2 - Misi Chava

45.2K 1.9K 51
                                    

Teaser "I Love You Om Nicho"

...

Di dalam mobil Ray terus merutuki kelakuan Chava tadi, saat di rumah Nicho.

"Namanya juga cinta pada pandangan pertama. Abang kayak gak pernah ngerasain aja deh," ucap Chava membela diri.

"Cha, bahkan umur Nicho Dua tahun di atas abang. Asal kamu tahu ya, kamu tuh masih bocah. Lagi pula Nicho mana mau sama bocah bau kencur yang hobynya sama kaya tikus got."

"Stop panggil Chava tikus got, Chava gak bakalan main hujan-hujanan lagi kok," Chava terlihat kurang yakin saat mengatakannya. "Chava mau belajar jadi istri yang baik buat Om Nicho."

Ray berdecih. "Istri-istri, belajar ngepel aja dulu."

"Chava lagi berusaha jadi istri ya, bukan pembantu! Lagian kan Chava jago masak. Om Nicho pasti bangga punya istri kayak Chava."

Ray menggelengkan kepalanya. Ulah Chava memang susah ditebak, bahkan sejak keluar dari kandungan.

"Owek-o-o-o-owekkkk," Chava yang baru berumur 6 jam terus menangis tanpa henti.

Chava tidak mau diberi asi. Digendong oleh ibu dan ayahnya pun tidak kunjung menghentikan tangisnya. Ray yang saat itu baru berusia 13 tahun belum berani untuk menggendong sang adik.

"Ya Tuhan, Chava kenapa sayang?" Lirih Sofia-ibunya khawatir.

"Mas panggil dokter ya mah, kasihan Chava," ucap Rama-suami Sofia.

Rama memencet tombol yang berada di dekat kepala ranjang. Tak lama seorang dokter muda berwajah tampan datang memasuki ruangan.

"Ada apa pak, bu?" Tanya sang dokter.

"Jadi gini dok, anak saya mengangis tidak berhenti-henti lebih dari satu jam setelah dokter keluar dari ruangan ini," jelas Rama.

Dokter tampan tersebut berjalan mendekati Chava. "Baiklah, boleh saya menggendongnya untuk memeriksanya?" Tanyanya.

"Oh silahkan dok."

Dokter tersebut membawa Chava ke dalam gendongannya. Ajaibnya, Chava langsung berhenti menangis. Bayi tersebut terlihat tenang sambil tersenyum-senyum menunjukan gusinya yang masih ompong.

Semua yang menyaksikan hal tersebut menatap tidak percaya.

"Wah langsung diam," ucap Ray.

"Coba dok saya yang gendong," pinta Rama.

Alahasil dokter tersebut menyerahkan Chava pada sang ayah. Di detik awal berada di dalam gendongan Rama, Chava kembali menangis kencang. Buru-buru Rama kembali menyerahkan Chava pada sang dokter.

Lagi-lagi Chava langsung terdiam. Bibirnya kembali tersenyum-senyum. Bahkan kali ini Chava berceloteh khas bayi, seakan mengajak bicara sang dokter.

"Kok bisa gitu dok?" Tanya Rama yang terlihat cemburu melihat puterinya lebih nyaman bersama dokter yang menanganinya.

"Sa-saya juga tidak tahu pak," ucap sang dokter yang juga kebingungan.

"Berarti Chava sukanya sama cowok ganteng pa," celetuh Ray yang langsung dihadiahi tatapan tidak bersahabat dari ayahnya.

"Nanti bagi nomornya Om Nicho ya bang. Huft kasihan, pasti malam ini dia kebayang-bayang sama wajah cantik Chava." Chava menakup pipinya menggunakan kedua telapak tangannya.

I Love You Om Nicho #ILYON (Complete)Where stories live. Discover now