DAY - Part 4 : Perpustakaan

20.7K 1.1K 6
                                    

Anyyongg!!!!
Mana suaranyaa??

Ehehehe ga ada yang nyahut :"
Btw ini aku pengen ngegas dulu yha. Jangan ada yang minta ngerem. Aku gasuka diatur sksks.

Btw, sekarang 1 Mei.
Gak papa sih.

Happy reading ❤

***

Sudah lewat satu jam dari jam istirahat kedua. Dan sekarang Ali dan Prilly masih berada di perpustakaan untuk membereskan buku-buku yang ternyata memang sangat berantakan disana. Rupanya memang Pak Samsul tidak tanggung-tanggung jika memberi hukuman, guru itu tahu, hari ini perpustakaan akan dibereskan karena akan ada penilaian adiwiyata (kebersihan sekolah) dengan berbagai sekolah di Jakarta.

"Hehh onta, beresin malah tiduran lo pikir ini rumah lo!" Prilly melempar salah satu buku sastra pada Ali yang tengah tergeletak kecapean dilantai.

Cowok itu meringis karena lemparan Prilly mengenai wajahnya. "Paan sih lo. Gue capek tau anjir," Ali mengipasi wajahnya, "Sana bersihin sendiri." cowok itu hendak memejamkan matanya tapi tiba-tiba perutnya kejatuhan benda berwarna-warni dan tangannya ditarik paksa.

"Lo yang bikin gue dihukum jadi lo yang harus banyak bersih-bersih ya!" Prilly mendorong Ali menuju ke lantai atas. "Buruan naik, yang diatas belom dibersihin!" suruhnya sambil mendorong-dorong cowok itu.

Ali mendecak, "Ngapa kerajinan banget sih Pril? Mending bolos aja yuk sama gue? Gue beliin siomay?" tawarnya.

"OGAH!"

Ali mengusap telinganya yang lagi-lagi berdengung karena teriakan cewek itu.

"Kapan ya Pril suara lo semerdu Ariana Grande, kayaknya gitu-gitu mulu. Pusing kepala gue dengernya, dengung mulu anying." desahnya lelah.

Plak

"Awwws, kasar banget sih!" Ali lagi-lagi meringis karena tabokan maut cewek itu di lengannya.

"Makanya gausah ngebacot. Buruan!" suruhnya sambil mendorong Ali ke salah satu rak. Prilly menuju ke rak sebelahnya.

Ali dengan sangat enggan akhirnya mengiyakan. Kalau dipikir-pikir, ketimbang Pak Samsul, Prilly lebih menyeramkan. Cewek itu tidak pernah tanggung-tanggung jika sudah berhadapan dengannya.

"Pril," panggil Ali yang sekarang sedang menata buku.

Prilly diam. Tidak peduli dengan makhluk yang sayangnya hidup disebelahnya itu.

"Prilly," panggil Ali sekali lagi.

"Pril?"

"Prilly?"

"Dania!"

"Dania Aprillya?!"

"UNYIL!"

glodak

"Anjir," Ali mengusapi kepala belakangnya yang barusan dilempar kemoceng oleh gadis itu.

"Kenapa sih? Berisik!" Prilly mendelik kesal, "Bisa gak lo diem sebentar aja hah?" kesalnya.

Ali mendengus, "Enggak." dia mengusapi kepalanya, "Ya abis punya nama gue panggil gak nyahut, giliran unyil aja nyahut," cibirnya.

Destiny And You [ COMPLETE ]Where stories live. Discover now