14

12.4K 399 37
                                    

lagi di repost semua sama saya, mohon maaf kalo ada yang ganggu kalian 😊😊


Semua hitam, gelap dan tak tersentuh itulah selama ini yang aku alami sekarang. Entah kenapa otakku mengalami gangguan dan aku tidak tahu karena apa. Aku hanya diam duduk sambil merebahkan tubuhku diatas ranjang menatap kosong pandangan didepanku.

Aku tak bisa mengingat apa-apa, tubuhku terasa mati rasa dan setiap orang yang berinteraksi didepanku tak bisa aku tanggap. Aku terasa dipenjara ditempat yang paling dalam dipusat bumi, oh Tuhan apa yang terjadi padaku?

Aku melihat lagi wajah pria yang sangat tampan didepanku tapi anehnya aku tak pernah mengingat siapa dia dikehidupanku. Kenapa setiap hari dia melakukan interaksi yang ingin memancing responku, sejujurnya aku mau menrespon semua interaksi yang dia lakukan tapi entah mengapa otakku tak sejalan dengan isi hatiku.

Aku juga sering merasakan gerakan-gerakan kecil diperutku, apakah itu adalah cacing diperutku yang meminta makan? Sejak kapan aku suka makan?

Terlalu banyak pertanyaan yang tidak bisa diterima secara logis dipikiranku?

Tapi aku ingin sekali keluar dari penjara kegelapan ini bagaimana pun caranya.

Aku merasakan sekitarku sangat panas dan aku bisa mendengar suara orang mengigau kesakitan. Aku melihatnya meringis dan keringat wajahnya yang terus keluar tanpa henti, tanganku perlahan-lahan menyentuh wajahnya yang tampan itu mengelap keringatnya. Disisi hatiku aku merasakan kehangatan saat melihat wajahnya, semoga saja Tuhan segera memberikan jawaban atas doa-doaku selama ini tentang siapa dia bagi kehidupanku.

"Jangan pergi dariku San, maafkan aku..." siapa Santi? Aku mengkerutkan keningku ketika dia sadar nanti akan aku tanyakan itu kepadanya.

Tak butuh waktu berapa lama dia sudah sadar dari tidurnya, dia mengerjapkan matanya berkali-kali melihatku seakan terkejut saat tanganku masih diatas keningnya.
"Kamu?" Aku mengangkat tanganku tapi dia langsung melarang dan menggegam erat bahwa tubuhnya yang panas langsung memelukku dengan lembut. "Maafkan aku..." aku hanya bisa mengangguk mengikuti naluri hati.

Dia melihat mataku sambil menangis, aku menghapus air matanya dan berusaha untuk mengelus-ngelus bahunya dia semakin bergetar menumpahkan rasa sedihnya didepanku.

"Siapa nama kau?"

"Kamu tidak ingat aku?"

Aku menggelengkan kepalaku saat tidak menemukan jawaban yang dia lontarkan itu.

"Aku Donald suamimu."

"Kapan kita menikah?"

"3 tahun yang lalu."

Aku mengangguk mengerti, itu sudah cukup sekarang dan masih banyak waktu nanti aku mencari tahu yang lebih banyak lagi. Donald memelukku lagi kembali menangis terus menerus dan aku membalas memeluknya.

"Hamil itu apa Donald?" Aku baru saja mendengar penjelasan dokter tadi saat dokter itu memeriksa perutku yang sangat buncit ini.

"Hamil itu adalah dimana seorang wanita yang sudah mendapatkan haid pertama bisa menghasilkan anak dari hubungan badan dengan seorang pria. Karena rahim wanita itu sangat sempurna untuk pertumbuhan bayi yang nantinya menjadi anak disebuah keluarga."

"Jadi aku sedang hamil bayi bukan cacing?" aku menatapnya dengan kepolosanku, dia mengangguk lalu mencium bibirku sama seperti sebelumnya perlahan-lahan lalu lama-lama menjadi intens.

Donald mendudukkanku diatas pangkuannya, tangannya mengajarkan tanganku untuk menyentuh seluruh tubuhnya. Sensasinya sangat menakjubkan bahkan hatiku seperti kelopak bunga yang sedang mekar mengeluarkan harum dan warna yang cerah di pagi hari.

Dan aku sangat kaget saat sesuatu masuk kedalam daerah sensitifku, Donald terus mencumbuku mengalihkan perhatianku dengan berbagai cara dan siasatnya sangat berhasil seluruh benda tumpul itu telah masuk sempurna aku dan dia mendesah penuh kenikmatan.

Ini sensasi apa rasanya sungguh nikmat aku belum pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya, aku mengelus mulut Donald dengan jariku dia langsung mengerang dan menyerbu bibirku dengan ganasnya. Sentakannya semakin kasar aku memegang bahunya dengan erat membalas ciumannya yang sudah tidak terkontrol.

Lalu beberapa menit kemudian yang menyiksa kami sama-sama mencapai bintang diangkasa.

"Aku mencintaimu selalu..." aku mengangguk lalu merebahkan tubuhku dibahunya dengan lelah lalu perlahan-lahan aku tertidur pulas.

Continued...
24 Agustus 2017

Stupid In LoveWhere stories live. Discover now