4. Special Gift Part 1

2.1K 185 12
                                    

Sebenernya topiknya udh basi, tapi tak apalah masih bulan kedelapan kan?

Happy reading


Keempat member BLACKPINK baru saja keluar dari mobil hitam yang mereka tumpangi. Setelah kembali dari gedung SBS, mereka berempat disuruh untuk kembali ke dorm mengingat kondisi Jennie yang tadi kakinya sempat terkilir saat perform.

"Kau benar tidak apa-apa?" tanya Jisoo khawatir.

Jennie hanya mengangguk sembari memberikan senyuman tipis pada eonninya tersebut.

"Jangan menyangkal, kau jalannya saja tertatih-tatih seperti itu!" Tanpa aba-aba Rose langsung memapah Jennie menuju lift.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di dorm.

Brukk...

Lisa melemparkan tubuhnya ke sofa dengan kasar.

"Capeknya..." leguh Lisa.

"Tapi semua terbayarkan, lihatlah!" Rose menyodorkan ponselnya pada Lisa.

"Banyak yang antusias dengan penampilan kita tadi." ujarnya dengan penuh semangat.

Lisa, Jennie dan Jisoo pun ikut mengecek ponsel masing-masing.

Jennie mengamati fotonya dan teman-temannya di layar ponsel yang dipegangnya. Itu adalah foto yang diambil seusai penampilannya tadi.

Tanpa disadari bibirnya telah melukiskan sebuah senyuman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanpa disadari bibirnya telah melukiskan sebuah senyuman. Tapi tak lama kemudian senyuman itu sirna begitu ia melihat foto yang membuat mata dan juga hatinya menjadi panas.

 Tapi tak lama kemudian senyuman itu sirna begitu ia melihat foto yang membuat mata dan juga hatinya menjadi panas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jemari lentik milik Jennie menekan dengan kasar layar ponselnya agar cepat-cepat ia keluar dari aplikasi tersebut. Ia sudah tak tahan melihatnya, hatinya telah terbakar api cemburu.

"Kau kenapa?" Tanya Jisoo yang merasa heran dengan kelakuan Jennie yang membanting ponselnya ke sofa.

"Hanya omongan para haters." Jawab Jennie dengan nada kesal dan penuh dusta.

Jennie pun melenggang pergi meninggalkan ketiga temannya yang hanya terdiam. Lebih tepatnya ketiga gadis itu hanya menatap nanar pada Jennie tanpa berharap jawaban lebih karena mereka tahu tabiat Jennie jika sedang marah. Mereka tak berani mengusik singa betina yang sedang murka

Gadis bersurai panjang itu sudah bersiap memutar gagang pintu untuk keluar, tapi ia menghentikan dirinya sendiri. Ia baru sadar kalau ia belum mengganti bajunya. Tidak mungkin kan ia memakai baju yang ia gunakan saat perform tadi untuk jalan-jalan keluar? Bisa-bisa ia menjadi pusat perhatian nanti di jalan.

Huftt...

Jennie menghela nafasnya. Berusaha menenangkan pikiran dan hatinya yang terusik ketenangannya gara-gara foto tadi. Foto yang kini ia anggap konyol karena bisa membuatnya cemburu.

Padahal itu kan bukan Jiyong yang asli.- batin Jennie.

Tubuhnya sudah siap berbalik untuk kembali bersama ketiga temannya namun matanya tak sengaja menangkap sesuatu yang menarik perhatiannya. Box berwarna putih dan pink yang sudah ia telantarkan selama beberapa hari.

Jennie pun membuka tutup box tersebut.

"Oppa, apa kau yang memberikannya?" gumannya pada sneakers wedges yang tengah diamatinya lekat-lekat itu.

"Aishh babo!" Rutuknya pada dirinya sendiri begitu suatu hal terlintas dalam benaknya.

Dengan cepat gadis itu berlari kembali ke sofa yang ia duduki tadi dan langsung menyambar ponselnya. Ia bahkan lupa dengan nyeri di kakinya.

