Prolog

5.1K 88 4
                                    

Pada hari minggu yang cerah, matahari yang telah menampakkan wujudnya dengan sinar kekuningan.

Di sebuah taman yang sangat ramai karena pada hari itu hari minggu, hari itulah yang sering ramai di taman ini, taman ini menyegarkan mata dan banyak sekali pepohonan yang tumbuh di taman ini.

Di Taman ini banyak anak kecil bermain di bagian tempat bermain anak, ada juga piknik di taman ini, dan juga banyak perkumpulan club berada di taman ini termasuk club fotografer.

“ Jadi tugas kalian memotret taman ini.. “ ucap pembina fotografer

" Sekarang kalian berpencar, cari hal yang menarik di foto" ucap pembina fotografer

  Mendengarkan perintah dari pembinanya, para anggota club fotografer mulai berpencar untuk mencari tempat yang cocok untuk mengabadikannya, salah satunya seorang laki laki berkacamata yang sangat fokus dengan lensanya untuk menciptakan foto yang bagus, saat memotret suatu objek, seorang gadis remaja berlari mengarah laki laki itu hingga bertabrakan dengan spontan kamera laki laki itu selamat, tetapi tidak dengan kacamatanya.

“ Hei.. kacamata gue pecah “ protesnya sambil menarik tangan gadis itu mencegah kabur
“ Maaf, gue sedang di kejar kejar “ jawabnya ingin melepaskan genggaman tangan

  Dari sebelah arah kanan seorang pria brewokan mendekati mereka berdua.

" Sudah menyerah saja, capek berlari kan ? " Pria Brewokan bertanya

" Bisanya melawan perempuan ?, hadap gue dulu" ucap laki laki tersebut dengan berani

" Oh lu mau ngelawan gue?, lu masih bocah " jawab Pria brewokan menyindir

" Tolong pegang kameraku, gue akan melawan orang ini" ucap laki laki tersebut sambil menyerakan kamera kepada gadis itu

" Orang itu berbahaya" ujar Gadis tersebut

      Laki laki tersebut tanpa mempedulikannya dan langsung melawan pria brewokan tersebut, dari serangan pertama hidung berdarah.

" Tuhkan mending lo mundur saja" ucap Pria Brewokan dengan sombongnya

    Walau hidungnya berdarah, laki laki tersebut tetap melawan dan akhirnya laki laki tersebut menang, pria tersebut pergi.

" Hidung lu berdarah, oh ya nama gue Ayana, makasih menolongku" ucap Ayana memperkenalkan diri

" Nama gue Nathanael, panggil saja Nathan " ucap Nathan memperkenalkan diri

" Oh ya, kita duduk disana ya" ucap Ayana menunjuk tempat duduk

  Ayana menuntun ke tempat duduk, Nathan tepat duduk di sebelah Ayana. Ayana pun mengeluarkan kotak P3K untuk menghapus darah di hidung Nathan.

" Sebelumnya, lu belum kenal gue, tapi lu udah menolong gue" ucap Ayana sambil membersihkan darah

" Kita kan harus tolong menolong, tapi syukurlah ilmu bela diri ku tak sia sia" ucap Nathan 

" Terima kasih sekali lagi, kacamatamu gimana ? " Ayana bertanya

" Nggak usah khawathir, gue bawa 2 tadi, syukur deh tadi bawa 2" ucap Nathan mengeluarkan kacamata dan memakainya

" Maaf tentang kacamata " ucap Ayana
dengan ekspresi menyesal

"Iya gak apa apa, aku pergi dulu ya" ucap Nathan

    Nathan pun pergi meninggalkan Ayana. Nathan kembali ke club fotografer yang hanya ada pembinanya.

" Nathan.. lu kok memar " ucap Pembina fotografer

" Tadi bantuin Ayana di kejar kejar preman jadi gue lawan, Kak Farhan" ucap Nathan menjelaskan

" Gue sudah di bilangin sama ibu lu, buat jaga lu disini, nanti gue di tanya gimana.. " ucap  Kak Farhan khawathir sebagai sepupunya

" Ya sudah lu duduk dulu istirahat dulu " ucap Kak Farhan

     Tepat pukul 10.00 pagi, club fotografer pun kembali ke sekolah, yang kebetulan jarak taman dan sekolah tidak terlalu jauh, mereka jalan kaki.

  Club Fotografer sampai di sekolah, mereka berkumpul di ruangan khusus fotografer, yang agak luas tempat tersebut di setiap sisi ruangan banyak foto pemandangan dan ada foto para alumni.

" Jadi begini.. gue sebentar lagi menghadapi ulangan jadi, mungkin untuk pertemuan seperti ini akan susah.. gue udah bicarakan kepala sekolah, gue sudah memilih pengganti gue disini " ucap Kak Farhan

   Para anggota yang sedang serius mendengarkan tanpa ada suara berisik pun.

" Jadi kakak nanti tidak mengajar lagi ? " salah satu anggota bertanya

" Yap, ini bukan pilihan gue, tapi ini rekomendasi dari kepala sekolah yang akan menggantikan gue disini yaitu Nathan" ucap Kak Farhan dengan secara terang terangan

" Ehh ? " ucap Nathan kaget

" Jadi untuk pertemuan selanjutnya, gue sudah siapkan untuk tugas kalian dan ini sebagai pertemuan terakhir, gue akhiri dengan membaca doa menurut kepercayaan masing masing doa di mulai " ucap Kak Farhan

    Seusai pertemuan tersebut, mereka pun pulang ke rumah masing masing, sedangkan Nathan dan Kak Farhan masih di sekolah.

" Nathan.. kalau ibu lu tanya bukan salah gue ya " ucap Kak Farhan

" Iya " ucap Nathan

   Mereka berdua yang masih di dalam ruangan fotografer mereka pun pulang

                           (****)

Diary NathanWhere stories live. Discover now