PERISTIWA MALARI DAN BUBARNYA ANGGREK HITAM

605 20 0
                                    

Item sedang duduk nyaman di rumahnya. Di sebuah bukit damai dekat pelabuhan. Balikpapan begitu tenang kala pagi. Item biasa duduk di jendela sambil menatap laut. Atau sesekali bersama Mei ke Melawai. Jika sore mereka akan jogging di lapangan merdeka. Mereka menikmati hidup mereka layaknya pengantin baru. 

Mei punya hidup yag baru setelah kehancuran dan kehidupan lamanya direnggut. Mei merasa beruntung dan selalu bersama Item. Mereka bisa saling berbagi dan membelai kapan saja. Tanpa perlu menanti tanpa kepastian. Mereka masih rajin mengulang percintaan mereka yang nikmat seperti di Semarang dulu. Usia tak pernah halangi mereka. Masih tetap sama. 

"Mei, kamu masih saja sehangat dulu." 

"Kau juga." 

Mereka saling berciuman lagi. Item pun meraba semua bagian tubuh Mei. Sementara Mei memegangi kepala Item. Mereka lalu berguling diatas peraduan mereka. Bibir Item semula hanya mencumi bibir Mei, namun bibir itu bergerilya ke dada Mei. Sementara itu, tangan Item sudah bergerilya kemana-mana. Mei merasakan kenikmatan luar biasa ketika tangan Item meraba halus bagian terlarang di selangkangannya. Mei hanya bisa mendesah. Item begitu lama melakukannya. Item lalu merubah posisi. 

"Mei, aku sayang padamu."

"Aku selalu sayang padamu Item." 

Setelah ucap kata ajaib itu dan melihat Mei tersenyum, Item mengecup kening Mei. Selanjutnya Item mempertemukan selangkangannya dengan selangkangan Mei yang basah. Cucuran keringat mengalir perlahan di tubuh mereka berdua. Tubuh mereka yang berbaring terus menari. Tarian sensual yang begitu halus dan perlahan. Sampai akhirnya, kenikmatan Item di puncak. Mei juga merasa nikmat oleh gerakan Item.Akhirnya, selangkangan Mei pun terasa hangat. Permainan itu pun usai, namun mereka terus berpelukan. 

Pintu rumah mereka pun diketuk. Item agak kesal. Dia harus bukakan pintu. Sementara itu, Bulan sedang pergi mengajar. Ternyata tasan Item datang menjemput Item. Si atasan nekad naik pesawat dan membawa Item dengan pesawat di Jakarta. 

"Item pergilah ke Jakarta. Ada hal penting." 

"Saya sudah pensiun komandan." 

"Ini penting. Bantulah kami atau kami kehilangan jabatan kami. 

"Baiklah." 

Item lalu berpamit dengan pergi ke Jakarta dengan Mei dan Bulan. Agak berat Item meninggalkan mereka. Kedamaian Item terganggu lagi oleh atasannya. Kali ini dia harus jadi mata-mata lagi. Jika perlu harus jadi algojo lagi. Item agak terpaksa menerima tugas itu, dia merasa direngut dari kehidupan barunya yang indah. 

***

Proyek belum habis, dan Walmiki pun terpaksa kembali kuliah ke Jogja. Sebenarnya, Walmiki harus kuliah dan tinggal selama dua tahun lagi di Jogja. Juga kembali jadi asisten dosen. Sebuah rekomendasi untuk kuliah ke luar negeri setelah jadi sarjana diberikan pada Walmiki. Nyatanya Walmiki punya rencana lain, bergabung dengan gerakan bawah tanah menentang Presiden yang korup. 

Walmiki hanya akan menetap di Indonesia saja. Seperti ayahnya dulu di jaman pendudukan Nippon dulu. Ayah Walmiki adalah bagian dari gerakan bawah tanah yang dipimpin Sutan Syahrir. Mereka orang-orang Sosial Demokrat. Mereka bergerak berhati-hati dalam menentang balatentara Nippon. Ayah Walmiki termasuk orang yang pertama kali mendengar berita kekalahan Nippon. 

Bersama kawan-kawan sosialisnya, sebuah Proklamasi pertama tentang kemerdekaan Indonesia mereka adakan di Cirebon pada 15 Agustus 1945. Setelah 1945, ayah Walmiki adalah termasuk Pemuda Sosialis. Lalu bergabung sebentar di tentara dengan pangkat Sersan. 

Ketika tentara Belanda angkat kaki dari Indonesia, ayah Walmiki menolak dipanggil kembali jadi tentara. Ayah Walmiki lalu bergabung dengan Partai Sosialis Indonesia (PSI) bersama Syahrir, Sumitro dan lainnya. PSI adalah partai-partai orang pintar. 

ANGGREK HITAM - PETRIK MATANASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang