Part 4

1.1K 143 9
                                    

Ternyata banyak yang masih bingung dengan part yang kemaren ya wkwk..
Maaf maaf.. Emang niat mau bingungin 😄 nah.. Lanjut baca ini biar nggak bingung..
Klo masih bingung lagi ntar tanya di komen..
Maaf klo selama ini nggak bisa bales semua komenan kalian..
Biasa.. Menjelang uas banyak tugas.. Habis itu ganti ngurus kkn, ppl dll jd untuk itu sementara mau hiatus dulu, kalo semisal bisa curi waktu insyaallah aku bakal update cerita lagi..
Ok maaf kebanyakan curhat 😄 happy reading..

Shinhye masih kebingungan dengan sikap Yonghwa.
"Yong.. bagaimana kau tahu tentangku eoh?" Tanya Shinhye.
"Kau lupa denganku?" Shinhye mengerutkan keningnya mencoba mengingat apakah dia mempunyai teman yang ciri-cirinya seperti Yonghwa dulu?
"Kau masih ingat dengan namja gendut berkacamata yang kau pinjami jas hujan dan payung?" Tanya Yonghwa lagi. Shinhye berpikir hingga beberapa menit.
"Mwo? Kau.." Shinhye tak bisa melanjutkan kata-katanya saat dia ingat betapa bedanya yonghwa dulu dan sekarang.
"Ne.. apa kau heran kenapa aku bisa begini? Akan aku ceritakan, dulu aku terus mencarimu untuk mengembalikan jas hujan dan payungmu tapi selama dua hari aku tak melihatmu dan itu juga merupakan hari terakhir aku sekolah disana karena secara tiba-tiba ada perusahaan makanan dari Jepang yang tertarik dengan makanan di kedai orangtuaku, hingga akhirnya appa menjadi manager disana, tapi tak lama kemudian presdir itu meninggal. Dia sangat kaya tapi tak memiliki keluarga, sebelum meninggal presdir itu menulis surat wasiat yang mengatakan kalau seluruh hartanya diberikan kepada appa. Karena appa merasa tak pantas, appa mengembangkan perusahaan itu dan setiap bulannya appa selalu mendonasikan sebagian penghasilannya pada orang-orang yang membutuhkan, tapi itu masih terlalu banyak untuk keluarga kami. Dan sampai akhirnya kami membangun cabang di korea karena appa menghargai pemberian presdir itu, appa juga tetap menjalankan perusahaan yang berada di Jepang" Yonghwa menyelsaikan ceritanya dengan sebuah senyuman tapi Shinhye masih mengerutkan keningnya.
"Wae? Kau heran kenapa sekarang aku sungguh berubah?" Shinhye terlonjak karena Yonghwa seolah mengetahui jalan pikirnya.
Sebelum menceritakan kembali, Yonghwa tersenyum pada Shinhye.
"Aku berusaha merubah penampilanku karenamu, aku takut kau malu jika berjalan denganku, dan tentang sifatku.. mianhe shin.. aku tau kau sangat tidak suka aku melakukan ini karena masa laluku.. hari terakhirku disekolah, aku disiram air bekas pel dan sampah-sampah yang bau, aku marah saat itu. Tapi setidaknya disini aku tak pernah sampai melakukan kekejaman seperti itu" Shinhye meneteskan air matanya.
"Mianhe jongmal mianhaeyo ini semua salahku, jika waktu itu aku pergi ke sekolah kau takkan menjadi bad boy seperti ini" Yonghwa dengan cepat mengusap air mata yang jatuh di pipi Shinhye.
"Aniyo ini bukan salahmu.. ini salah mereka yang membullyku"
"Waktu itu eonniku sakit parah dan akhirnya meninggal, itulah alasanku tidak masuk sekolah, dan sejak kecil eonniku ingin menjadi model, maka dari itu aku membuat nama sandara park sebagai model"
"Mianhae aku sempat kecewa karena kau tak datang, aku kira ini salahku karena kau sakit dan tak masuk sekolah" Shinhye hanya tersenyum.
"Jadi kita sekarang?" Tanya Yonghwa memastikan hubungan mereka.
"Apa eoh?"
"Ayolah shin.. kau Cinta pertamaku.. bagaimana mungkin kau tega menolakku?" Shinhye terkikik geli dengan tingkah Yonghwa yang sangat berbeda dari biasanya.
"Bagaimana mungkin aku berpacaran dengan playboy eoh?"
"Yya! Kau tak tahu? Aku sudah memutuskan mereka seminggu yang lalu bahkan itu menjadi tranding topic di kampus kita"
"Jeongmal? Kenapa aku tak tahu ini?" Tanya Shinhye yang memang tak tahu kalau Yonghwa sudah memutuskan semua yeojachingunya. Yang Shinhye tahu kalau dulu Seul mi menangis tersedu, dan itu masih berlangsung sampai saat ini.
"Apa itu alasan seul mi menangis sampai hari ini?" Shinhye bertanya pada Yonghwa. Yonghwa hanya mengangkat bahunya acuh tak memperdulikan seul mi yang menangis entah kenapa itu.
"Mungkin, wae? Kau cemburu eoh?" Tanya Yonghwa PD
"Mwo? Yya mana mungkin, kau tahu aku bahkan membencimu saat awal aku melihatmu disini"
"Yya! Yya Park Shinhye.. bagaimana mungkin kau membenciku sedangkan aku selalu memikirkanmu" Shinhye mangangkat bahunya menahan tawa melihat sikap lain didiri Yonghwa.
"Ubah sifatmu itu"
"Arra arra.. aku akan lakukan apapun tapi jangan tolak aku eoh?" Yonghwa tak peduli jika dia harus menjatuhkan harga dirinya didepan yeoja ini. Dia bahkan tak peduli jika dia harus menjadi orang suruhan Shinhye, asal itu bersama Shinhye.
Shinhye tak bisa menahan tawanya lagi, dia tertawa keras.
"Arra.. aku menerimamu, kau tahu? Sejak awal aku datang sebenarnya aku sedikit kagum denganmu, tapi itu semua hilang saat tahu sifatmu dan saat ini aku tahu sifat aslimu bagaimana" Shinhye lagi-lagi tertawa keras.
"Yya.. jangan tertawa.. aku tak pernah seperti ini walau kepada orangtuaku, hanya kau yang tahu ini" Yonghwa mempoutkan bibirnya mendengar ucapan Shinhye yang malah tertawa keras.
"Tapi aku mohon yong.. jangan bongkar ini dulu, dan tentang hubungan ini.. bisa kita simpan dulu?" Shinhye memohon pada Yonghwa untuk tak membongkar jati dirinya.
"Huft.. arraseo.. kau tahu? Betapa aku ingin menunjukkan kalau kau ini kekasihku pada para playboy itu"
"Yya kau sendiri juga playboy"
"Tidak akan lagi nona Park" jawab Yonghwa.
"Yya! Jung Yonghwa, bagaimana aku bisa kembali eoh? Kau membongkar penyamaranku" marah Shinhye yang hanya dibalas senyuman Yonghwa.
"Kau tak usah khawatir, pakai ini" Yonghwa menyerahkan mantel pada Shinhye. Yonghwa memakaikan mantel itu sampai menutupi seluruh badan Shinhye seperti seorang narapidana.
"Kau kuantar ke mobilku, aku masih ada kelas, kau tunggu sebentar ne? Aku akan menyelesaikan kelasku dengan cepat"
Selanjutnya mereka berjalan ke parkiran lewat jalan belakang yang selalu sepi.
****
"Hyung.. Kau kenapa tersenyum terus dari tadi eoh?" tanya Minhyuk yang sedang di bangkunya bersama seorang yeoja yang merupakan pacar baru Minhyuk.
"Yya! Hyung.. Kau tak mendengarkan kami eoh?" ganti Jungshin yang berteriak, sama halnya dengan Minhyuk, dia juga membawa seorang yeoja disampingnya.
"Kalian kenapa teriak-teriak eoh?" tanya Yonghwa yang merasa kesal.
"Kenapa kau senyum sendiri eoh?" sahut Minhyuk, Jungshin, dan Jonghyun bersamaan.
"Apa kalian anak kembar? Kenapa pertanyaan kalian sama sekali eoh?"
"Hyung jangan mengalihkan pembicaraan" sangkal Jonghyun yang dikelilingi dua orang yeoja cantik.
"Memang apa urusan kalian jika aku senyum sendiri? Dan.. Ah.. Apakah aku harus jauh-jauh dari kalian supaya aku tidak lagi di cap namja playboy?"
"Yya hyung ini seperti bukan kau, biasanya kau paling banyak yeojachingu mu, sekarang kau kenapa eoh?" tanya Jungshin.
"Aish.. Kalian terlalu banyak bicara, sebaiknya aku pulang saja" Yonghwa membawa tasnya dan berlari menuju parkiran.
****
"Lama menunggu eoh?" tanya Yonghwa saat sudah sampai mobil.
"Kau bilang ada kelas, kenapa kau sudah sampai sini?" bukannya menjawab, Shinhye malah balik bertanya.
"Aku berfikir sepertinya menghabiskan waktuku bersamamu lebih menyenangkan dari pada mendengarkan pelajaran."
"Yya! Kau sudah berani merayu eoh?" teriak Shinhye.
"Shin.. Kenapa kau melakukan ini? Mengubah seluruh penampilanmu, kau kan juga bisa kuliah disini tanpa mengubah seluruh penampilanmu" tanya Yonghwa.
"Aish.. Memang aku tak seberapa terkenal dari pada artis-artis korea. Aku hanya menghindari namja sepertimu" jawab Shinhye sinis.
"Haha.. Dan sekarang kau terjebak denganku?" Shinhye hanya mengerucutkan bibirnya.
"Shin.. Apa kau sungguh mencintaiku?" tanya Yonghwa sekali lagi.
"Apa maksudmu?"
"Sebelum ini kau sangat membenciku"
