twenty ; fix you.

4.9K 719 134
                                    

Yeri pov's

Malam itu memang malam yang cukup menyenangkam bagiku. Aku pergi bersama Jungkook. Dia mengajakku ke suatu tempat yang cukup indah. Entah alasan apa dia mengajakku ke situ, aku pun tidak tahu.

Dia memberiku sebatang bunga mawar merah dan berkata sesuatu padaku.

"Yeri, sebenernya-"

.

"YERIIIIIII BANGUUUUUN!"

Aduh, mamah. Pagi-pagi bikin budek aja sih.

"Apaan sih, Ma?!? Pagi-pagi udah berisik!" gerutuku sebal. Jelas lah, siapa yang suka diganggu pagi-pagi seperti ini?

"Kamu tuh tidur terus! Liat sekarang udah jam berapa?!?" Kata mama.

Loh emang sekarang jam berap-

MATI! UDAH TELAT MAMPUS!

"YAAMPUN, MA! KOK GA BANGUNIN AKU DARITADI?!?" kataku, yang langsung loncat dari kasur dan berlari ke kamar mandi.

Mama hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkahku.

Ah udah! Tamat riwayat gue hari ini!

- di sekolah. -

"Pak, ayo dong buka gerbangnya!" ucapku memelas pada Pak Ibrohim, salah satu satpam yang bertugas menjaga pintu gerbang.

Sayangnya, dewi fortuna sedang tidak berpihak padaku. Harapanku pupus begitu saja saat melihat pintu gerbang yang sudah tertutup.

"Gabisa neng. Ini udah perintah ibu kepsek," katanya. Beliau juga mungkin sebenernya kasian melihatku yang sudah berdiri lemas di depan pagar.

"Gini deh. Saya ijinin neng Yeri buat masuk. Tapi neng harus bersihin toilet cewek, gimana?" tanya Pak Ibrohim.

Ah kampret. Sama aja boong.

"Pak, tapi saya buru-buru nih. Toilet nya lain kali aja deh! Masalahnya, sekarang pelajaran MTK, guru killer lagi! Pak aduh, izinin saya masuk dong! Pliiissss, yayayaya?"

Pak Ibrohim sepertinya sudah benar-benar iba melihatku. Aku memang seperti orang yang putus asa sekarang. Tak bisa berharap apa-apa selain menunggu sampai jam 10 agar gerbang bisa dibuka.

"Yaudah, neng boleh masuk deh. Tapi toilet jangan lupa ya?" katanya, sambil membuka gembok pintu gerbang.

Mataku langsung berbinar semangat.

Ah untung Pak Ibrohim baik!

"IYAAAAA! MAKASIH PAK IBROHIM GANTENG CINTAKU! I LOVE YOU MUAH!" kataku ceplas-ceplos.

Buru-buru aku berlari menuju kelasku yang berada di lantai bawah. Untung saja di bawah. Kalau sampe di lantai 2 atau 3?

Bisa remuk betis gue!

Aku melihat pintu kelasku yang masih terbuka leb-

O-ow. Mrs.Hana, kawan.

"Se-selamat pagi, Mrs.Hana," kata gue gelagapan.

Aduh guru killer.

Mrs.Hana langsung menatapku tajam.

"Kenapa kamu terlambat, Yeri?"

"A-anu...saya telat bangun," kataku jujur.

Memang benar aku terlambat bangun, kan?

"Kamu ini ketua kelas, tapi terlambat. Ya sudah, cepat masuk!"

ChatroomWhere stories live. Discover now