Hai, aku Zira.

210 11 11
                                    


Hai, Aku zira si wanita bantet. Rasanya aku wanita paling sial se- Indonesia ini (minimal se-pekanbaru lah). Tapi itu bukan masalah, aku gendut tapi aku masih bisa berjalan, aku pendek tapi masih bisa manjat pohon, aku hitam jadi nggak takut sama matahari. Aku cantik kok, percayalah. Hak mu sepenuhnya jika tidak mau percaya. Aku tidak perduli dengan omongan orang, kalau ada yang bully fisikku maka aku akan ikut menertawai nya. Kalau ada yang tidak suka padaku, aku tidak akan memperdulikannya, tapi kalau ada yang mencintaiku , kita harus sama-sama mempertanyakan nya.

Aku memasuki semester 6 di jurusan akutansi, aku telah bersahabat dengan seorang lelaki yang diam-diam ku cintai sejak pandangan pertama. Mario Gimsyah Alison, aku memanggilnya ogim, aku yang menjuluki nama nya sehingga satu kampus kini memanggilnya ogim. Mario sudah mainstream, tapi ketampanan mario tidak pernah mainstream. Ogim adalah salah satu lelaki yang banyak dikagumi wanita dikampus. Dia tampan sekali, aku berkata begitu bukan karena aku menyukainya, aku yakin opung ku pun yang sudah rabun akan mempunyai penilaian yang sama jika dia melihat ogim. Dia punya karisma, terutama kalau sudah sama chelsea. Ku rasa dia dan chelsea adalah paket complete. Hehehe.

Aku dan ogim bersahabat di awal semester 2, aku tidak pernah bermimpi untuk bersahabat dengan ogim,apalagi menjadi kekasihnya. Aku berani berkata bahwa aku cantik, walaupun dunia bilang aku jelek, tapi aku tidak siap menerima omongan dunia ketika aku bilang bahwa ogim akan menjadi pacarku, karena itu adalah keajaiban dunia ke-8 setelah Taj Mahal. Mustahil.

Persahabatan kami dimulai ketika kami sekelas dan mempunyai hobi yang sama ; menonton semua episode stand up comedy di youtube dan travelling. Setelah kejadian itu , ogim dan aku menjadi akrab dan bersahabat seiring waktu berjalan. Aku menerima semua yang ada pada diri ogim sebagai sahabatku, namun ada satu yang selalu aku keluhkan pada ogim, ketika ogim merokok. Aku selalu berusaha bagaimana membuat ogim mengurangi nafsunya untuk merokok, aku benar-benar kecewa untuk hal yang satu ini. Ah tapi sudahlah bukan kah kita ini tidak ada yang sempurna? Begitu juga ogim, dia tidak sempurna, dia punya kekurangan.

aku dan ogim benar-benar menjadi sahabat sejati, setidaknya itulah penilaian orang. Aku dan ogim selalu bersama. Dimana ada Zira, disitu ada ogim. Aku ingat bagaimana ogim memperkenalkan chelsea padaku untuk pertama kalinya.

"woi ikan buntel, kenalkan nama motor ku ini chelsea. Nama lengkapnya celsy sekaalii"

"Seksi sekali !!!!" ucapku kesal

"haha! Chelsea bisa berbicara ra. Kalau ga percaya coba aja"

"oya? Hai chelsea?? Kamu keren sekali! Boleh aku naik chelsea?"

Ogim mendekatkan kupingnya pada motornya,kelak setiap dia berbicara pada chelsea itulah yang selalu dia lakukan.

"bah ! ra, chelsea nangis ra"

"loh kenapa?"

"katanya, dia serba salah. Kalau chelsea bilang nggak boleh, kau akan ngamuk dan dengan badan yang begitu chelsea akan remuk. Tapi kalau dia bilang mau, dia gak sanggup ra , kau genduut! Hahaha " ogim tertawa puas sekali

"hahaha aku tidak perduli chelsea, kau harus sanggup, soalnya aku mencintaimu sejak awal aku melihatmu.'

Tebak, kata kataku tersebut buat siapa? Yap!! Buat Ogim, tapi itulah ogim, dia tak pernah peka, dan kalaupun dia peka, itu akan merusak persahabatanku dengan ogim. Aku sungguh seorang wanita yang malang.

Aku pecinta makanan, sudah tertebak karena aku gendut. Hobiku adalah wisata kuliner, dan aku sangat mencintai martabak, apalagi martabak greentea. Aku bisa menghabiskan nya sendiri. Kalau ogim ingin membuat aku senang , dia akan membelikan ku martabak greentea. Tapi ogim membuatku senang, supaya aku mau mengerjakan tugasnya. Huh! Dasar!

Surat Untuk ZiraWhere stories live. Discover now