[5] Bakso

76 12 10
                                    

Setelah delapan jam tertidur, Tiara pun terbangun. Nyawanya perlahan terkumpul. Sambil menguap, ia merogoh bawah bantalnya untuk mengambil ponsel. Padahal udah berkali-kali diperingati oleh bunda, bahaya naruh ponsel di bawah bantal.

Karena masih jam 5 pagi dan masih malas untuk bersiap-siap untuk sekolah, Tiara pun memutuskan untuk memainkan ponselnya dan membuka Line. Tetapi isi dari Line hanya dari oa dan grup, seperti biasa. Chat Tiara dengan Calum semalam pun tidak berlanjut.

Saking gabutnya, Tiara pun membuka Google.

Bagaimana cara menghadapi cowok cuek. Sarannya ya, makasih.

Search

Mungkin Tiara terlalu menurut pada bundanya saat disuruh selalu sopan kepada siapapun.

Bermacam artikel pun mulai bermunculan. Tiara mengklik artikel paling atas, karena menurutnya yang paling atas adalah yang paling famous.

Kalimat pengantar dan basa-basi dari penulis artikel tersebut pun hanya dibaca sekilas olehnya. Tiara pun mengscrool lebih ke bawah lagi agar lebih cepat mendapati tips tersebut.

Oke, nggak usah basa-basi, jadi ini saran gue buat menghadapi cowok cuek.

Tapi sebelum itu, gue mau cerita. Jadi temen gue itu pernah pacaran sama cowok dakian...

Tiara memutar bola matanya malas. Ia pun memutuskan untuk mencari artikel lain.

"Nah! Ketemu juga!"

Cara menghadapi cowok cuek ala gue:

1. Jangan dicuekin balik,
2. Jangan bikin bosen,
3. Sering ajak ngelakuin hal yang nggak ngebosenin,
4. Ajak ngelucu. Atau seenggaknya lo nggak garing,
5. Kalo lonya garing, baca nomor dua,
6. Ajak jalan-jalan, tapi jangan maksa,
7. Jangan gampang bete.

Itu tips gue. Temen-temen gue suka make cara itu dan... berhasil.

Kalo kalian nanya alesannya apa, gue jelasin dari nomor pertama.

1. Cowok cuek itu...

Tiara pun mengangguk-anggukkan kepalanya dan tidak melanjutkan membaca.

Mungkin ia bisa mencobanya?

•••

"Jajan apa, Sher?" tanya Tiara saat kakinya sudah berdiri di kantin.

"Gue mau beli gorengan aja, ah. Lo mau beli apa?"

"Mau beli mie ayam. Kecapnya nggak usah banyak-banyak."

Sheryl pun menoyor kepala temannya itu. "Gue nanya doang, bukan yang jual. Udah gece, keburu rame."

Mereka pun berjalan ke tukang gorengan dahulu karena lebih sepi pelanggan. Setelah itu baru membeli mie ayam yang agak ramai pembelinya.

"Makan di kantin atau di kelas aja, Ra?"

"Kelas aja. Sumpek gue."

Tiara berdecak kesal saat melihat orang yang mengobrol di tengah kantin sehingga ia tidak bisa jalan, padahal jelas-jelas kantin sedang ramai dan macet.

"Tiara!"

"Apaan, Sher? Ntar dulu deh, lagi ribet."

Forced [cth]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora