Ndut I

2.5K 76 31
                                    

Hiii... Saya ceritanya lagi iseng buat cerita. Saya itu suka sekali baca FanFiction apalagi tentang naruto. Trus ndak tau kenapa saya pingin banget buat cerita punya saya sendiri. Teman-teman bantu saya untuk memperbaiki cerita saya agar lebih baik ya...

***
Apa yang lebih baik dari masa lalu, lalu akan kujawab dengan tegas adalah masa depan. Aku punya 10.000 % kepercayaan diri tentang masa depanku yang pastinya akan lebih baik. Ini bukan hanya sekedar kisah romansa bocah tk, juga bukan sebuah kisah persahabatan anak SD. Tapi, aku percaya kisah ku ini bener-benar nyata dan jika kalian menghayati cerita ini, kalian tentunya akan mendapatkan hikmahnya.

Pertama aku ingin kalian tahu siapa aku, si gendut Alya. Mereka memanggilku begitu karena berat tubuhku saat ini sekitar 80 kg dengan tinggi badan 155 cm, tidak hanya gendut, bantet, babi guling, sapi perak, badak bercula dan bola besar juga salah satu panggilan dari mereka. Itu terdengar biasa tapi menyakitkan.

Tentang aku, tidak ada yang menarik kecuali ketekatan ku untuk kurus. Aku sangat membenci tubuhku, aku sangat benci mereka yang terus mengolokku. Tapi aku sadar Tuhan telah menciptakan manusia yang paling sempurna.

Beberapa minggu yang lalu, saat pelajaran olahraga untuk pengambilan nilai lompat jauh. Aku sadar betapa sulitnya gadis gendut sepertiku melompat jauh, dan hasilnya nilai dibawah standar dan jadi bahan ejekan mereka.

Aku bingung harus menanggapi apa, karena pada kenyataanya apa yang mereka ucapkan semuanya benar, dan semua yang mereka katakan sangat membuatku terluka.

Lalu, tentang teman???
Aku tidak benar-benar memiliki teman yang bisa kusebut teman, mereka pastinya merasa malu. Karena aku tidak cantik, tidak pintar, dan pastinya sangat gendut. Berat badan menjadi kesalahan dalam hidupku.

Dan dirumah???
Aku memiliki  satu saudara yang tak kalah menyebalkan dan memang sangat keren. Memiliki tubuh ideal dan cantik, dan pastinya hidupnya di kampus sangat menyenangkan. Menjadi gadis paling populer.

Soal Pacar???
Oh... ayolah aku ini gadis SMA berusia 17 tahun, soal cinta-cintaan itu sudah biasakan. Tapi aku bahkan tidak memiliki harapan. Cinta bertepuk sebelah tangan, sangat menyedihkan. Tapi aku harus sadar diri aku siburuk rupa yang berharap pada pangeran tampan, yang benar saja.

***

Hari ini adalah hari kelulusanku, dan sekolah mengadakan pentas seni untuk merayakan kelulusan sekolah.
Ada anak basket yang beraksi dengan keren, lalu dari eskul tari dan drama juga tidak kalah keren. Aku cukup menikmati dengan berdiri di pojok ruangan. Melihat eskul drama membuatku sangat sedih. Apa hidup itu seperti drama panggung?

Lalu tibalah pertunjukan musik, mereka sangat bahagia menyanyi dengan suara merdu, menekan tuts-tuts keyboard, memetik gitar, dan menabur drum. Lagu yang sangat menyentuh.

Setelah acara selesai semua anak kelas 3 diminta naik keatas panggung, untuk berfoto bersama. Aku berpikir jika aku naik kesana, panggung akan rubuh. Hal itu membuatku segera keluar dari aula, yang kupikirkan saat ini lari dan pulang kerumah.

***
Setelahnya aku bahkan melupakan acara kelulusan yang menurut teman-teman sangat menyenangkan, banyak yang berfoto bersama, dan selanjutnya mengadakan pesta bersama keluarga masing-masing.
Sementara aku, duduk didepan komputer hanya untuk melihat foto-foto mereka yang luar biasa cepat diupload di media Facebook, Instragram, dan media sosial lainya.

" Gendut... kamu ini main terus ya bisanya?? Bukanya belajar untuk masuk kuliah?" yang barusan itu suara Eta, dia adalah kakak cerewet yang bisanya nyuruh-nyuruh.

" Berisik... sana keluar " jawabku ketus.
" Hahah... dasar babi guling..." tambahnya mengejek dan segera berlalu karena aku sudah membawa guling untuk melempar mulutnya yang semakin hari semakin pedas saja.

***
Hari terus berganti dan awal bulan menyapa dengan kejadian yang sangat kubenci, semuanya akan menjadi baru dengan julukan baru, dan luka baru.

OSPEK!!
Namaya membuatku teringat dengan MOS-ku saat SMA, mereka mengerjaiku habis-habisan. Membuatku mondar-mandir karena menubruk senior, jika diingat mereka sangat kekanakan dan keterlaluan.

Memakai baju putih dengan rok hitam, ditambah kuncir rambut sebanyak 9 buah dan kalung nama menyerupai identitas. Aku siap di ospek.

Semuanya sangat aman, mungkin mereka sudah cukup dewasa untuk memperlakukan orang lain. Tapi hal menyebalkan terjadi, untuk kebersamaan mereka membuat sebuah permainan outbound. Panjat tali, merayap dilumpur dan lebih parahnya lagi bagi yang paling terakhir harus menari seperti orang gila.

Kalian pastinya bisa menebak siapa orang itu kan???
Aku bahkan paling terakhir dan masih dalam keadaan merayap, aku bahkan tidak bisa bergerak karena lumpurnya lengket dan tubuhku berat.

Senior baik hati dan tampan mengulurkan tanganya untuk membantu, dan beberapa orang bersorak. Lalu menjadi bahan ejekan dan tawa karena dia yang tidak kuat menarikku, ikut terjatuh dan tubuhnya terkena lumpur.

" Maaf kak..." ucapku pelan ketika akhirnya aku sanggup bangun.
" Hahha.. gapapa kok...karena kamu yang paling terakhir kamu harus dihukum..." jawabnya dengan senyuman lebar, dan saat itu juga cinta pertama ku lenyap.

Aku gadis yang mudah jatuh cinta???
Akhirnya aku berdiri didepan dengan pasang-pasang mata menatapku, aku sangat canggung dan mulai menunduk.

" Nama kamu siapa?" senior cantik bertanya dengan tegas.
" Alya.. " cicit ku pelan, aku merasa canggung dan malu.
" Yang keras.." teriaknya.
" Nama Saya Alya " ucapku lantang.
Perkenalan singkat aku akhirnya diberi hukuman untuk menari bebek, dan mereka mulai membuat video itu untuk di upload di fanpage kampus.

***
Masa OSPEK berakhir dan perkuliahan dimulai, tentunya aku sangat bersemangat. Aku memiliki teman-teman yang baik. Mereka sangat dewasa, oh aku bahkan tau senior tampan yang menolongku. Namanya Gio, mahasiswa semester 5 dan dia sudah punya pacar dan kebetulan pacarnya adalah orang yang saat ospek bertanya namaku.

Perkuliahanku sangat menyenankan, ini tidak terpikirkan karena masa suram SMA ku telah berakhir dan kehidupan sebagai mahasiswa dengan jiwa besar dan berpikiran kritis akan jadi jalan baruku.

Waktu mengaturku untuk terus maju, begitupun diriku. Aku mulai aktif dalam kegiatan kampus, aku memiliki mimpi sebagai wartawan yang berkarisma dan percaya diri. Jadi kuputuskan untuk ikut ukm public speaking.

Takdir membuat ku dekat dengan kak gio, dia adalah pengurus kegiatan UKM tersebut. Entah kenapa niat itu muncul.

DIET??
Melakukan olahraga rutin, makan makanan sehat yang rendah lemak, dan berenang semingu sekali.
Hal ini sangatlah sulit, aku mudah kelelahan, dan sangat sulit berhenti makan, semua hal itu sangat menyiksaku.

Karena memaksakan diri akhirnya aku sakit, dan aku bisa menyebutnya berkah karena berat badanku turun 5 kg, dan masuk kerumah sakit selama 5 hari. Ini sangat keren.

Setelahnya aku tidak pernah mencoba untuk menyiksa diri dengan diet seperti itu. Aku mulai melakukan dengan perlahan, makan secukupnya, olahraga secukupnya, dan belajar secukupnya.

Waktu membawaku pada kesadaran, cantik bukan berarti kamu langsing dan populer. Kamu hanya perlu megenali dirimu sendri, manusia diciptakan untuk memliki kelebihan yang berbeda.

Dan setelanya sang waktu menakdirkan aku pada harapan baru, menjadi pembawa acara seminar di kampus, acara drama di beberapa mall, dan mencoba merambah dunia radio.

Dan soal perasaanku pada kak Gio adalah harapan, yang kudengar dia bulan lalu putus dari pacarnaya. Kesempatan besar, meskipun hanya jadi angan, jadi setelah lulus kuliah akan kulanjutkan cerita menyenangkan lainya. Satu hal yang kupelajari dari kisah ini, menjadi diri sendiri dan menggali potensi diri adalah kunci, jangan mudah terpuruk dengan kekurangan pada kenyataanya setiap ada kekurangan ada kelebihan yang bisa digali.

***

GENDUTWo Geschichten leben. Entdecke jetzt