Gara-Gara Jatuh.

3K 272 9
                                    

Luhan seakan ditampar, sosok gadis yang ia sukai yaitu Michan saat ini tengah berjalan berdua dengan Seok Jin siswa 11 sains C. Gara-gara insiden di taman Lotte World waktu itu - gadis itu seakan mencampakannya. Dan karena itulah ia merasa ditampar.

"Sudah jangan kau lihat lagi... gadis itu tidak cocok denganmu. Masih banyak gadis diluar sana, kau bisa mencarinya lagi." Hibur Sehun sambil makan snack kentang rasa ayam panggang ditangannya.

"Kau benar, Michan tidak pantas untukku. Masih banyak diluar sana yang menginginkanku." Balas Luhan menyomot snack yang dimakan Sehun. Melihat snacknya di comot oleh Luhan, Sehun hanya melirik sahabatnya ini yang nampak sangat kesal dan juga sedih.

"Hai Lu, aku dengar ada festival payung disekitar sini. Bagaimana jika nanti malam kita kesana?" Ajak Sehun guna - untuk menghibur Luhan.

"Heem, boleh. Moodku memang tidak bagus untuk saat ini." Keluh Luhan sambil terus makan snack milik Sehun.

"Aku tahu, terlihat dari mukamu yang tampak kesal. Bahkan tanpa berdosanya, kau telah menghabiskan snackku." Sindir Sehun. Luhan tanpa sadar menatap Sehun yang memasang wajah datar. Ia tidak sadar jika memakan snack milik Sehun. Dengan wajah tanpa dosa ia hanya bisa meringis kearah Sehun karena telah menghabiskan snack sahabatnya itu.

"Mianhae.. aku janji akan menggantinya. Hehehe...." Jawabnya sambil nyengir.

"Tidak perlu, cukup kau mentraktirku bubbletea rasa cokelat saja." Ujar Sehun.

Tuing!

"YAK! ITU NAMANYA KAU MEMERASKU! Harga bubbletea 12-ribu Won, sedangkan snackmu hanya 10-ribu Won. Kau untung 2-ribu Won. Bahkan aku hanya memakan separuhnya." Protes Luhan tidak terima.

"Hahaha.... sudah cukup marah-marahnya. Apa kau sudah lebih baik sekarang ini." Tanya Sehun.

Luhan bingung lalu menyergit - bingung dengan maksud sahabatnya ini. "Maksudmu apa eoh?" Tanyanya polos.

Sehun menyisir rambut Luhan kebelakang. "Ayo jalan, tampaknya kau sudah kembali menjadi Luhan yang biasanya, tidak murung lagi. Sudah lupakan Michan, lagi pula jika kau tidak laku aku yang akan bertanggungjawab." Ujar Sehun berjalan mendahului Luhan. Luhan yang baru mencerna apa yang sahabatnya itu katakan, tiba-tiba berbalik dan mencak-mencak, sewot kepada sahabatnya itu.

"YAK OH SEHUN! APA MAKSUD UCAPANMU ITU EOH...!! DENGAR YA! AKU INI BUKAN WANITA, AKU INI MANLY! AKAN KU BUKTIKAN ITU, YAK OH SEHUN TUNGGU AKU....!!! KENAPA JALANMU CEPAT SEKALI...!!! DASAR KAU INI!! SEHUN TUNGGU AKU....!!

DUK!

BRUK!

"Appo...." Keluk Luhan kesakitan. Luhan tersandung, dan jatuh kala mengejar Sehun. Merasa tidak ada suara cerewat dari belakang. Sehun menoleh kebelakang, dilihatnya Luhan duduk di tanah sambil menahan sakit. Ia yang cemas langsung berlari menghampiri Luhan.

"Lu, kau tidak apa-apa?" Tanya Sehun cemas. Sehun langsung menarik celana panjang Luhan keatas. Dilihatnya kaki Luhan lecet dan telapak tangan pria itu juga lecet akibat terjatuh.

Duok!

"Ini semua salahmu, tidak menungguku bodoh!" Sewot Luhan, bahkan ia telah memukul lengan Sehun. Namun Sehun tidak merasa sakit dengan pukulan Luhan dilengannya.

"Apa kau bisa berjalan? Jika tidak aku bisa menggendongmu." Ujar Sehun.

"Aniya! Aku bisa berjalan sendiri." Luhan berusaha bangun namun setelah itu dirinya merintih kesakitan. Tampaknya pergelengan kakinya terkilir.

Greb!

"Lihat, kau bahkan tidak bisa berjalan dengan baik. Sudahlah turuti apa kataku." Sehun langsung menggendong Luhan ala bridal style. Luhan meronta, dia malu karena banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka. Seakan-akan ia adalah wanita.

My RoommateWhere stories live. Discover now