2. sikap aneh

15.3K 812 15
                                    

Evelyn POV

Sesuatu menyentuh pipiku. Membuatku terganggu dari mimpi indahku. Perlahan ku buka kedua kelopak mataku. Pemandangan pertama yang kulihat saat membuka kedua kelopak mataku adalah sosok seorang laki-laki sedang duduk di pinggir ranjangku sambil mengusap pipi kananku dengan lemb-.... wait, what ? Laki-laki ? Di kamarku ?

Seketika aku membuka kedua mataku. Saat aku melihat lebih jelas lagi ternyata benar. Seorang laki-laki. Dan laki-laki itu adalah rafael. Tunggu... kok rafael bisa di kamarku ? Bukankah seingatku semalam pintu kamarku sudah ku kunci ? Lalu bagaimana bisa ? Dan Lalu untuk apa ia berada di sini ?.

"Hai eve sayang,kau sudah bangun, hm ?" Kata nya sambil tersenyum manis. Tunggu, apa ? Tadi dia bilang apa ? Sayang ? Aku tidak salah dengarkan ? Apa dia gila.

"Rafael. Se...se-dang apa kau disini ?" Tanyaku sambil langsung mengubah posisiku menjadi duduk.

Rafael langsung menurunkan tangannya dari pipiku.

"Ra...ra-fael. Bagaimana bisa kau masuk kedalam kamarku ? Bukankah seingatku pintu nya sudah ku kunci. Dan kenapa kau memanggilku seperti itu ? Apa kau amnesia ?" Tanyaku lagi sambil perlahan-lahan mundur sampai ternyata sudah mengenai kepala ranjangku.

"Oh itu.... aku pintar dan hebat dalam hal apapun. Termasuk membuka pintu kamar yang terkunci. Itu hal yang sangat gampang. Jadi percuma saja jika kau mengunci pintu kamarmu. Dan ya.... aku tidak amnesia. Aku masih ingat namamu,namaku,tentang semalam kau menolongku dan tentang kehidupanku. Aku memanggil mu seperti itu karna mulai sekarang kau adalah Kekasihku eve" jelasnya.

'APA ??? APA DIA GILA. Dia seenaknya saja menyatakan suatu hal. aku mana mungkin berpacaran dengannya. Aku saja baru mengenalnya. Belum ada 24 jam aku mengenalnya. Dan ya aku mana tau tentang kehidupannya,ternyata berbahaya juga jika ada rafael di sekitarku' batinku.

"Rafael ka...ka-u aneh sekali. Jangan bercanda. Sudahlah aku ingin mandi. Jadi, sekarang kau keluar dulu. Tunggu aku di dapur. Kita sarapan bersama abis itu aku akan mengantarmu pulang kerumahmu." Kataku mengabaikan perkataannya. beranjak dari ranjangku,mendorongnya keluar dari kamarku dan mengunci pintu nya. Ya kalian pasti tau rafael pasti bisa membuka nya lagi. Tapi ya mau gimana lagi kan ?

'Dasar aneh. Ada-ada saja. Sebaiknya aku secepatnya mengantarnya pulang. Jadi,aku bisa menjalani hari-hariku seperti biasa kembali' batinku.

Lalu aku berjalan ke arah kamar mandi,membuka semua pakaianku,menyalakan shower,dan membersihkan tubuhku.

**************

Selesai mandi lalu berpakaian aku keluar kamarku lalu pergi kearah dapur. Aku lihat dia sedang duduk di kursi meja makan dengan dua piring berisi steak di hadapannya .... tunggu, apa rafael yang memasakannya ? Bukan nya bagian tangannya luka ? Tapi dia bisa memasak. Aneh. Batinku.

Lalu aku duduk di bangku seberang berhadapan dengan rafael.

"Kau yang membuatnya ?"

"Iya. Makan lah"

Lalu aku memakan steak yang ia buat itu.

"Enak ?" Tanya sambil terus memperhatikanku tanpa memakan makanannya.

Aku mengangguk saja pertanda iya. Sungguh, ini sangat enak. Batinku

Setelah kami selesai makan, aku mencuci piring kotor tadi.
Setelah selesai aku bersiap-siap untuk mengantarnya pulang.
Sedangkan rafael dia asik duduk di sofa sambil menonton acara di tv entah tentang apa...

"Rafael, ayo aku akan mengantarkanmu pulang" kataku.

"Aku tidak mau"

"Apa ? Yang benar saja rafael. Aku yakin keluargamu saat ini pasti sedang mencari dan mengkhawatirkanmu"

"Keluargaku tinggal di jerman"

"Kau tinggal sendiri ?" Kataku sambil duduk di sofa sebelahnya.

"Iya. Hanya ada pembantu dan para orang suruhanku yang ada di sini"

"Oke setidaknya kau harus pulang"

"Sayang, jangan paksa aku oke. jika kau ingin aku pulang, oke..... tapi,dengan satu syarat. Yaitu kau harus tinggal di sana juga, bersamaku"

"APA !!!! Apa kau gila raf, aku tidak mengenalmu bahkan kau juga tidak mengenalku. Kau bukan siapa-siapaku"

"Kau kekasihku eve. Kau calon tunangan dan juga calon istriku"

"Dasar gila !"

"Perkataanmu sungguh kasar sayang. Kau tidak boleh berkata kasar seperti itu pada kekasihmu"

"Sudah ku bilang raf. Aku tidak punya seorang kekasih"

"Kekasihmu bernama rafael sayang. Yaitu aku" kata nya sambil memasang senyum smirk nya.

"Argh..... "

Aku mengacak-acak rambutku dengan frustasi nya. Coba kalian bayangkan jika baru bertemu dengan seorang pria dan itu belum genap 24 jam,tiba-tiba ia mengklaim dirimu bahwa kau adalah miliknya,kekasihnya,pacarnya. Argh..... gila bukan.

"Rafael, come on... kau pulang ya. Kau pasti punya pekerjaan kan ? Kau harus bekerja. Dan aku juga akan bekerja. Jadi, sebelum aku berangkat bekerja aku akan mengantarkanmu pulang dulu. Oke" kataku sesabar mungkin.

"Aku pulang. Asal kau juga tinggal di sana"

"Oke tapi 1 minggu saja ya"

"Selama nya"

"3 minggu deh... ya"

"Selamanya"

"Oke terakhir 1 bulan...ya atau tidak sama sekali"

"Ya"

"Oke sekarang kau pulang"

"Hhmmm....."

Lalu setelah semua nya telah rapi. Aku dan rafael pergi keluar rumah. Dan saat aku akan memanggil taxi yang ada di dekat jalanan. Rafael mengatakan...

"Tidak usah. Sebentar lagi asistenku datang membawa mobilku"

Dan benar saja. Tak lama ada sebuah mobil berhenti di depan kami dan yang mengemudikannya keluar dari mobil. Seorang pria paruh baya menghampiri kami.

"Tuan. Mobil anda sudah siap"

"Ya terima kasih albert"

"Sama-sama tuan"

Rafael melihatku dan langsung menarikku ke dalam mobil.
Kami duduk di belakang. Sedangkan pria paruh baya yang bernama albert itu duduk di kursi pengemudi di depan.

"Evelyn.."

"Apa ?"

"You are mine. Only mine. Forever."

"apa ? Rafael, kau aneh sekali"

"Sekali kau terjerat olehku. Selamanya kau tak akan ku lepaskan"

'Dasar Gila !' Batinku.

My Husband PsychoWhere stories live. Discover now