Chapter 2

1.8K 54 0
                                    

    
     Nathan yang sedang melamun di uks hanya bisa berbaring, jam dinding mengarah tepat pukul 11:00 siang, datanglah Ayana dengan membawakan tas Nathan.

" Ini tas lo "

" Oh thanks, bukannya kak Farhan bawain tas "

" Dia tadi minta tolong, gue mau ke kelas ya "

" Jangan dulu, tolong temani gue disini "

   Nathan pun mengeluarkan buku diary yang dia bawa setiap hari, Nathan pun menulis yang terjadi dari pagi hari tadi hingga sekarang, Ayana hanya bisa diam melihat diary Nathan.

" Ini diary lo ya "

" Yap "

" Ternyata lo punya diary ya ?, gue boleh liat ? "

" Boleh silahkan "

   Ayana pun melihat isi diary milik Nathan, ternyata di setiap diary ada foto di sudut diary.

" Gue bikin diary, agar gue bisa melihat kejadian yang lucu di masa tua nanti "

" Oh begitu ya, oh ya gue perlu pin lu dong "

" Pin BBM ? "

" Iyalah "

" D0FF****"

"Udah, nanti gue undang ya "

    Kak Farhan pun datang dengan membawa surat izin dari regu piket, dengan membuka pintu ukss tiba tiba.

" Gue udah urus semua tadi dan udah dapat surat izin dari regu piket, gue anterin lo pulang "

" Iya .. "

" Terima kasih ya, Ayana .. "

      Nathan dan Kak Farhan pun pergi meninggalkan UKS, Ayana pun kembali ke kelasnya.

Nathan dan Kak Farhan pun keluar dari uks menuju ke lapangan parkir.

Kak Farhan pun dengan sigap mengeluarkan motor dari tempat parkir dan juga menyerahkan surat izin.

" Tuhkan firasat gue apa.. lu pucat "

" Maaf merepotkan "

" Gue tahu lo.. tapi lo juga melanggar pantangan "

" Maaf.. "

" Biar gue jelasin ke tante nanti.. "

    Selama di perjalanan pulang, Nathan badannya lemas dan pucat, Kak Farhan dengan sigap mengencangkan kendarannya, kurang lebih 15 menit sampai si rumah Nathan, kebetulan ada Adiknya Nathan yang sedang bermain di teras.

" Eh ??, kak Nathan kenapa ?? "

" Dia sakit.. dek Raihan "

     Kak Farhan pun terus menuntun hingga depan rumah, Kak Farhan pun masuk dengan mengucapkan salam, tiba tiba Nathan pingsan.

" Tante !!, Nathan pingsan "

   Ibunya Nathan mendengar suara jatuh dan teriakan Kak Farhan langsung menuju ke depan pintu, Ibunya Nathan pun mempersilahkab Kak Farhan masuk dan membawanya ke kamarnya.

" Jadi begitu ya ??, tetap saja bandel dia, jadi ngerepotin "

" Tidak apa apa kok, Tante Yuni "

" Oh ya pasti haus kan ??, mau di bawakan air "

" Eh nggak usah tante "

" Terima kasih ya telah membantu Nathan "

" Sama sama, sekarang masih ada kegiatan di sekolah, mau kembali ke sekolah "

Diary NathanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang