SATU

38K 1.2K 20
                                    

      Jonas terbangun dari tidur panjangnya.ia menguap beberapa kali dan mengucek ke dua matanya yang masih terlihat nanar.terlihat penampilan yang berantakan.semalam ia pesta lagi.Jonas kembali dalam keadaan mabuk.mata merah yang baru terbuka itu memberinya sebuah tanda jika ia semalam benar benar mabuk berat.Jonas edarkan ujung matanya melototi jam kecil ditangan-nya.di lemparnya selimut tebal yang membungkus badan-nya.ia memegang perutnya.ada sesuatu yang perlu di isi,ia merasa lapar .tak ayal keadaan itu memaksanya untuk turun ke bawah menuju dapur barangkali ada sesuatu yang bisa dijadikan pengganjal perutnya.

Baru memasuki dapur,Jonas tiba tiba terbanting.badan-nya terpelanting ke bawah.ada sesuatu yang membuat kakinya terhuyung seperti itu.rupanya kakinya baru saja menginjak lelehan minyak yang tercecer di lantai dapur.

"Buggg...aw!!!"suara badan-nya yang berbenturan dengan lantai agak keras membuat Jonas meringis kesakitan.

"Maaf...aku tidak sengaja.tadi minyaknya tersenggol tanganku jadi sebagian ada yang tumpah ke lantai..apa kau tidak apa apa?apa ada yang terluka...".

"Dasar bodoh!apa kau tidak bisa bekerja dengan baik...kaki ku sakit aw!"Jonas meringis menahan sakitnya.sesekali ia kesulitan di posisi itu untuk bangkit.beberapa kali ia harus terduduk kembali karena lantai yang terlalu licin.

"Kau jangan memegangku..aku tak butuh bantuanmu aku bisa bangun sendiri.kau cepat bersihkan lantai ini atau aku akan menghajarmu."

"Baik." Pria itu berlalu dari pandangan Jonas dengan tergesa.Jonas hanya menatapnya kesal.

"Kau bersihkan lantai ini selanjutnya kau buatkan aku makanan dan antarkan ke kamarku ,aku tak mau menunggu lama."wajah pria itu masih belum berani beradu pandangan dengan Jonas yang terlihat garang.ia hanya sekilas memperhatikan gerak bibir Jonas yang hanya mampu ia mengerti.ia tak kuasa menatap bola mata Jonas yang seakan ingin menelannya.

"Permisi...jo ini aku bawakan makanan untukmu." Ia mengetuk pintunya sekali lagi namun belum ada tanda apapun dari dalam.

"Apa aku boleh masuk ke dalam kamarmu untuk meletakkan makanan ini...Jo kau dengar aku?apa kau di dalam..." belum juga ada sebuah sahutan.dengan memantapkan niat yang besar ia pegang handle pintu lantas membukanya perlahan.ia masuk agak sedikit gugup.ia mendapatkan Jonas sedang terlelap.yang membuatnya ia terperangah adalah bahwa Jonas tidak memakai sehelai benangpun,ia dalam keadaan telanjang.ia mampu melihat dengan jelas senjata yang dimiliki Jonas.keadaan itu benar benar membuatnya gugup.ia segera alihkan pandanganya.lalu meletakkan makanan itu di dekat tempat tidurnya.tanganya terlihat gemetar ketika meletakkan makanan itu.alhasil sendokpun terjatuh tanpa ia sadari.ia sangat gemetar hebat.keringat dinginya keluar dari setiap celah pori di kulitnya.Dan karena ulahnya,Jonaspun terperanjat kaget.ia terbangun.

"Apa yang kau lakukan di kamarku hah...kenapa kau melihatku seperti itu." Dengan gerakan cepat Jonas menutupi bagian tubuh bawahnya yang tanpa ia sadari sejak tadi.

"A..aku ha.nya ingin mengantarkan makanan ini saja.maaf kalau aku lancang masuk kamarmu.dari tadi aku sudah beberapa kali mengetuk pintu,aku tak ingin kau lapar."suaranya terdengar terbata.wajah itu tak mampu di bohongi jika ia merasa ketakutan.

"Apa saja yang kau lihat dari tadi.jangan bilang kalau kau menatapku ketika aku tidur...sudah sana keluar.aku ingin makan.aku tak mau kau menggangguku." Hardik Jonas.wajah itu merunduk dan meninggalkan kamar.

"Tunggu!" Suara Jonas berhasil menghentikan langkah kakinya yang hendak keluar dari kamarnya.

"Ada apa Jo.."ia menoleh ke sumber suara dengan pandangan datar.

"Kau tunggu aku di ruang tamu.aku ingin bicara padamu setelah ini."

"Baik."nadanya terdengar ringan.Jonas sepertinya tak senang.mata itu banyak mengandung makna merendahkan.Jonas memperhatikan punggung pria itu sampai benar benar ia meninggalkan kamarnya.


BERSAMBUNG...


▪ Vote and Coment ya

▪ Moga cerita baruku ini berkesan.




   

ONE and ONLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang