe, aku-nya jadi semangat 45 :D Selamat membaca ya :)

______________________


Suasana canggung kini menyelimuti kamar Revvina dan Aileen. Mereka baru saja tiba di rumah. Baik Revvina maupun Aileen belum ada yang berganti baju. Revvina sedang membersihkan wajahnya yang tadi terpoles make up, sementara Aileen duduk di pinggir tempat tidur sambil sambil memperhatikan aktivitas istrinya.

"Uhm, kamu nggak ganti baju sama bersih-bersih?"

Dahi Aileen mengernyit mendengar ucapan istrinya. Ditatapnya wanita itu lekat-lekat. Apa maksud istrinya dengan bersih-bersih? Semacam kode-kah? Apa istrinya sudah tidak sabar menunggu? Kenapa istrinya berubah agresif sekarang?

Revvina yang merasa sedang ditatap oleh Aileen segera menunduk malu, wajahnya merona. Karena Aileen dari tadi hanya diam saja, jadi ia berinisiatif lebih dulu. Salah suaminya sendiri tadi yang menjanjikan sesuatu padanya.

"Kamu nggak ganti baju?" tanya Revvina sekali lagi karena suaminya tidak merespon pertanyaannya yang pertama. Kali ini tanpa embel-embel bersih-bersih seperti tadi.

Aileen bangkit dari posisi duduknya lalu masuk ke walk in closet untuk berganti baju. Ia masih tidak mengatakan sepatah katapun pada istrinya. Ia sedang gusar sekarang. Setelah berganti baju ia pergi ke kamar mandi.

Revvina baru bernapas lega setelah Aileen tidak berada di kamar. Sebenarnya Revvina sangat gugup, jantungnya berdebar kencang. Ia bingung harus melakukan apa nanti. Tawaran suaminya tadi membuat akal sehatnya sedikit bergeser. Bukan dia yang kali ini menawarkan, tetapi suaminya. Tidak baik menolak rezeki, kalau kata orang. Lagipula, kesempatan emas ini kan datangnya tidak dua kali.

Aileen sudah keluar dari kamar mandi, giliran Revvina yang berganti baju dan membersihkan diri. Saat di walk in closet, ia bingung setengah mati harus mengenakan apa. Dari cerita beberapa temannya, ia tahu bahwa saat malam pertama, biasanya mereka mengenakan pakaian yang sedikit terbuka untuk membuat sang suami senang. Revvina memiliki beberapa baju tidur seperti itu, namun ia malu untuk memakainya. Jadi Revvina memutuskan membawa baju tidur yang sudah dipilihnya ke kamar mandi, ia akan berganti baju di sana.

Di dalam kamar mandi, Revvina berteriak frustrasi. Ia sudah mengenakan baju gaun yang terbuka dan pendek. Penampilannya yang dibalut gaun tidur itu mengagumkan. Tak ada yang salah dengan gaun itu, namun yang salah ada pada dirinya. Ada tamu yang tak diundang, datang di waktu yang benar-benar tidak tepat.

Gagal sudah rencana besarnya.

Revvina menjambak rambutnya kuat-kuat, bisa-bisanya ia melupakan jadwal tamu bulannya. Lalu sekarang bagaimana cara dirinya menjelaskan kejadian tidak terduga ini pada suaminya? Bagaimana dengan rencana mereka malam ini?

Pantas saja malam ini sangat sensitif, marah, dan sedih di waktu bersamaan. Ternyata tamunya datang. Hormonnya sedang tidak stabil. Revvina menghela napas panjang dan menimbang beberapa hal serta mengumpulkan keberanian. Setelah itu barulah ia keluar dari kamar mandi.

Semoga Aileen nggak marah, harapnya dalam hati.

Mendengar suara pintu kamar mandi terbuka, Aileen meletakkan ponselnya di atas nakas. Fokusnya kini beralih ke arah kamar mandi. Di depan pintu, ada pemandangan yang membuat Aileen langsung terbelalak. Penampilan istrinya sukses membuat darahnya mengalir deras dan jantungnya bergedup kencang. Ke mana istrinya yang biasa mengenakan piyama bergambar tokoh princess? Kenapa bisa ada bidadari di kamarnya sekarang? Seingatnya ia tidak memakai deodoran yang bisa membuat bidadari menembus genteng rumahnya seperti iklan di televisi.

The Princess BrideWhere stories live. Discover now