EMPAT HARI LAGI!!- jeritnya dalam hati begitu kedua bola matanya melihat tanggal yang tertera di layar ponselnya.

"Ada apa lagi?" Tanya Rose yang mulai melihat gelagat aneh Jennie yang semakin menjadi-jadi.

"Tidak ada" ketusnya. Jennie pun mulai mengasyikkan dirinya dengan ponselnya tanpa menghiraukan ketiga temannya yang sedang mempergunjingkan kelakuan anehnya.

Jennie sendiri sebenarnya sedang sibuk melihat-lihat barang-barang fashion brand ternama. Terlihat sekali dari mimik mukanya kalau dia sangat bingung. Semua yang terpampang di layar ponselnya terlihat begitu menarik dan mahal.

"Barang yang menarik untuk dijadikan kado." Guman Rose saat membaca kalimat yang Jennie ketikkan.

"Yakk! Kau ini mengganggu saja Rose!"

Rose yang mengintip dari belakang tubuh Jennie pun sedikit menjauhkan tubuhnya dari sofa untuk menghindari pukulan Jennie.

"Mengganggu ya?" ucap Rose diselingi kekehan.

"Ciee hadiah untuk siapa?" Lisa yang tak mau ketinggalan juga ikut-ikutan menggoda eonni-nya itu.

Jennie-gadis yang tengah dipergunjingkan itu hanya terdiam. Ia benar-benar malu untuk mengatakannya.

"Ada 3 kemungkinan." Jisoo memulai orasinya. Kini ketiga pasang mata itu memperhatikan Jisoo dengan seksama.

"Pertama tanggal 16 adalah anniversary WINNER yang kedua, selanjutnya tanggal 18 adalah ulang tahun Jiyong sunbae, dan yang terakhir tanggal 19 adalah anniversary BIGBANG, dan kemungkinan terbesar Jennie akan memberi hadiah kepada..."

"Jiyong sunbae!" ucap Jisoo, Rose dan Lisa serempak.

Baiklah kini Jennie tersudutkan, mau tak mau ia pun mengakuinya. Lagipula ini bukanlah fakta baru bagi ketiga temannya jika ia menyukai sunbaenya tersebut.

"Aku memberikannya sebagai ucapan terimakasih karena dia sudah banyak membantu."

"Kalau begitu kenapa tak memberikan pada semua staff saja, atau semua sunbae, kenapa harus GD saja? Bukankah para staff yang lebih banyak membantu?"

"Sudahlah akui saja kalau kau ingin memberikan kado pada Jiyong sunbae!" Desak Lisa.

"Aishh kalian ini..." kali ini Jennie tak dapat menutupinya lagi. Ia sudah pasrah.

"Hey sudahlah, tidakkah kalian kasian pada Jennie yang sudah semerah tomat itu."

"Sudah puas? Sekarang bantu aku mencari hadiah yang bagus!" Jennie menggeret ketiga temannya ke sofa dan memaksa mereka untuk membantunya.

"Tapi Jennie, apa kau yakin akan memberikannya barang-barang branded yang harganya selangit seperti yang kau lihat tadi?" tanya Rose yang tadi memang mengintip aktivitas Jennie sejak awal.

Jennie menggerdikkan bahunya, "Entahlah aku bingung."

"Kau harus memberikannya hadiah yang unik, barang-barang mahal seperti itu tak begitu menarik perhatian sunbae, lagipula ia juga berbisnis dalam dunia fashion dan jangan lupa dia adalah gudangnya uang!"

Lisa dan Jisoo mengangguk mengiyakan ucapan Rose.

"Lalu apa yang harus aku berikan?"

Tbc...

Sebenernya authornya yg bingung, ceritanya mau dikasih apa gitu, dari kemarin mikirin blm nemu juga.
Oke sabar aja nunggunya ya

Jangan lupa vomment, kasi masukan tentang cerita ini bagusnya gimana gitu...

Oke thanks

BLACK PINK In YG's AreaWhere stories live. Discover now