6th: W A N T ?

10.9K 1K 113
                                    

Ada pemberitahuan/? dan bacotan di bawah nanti, harap di baca ya^^

HAPPY READING^^        


        Samar-samar dia merasakan sesuatu yang aneh saat melihat gambar itu semakin lama. Seolah ada salah satu ingatan di kepala nya yang berusaha bekerja. Apalagi melihat dua lelaki dan satu wanita disana, rasanya Hyungwon harus mengingat sesuatu tapi dia tidak tau.

        "Kenapa kalian membawanya kemari?"

        Syaraf-syaraf Hyungwon seolah bekerja dengan sendirinya, seperti ada sengatan kecil yang menyerang indra pendengarannya. Suara yang sangat familiar itu membuatnya membatu dengan darah yang berdesir.

        Suara pria yang kemarin bersamanya.

        Tidak tidak. Bukan hanya bersama tapi lebih tepatnya pria yang kemarin memperkosanya.

        "Memangnya kenapa? Kau tidak berniat untuk memonopolinya sendirian kan?", sahut Hyura acuh.

        Hyungwon mencoba menoleh meski otot-otot lehernya seolah terkunci. Mata nya melebar saat mendapati sosok pria tampan menatap ke arah mereka dengan angkuh. Dia adalah laki-laki yang tadi sempat bertatap mata dengan Hyungwon di depan ruang pertemuan. Lelaki yang terlihat seperti penguasa itu!

        "Aku memang berniat melakukannya"

        Orang yang kita ketahui bernama Wonho itu pun berjalan ke arah Hyungwon yang masih terdiam. Meraih kasar tangan kurus Hyungwon dan menatap tajam mata nya, "Bukankah aku sudah memperingatkan mu untuk tidak keluar kamar?"

        Suara nya sangat dingin dan mengancam. Tangan kekar itu meremas kuat pergelangan tangan Hyungwon hingga lelaki manis tersebut meringis kecil.

        Wonho lalu menarik Hyungwon untuk segera menjauh meninggalkan dua gadis itu tapi Hyoeun membuka suara, "Tunggu brengsek! Apa maksud mu menjadikan kamar di lantai dua sebagai gudang? Kau punya otak tidak?!", suara gadis itu membentak.

        Terdengar desahan berat bercampur malas dari Wonho, tanpa menoleh, "Kau tidak berhak mencampuri urusanku". Detik berikutnya dia berlalu sambil membawa Hyungwon tanpa memperdulikan bagaimana umpatan dan teriakan dari Hyoeun.

        Hyungwon di tarik kasar sepanjang jalan. Kesadarannya bahkan masih belum pulih, dia –Hyungwon- terlalu kagum dengan suasana yang mendadak panas seperti ini.

        Namun setelah nya Hyungwon mencoba berontak. Di hempaskannya kasar tangan Wonho hingga pegangan itu terlepas. Wonho menatapnya nyalang. "Apa yang kau inginkan dariku?!", ujar Hyungwon seraya mundur dua langkah kebelakang. Mata nya waspada menatap ke arah belakang siapa tau dua gadis tadi bersiap menjaganya.

        "Kau tidak perlu tau. Segala hal yang ada disini adalah milikku, termasuk dirimu", sahut Wonho absolut hingga Hyungwon memicingkan matanya. "Kalau begitu keluarkan aku dari sini", ucapnya sinis.

        Wonho mendecih pelan. "Sekali kau masuk kau tidak bisa keluar. Kecuali mati", ujar nya seram lalu hendak meraih tangan Hyungwon lagi namun lelaki manis itu berhasil menghindar.

        Mereka terlibat lagi dalam perkelahian kecil yang tidak terlalu berarti tetapi tidak juga bisa dianggap remeh. Hyungwon berulang kali menghindar dari tendangan dan pukulan Wonho begitu pula dengan Wonho yang berulang kali mencoba melumpuhkan Hyungwon namun tak membuahkan hasil.

        Seorang polisi dan seorang pemimpin mafia. Kelas mereka sangat berbeda dengan orang awam biasanya.

        "Akh!", Hyungwon meringis saat kepalan tangan Wonho berhasil mengenai bagian mata kanannya. Namun sepertinya Wonho sengaja memberikan pukulan yang tidak terlalu keras, jika pukulannya keras maka yakinlah bola mata Hyungwon akan pecah.

FUCKING VILLAINWhere stories live. Discover now