12

6.7K 287 0
                                    


Perayaan ulang tahun Adam dibuat sangat meriah, banyak yang diundang didalam perayaan ulang tahun ke 1 Adam anakku dan Donald. Wanita itu juga hadir kembali tanpa rasa bersalah membaur dengan keluarga besar Donald, Ibu mertuaku Gina bahkan sangat senang kehadiran wanita sialan itu disini.

Perhatianku teralihkan saat Mas Faisal dan Mama Ani datang, aku berbicara dengan mas Faisal tentang kesehatannya yang menurun. Reno kemarin memberitahukanku kalau mas Faisal sempat mengalami demam tinggi sampai masuk rumah sakit.

Dulu waktu kami masih bersama akulah yang selalu mengontrol kesehatannya, "mas masih sakit?" aku menyentuh kening dan pipinya tidak panas suhu tubuhnya normal.

"Itu yang nama Zahra, de?" Mas Faisal melihat Zahra sedang mengobrol dengan Mama Gina. "Tidak secantik wajahnya.!" Aku tertawa sambil memukul lengannya, inilah yang aku inginkan untuk pasangan hidupku bisa langsung saling paham tanpa harus menjabarkan sesuatunya sangat lama.

"Cantik tidak?" Aku menggodanya.

"Biasa saja, perilakunya tidak seperti pakaiannya." Ya itu benar terkadang banyak wanita memakai jiblab hanya sebagai sensasi saja, padahal sebenarnya memakai jiblab itu juga harus dasari perilaku sehari-hari.

Aku terduduk diruangan tunggu bersama yang lain, ada banyak orang disini termasuk Polisi dan para dokter yang sedang membahas penanganan apa yang akan dilakukan untuk Adam diruang IGD sudah 30menit penanganan dokter tidak ada kemajuan.

Tadi saat perayaan ulang tahun ada bencana datang Adam ditabrak truk saat menyebrang mengikuti ayahnya Donald, awalnya wanita sialan itu yang hampir tertabrak dan mama Gina langsung berteriak memanggil Donald untuk menyelamatkannya. Wanita sialan itu selamat sedangkan anakku sekarat, mereka pasti sangat senang bukan!!!!!!!

"Mas, tolong keluarkan semua orang yang ada disini." Aku punya firasat sangat buruk sekarang ini, aku menghampiri ruangan dimana Adam anakku sedang ditangani.

Para suster dan dokter kaget melihatku datang aku tidak peduli, aku menghampiri Adam menggenggam tangan mungilnya dan berbisik ditelinga "apa pun yang terjadi mama sayang banget sama kamu Adam." Aku menciumi wajahnya dengan penuh air mata, dadaku sangat sakit dan didalam hatiku aku mulai berkata untuk mengikhlaskan segala sesuatunya meski aku akan mati setelah ini.

Kehidupan Zahra...

Namaku Zahra sahabat Donald dari kecil. Sebenarnya bukan sahabat yang aku inginkan, aku ingin Donald melihatku sebagai wanita dikedua matanya. Rasanya sakit sekali saat tahu Donald menjalin hubungan dengannya, wanita itu bernama Santi wanita yang sangat cantik dan aku benar-benar iri dengan dia.

Beberapa tahun aku mendekati Donald tetap saja tidak ada perkembangan, aku frustasi dan marah betapa tidak bahagianya diriku. Aku mendengar kabar bahwa mereka sudah kembali bersama dan menikah karena mba Santi sedang mengandung anak Donald. Aku tahu pernikahan itu sebenarnya sudah ada cinta diantara mereka, hati kecilku sangat sakit sekali berkali-kali aku menangis kekalahanku tapi rasa egoku memberontak untuk tetap merebut apa yang sudah seharusnya menjadi milikku.

Aku tidak peduli kalau mereka sudah menikah, aku tetap menguasai Donald padahal Mba Santi saat itu sedang hamil membutuhkan Donald. Aku terus berusaha membuat Donald menyukaiku, bahkan beberapa kali aku sempat menyerahkan tubuhku untuknya tapi Donald tak beraksi dengan halus dia menolakku.

Padahal pria-pria lain termasuk ayah angkatku sendiri mereka begitu memujaku. Saat aku berusia 10 tahun aku terbuai dengan bujukan ayahku untuk melakukan seks. Aku melayaninya dengan dia mengajariku cara memuaskan nafsunya. Saat itu hanya tinggal kami berdua setelah ibu kandungku meninggal dunia, aku tidak bisa hidup tanpa uang dari ayah angkatku.

Kejadian itu berhenti sejak ayah angkatku meninggal karena kecelakaan, aku membutuhkan sandaran dalam kehidupanku dan orang itu Donald. Aku egois dan munafik memang benar tapi aku menyesal, sungguh aku menyesal...
Maafkan aku Adam, tante salah sama kamu...

Seandainya hari itu Donald tidak menyelamatkanku mungkin sekarang Adam anak dari Donald dan Santi pasti masih hidup.

Aku terus menerus menangis tanpa henti setelah kecelakaan itu.

Aku mulai menyerah untuk mendapatkan Donald, aku bersujud dikaki mba Santi yang entah dia mendengar atau tidak. Tatapannya sungguh menyedihkan, suaranya yang selalu menyebutkan satu nama yaitu Adam saja mulutnya yang kering itu.

Continued...
25 Agustus 2017

Stupid In LoveWhere stories live. Discover now