"Sejak kecil aku ingin menjadikanmu teman, aku sebenarnya sudah tau tentangmu, kau yang sering di bully bom joo dan teman-temannya. Tapi aku tak tahu namamu, awalnya aku kasian melihatmu, kau tau aku bahkan sering mengikutimu, apa kau tak pernah sadar aku selalu berada disana saat kau dibully. Hingga waktu hujan itu aku bisa bicara denganmu dan menawarkan payung dan jas hujan itu, aku mencarimu tapi kau juga tak pernah muncul lagi" cerita Shinhye panjang lebar.
"Kau benar-benar seorang angel" Yonghwa tersenyum ramah. "Gomawo Shin"
"Aku yang seharusnya berterimakasih padamu, kau jadi semangatku belajar, aku tahu kalau kau sangat berprestasi dari dulu"
"Benarkah? Wow aku tersanjung, bukankah kau dari dulu juga berprestasi?"
"Tapi lebih saat ada kau" Shinhye tersenyum.
"Arra, kita sudah sampai" ucap Yonghwa yang membuat Shinhye mengedarkan pandangannya keluar mobil.
"Mwo? Kau tahu apartemen ku? Atau kau.. "
"Ne.. Aku yang memberimu bunga dan semua yang ada di lokermu" Yonghwa tersenyum manis.
"Kau bohong padaku saat pesta itu?" Shinhye menyipitkan matanya.
Yonghwa hanya tertawa mengejek Shinhye.
*****
Pagi-pagi di kampus, Minhyuk, Jungshin dan Jonghyun sudah membuat keributan. Mereka berteriak tidak jelas disepanjang koridor kampus.
"Yya! Tampar aku hyung, apa ini benar Yonghwa hyung dan Sandara park?" ucap Minhyuk pada Jonghyun.
Sedangkan Jonghyun menampar pipi Minhyuk masih dengan wajah bodohnya.
"Hyung.. Kenapa kau menamparku?" keluh Minhyuk yang tak dihiraukan Jonghyun. Dia masih mengamati foto instagram upload an Yonghwa. Apa ini hanya editan? Jika itu foto biasa mereka tak akan seheboh ini. Masalahnya foto itu diambil di sungai han dan terlihat oleh mereka Yonghwa mencium pipi Sandara, sedangkan yeoja itu sendiri menutup matanya sambil tertawa.
"Yya! Yonghwa hyung.. Apa maksudnya ini?" teriak Minhyuk dan Jungshin saat melihat Yonghwa sedang berjalan kearahnya, tanpa melihat yeoja yang tengah digandeng Yonghwa, sembari yeoja itu menutupi wajahnya dengan rambutnya dan menunduk malu.
"Mwoya?" tanya Yonghwa.
"Bagaimana mungkin Sandara Park.." ucapan Jonghyun terhenti saat dia sadar dan melihat yeoja disamping Yonghwa yang dengan perlahan mendongakkan wajahnya.
"Annyeong.. " yeoja itu tesenyum kaku pada ketiga sahabat Yonghwa ini.
"Sandara? Mwo? Hyung?" Minhyuk yang memang sangat menggilai Sandara segera memeluk Sandara.
"Yya Kang Minhyuk" teriak Yonghwa.
"Hyung.. Kau??" kini giliran Jungshin yang bertanya seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Aigoo kalian begitu lamban, bukannya sudah tiga bulan ini aku tak pernah dekat dengan seorang yeoja eoh? Dan.. Jangan panggil Sandara, itu hanya namanya saat menjadi model. Panggil Park Shinhye"
"Park Shinhye? Jurusan desain itu? Aigoo andai aku tahu mungkin aku akan mendekatimu" aku Jonghyun yang dapat jitakan dari Yonghwa. Shinhye hanya tersenyum dan berjalan karena tangannya diseret Yonghwa menuju Taman belakang kampus yang sedang sepi.
"Aku bahagia, akhirnya aku bisa mengatakan pada dunia kalau kau milikku" Yonghwa tersenyum dan melihat Shinhye yang duduk disebelahnya.
"Kau tahu? Aku bukan cinderella tapi aku merasa seperti cinderella yang berubah menjadi seorang Putri cantik"
"Ani, kau bukan cinderella, cinderella meninggalkan sepatunya bukan kalungnya, dan.. Kau selalu cantik dimataku" Yonghwa mendekatkan dirinya pada Shinhye dan mulai mencium bibirnya pelan tanpa tuntutan. Shinhye juga membalas ciuman manis mereka pagi ini.
Mereka tersenyum malu saat ciuman itu berakhir.
"Eoh, i'm not cinderella" tambah Shinhye dan Yonghwa kembali mencium Shinhye.
Pagi ini yang hanya bersuarakan burung kecil menjadi saksi kisah awal Cinta mereka.

END

Huft.. Selesai juga.. Thanks for readers Setia yang udah baca ff gak jelas ini wkwk.. Maaf klo jelek.. Maklum author abal-abal yang lagi galau wkwk..
Sekali lagi terimakasih semuanya..
Tanpa kalian mungkin aku juga males buat ff wkwk..
Sekian dari saya maaf jika ada salah kata.

I'm Not CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang