Bagian 1: Unexpected Guest (Edited)

202 6 0
                                    

Hey, pals. The Elite's Line is here. Your trusted LINE account to our favorite young elites. Which young elites? My, oh my! Kami tahu kalian mulai jenuh dengan kabar yang kami sebarkan, tapi ini kan gara-gara Ella pindah ke Barcelona. No Ella, no drama, no hot news.

Setidaknya hari ini ada kabar terbaru tentang ibunya—Victoire Martin. Oh, ayolah, tentunya kabar ini lebih baik daripada kabar para sosialita KW yang sibuk bersosialisasi dengan sesama kelasnya dan menjadikan pamer tas bermerek sebagai agenda utama.

Saat ini wanita setengah Perancis itu tengah berkumpul bersama rekan-rekannya di sebuah resort di Blue Point, Bali. Tidak, ya ampun, kelompok ini bukan sekadar arisan—meskipun kesannya seperti itu. Mereka baru saja selesai meninjau proyek pengelolaan sampah yang mereka kelola. Merekalah sosialita sesungguhnya, kalangan jetset yang aktif dalam berbagai aktivitas sosial.

Ya, ya, mereka memang sudah tidak muda lagi. Tapi tidak ada salahnya kan memberitakan mereka? Atau kalian lebih suka kabar dari anak orang kaya yang sibuk mengklaim dirinya sebagai anak nakal super gaul? Atau anak-anak dari golongan BPJS alias Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita? Nggak, kan?

Sebagai seorang pemilik rumah mode terkemuka, sudah sewajarnya jika Victoire memiliki rekan seorang penyanyi lokal ternama—Krisdayanti—yang baru saja selesai menyanyikan lagu berjudul Sleep to Dream di hadapan rekan-rekan semejanya.

Meskipun lagunya sudah usai, ketujuh wanita di meja itu masih menyanyikan bagian 'we o we o' sambil menggoyangkan kedua tangan mereka—mengikuti gaya yang sebelumnya dilakukan oleh Krisdayanti. Sukses menarik perhatian para tamu lainnya di sekitar mereka.

Mereka baru berhenti bernyanyi dan menggoyangkan tangan setelah hampir lima menit. Ditutup oleh tepuk tangan dan sorak sorai mereka bertujuh.

"Jeng, ikut isi acaraku, dong.... Pakai lagu ini...." Victoire akhirnya angkat bicara, "Buat launching koleksi fall/winter tahun ini."

"Duuh, itu sih nggak usah ditanya, Jeng.... Pasti gue bantu!" sahut Krisdayanti, bersemangat, usai menyisip minuman di gelas tingginya, "Eh, ngomong-ngomong Ella's Dresser masuk label elo lagi, nggak? Anak-anak sekolah tuh banyak yang kangen, loh."

"Iya, Jeng. Anakku sempat bete gara-gara Ella's Dresser nggak ada di VM lagi," ujar rekan lainnya menanggapi. VM itu sendiri merupakan rumah mode milik Victoire—diambil dari inisial namanya sendiri.

"Yaa, nanti kutanya dulu. Anaknya saja baru pulang. Nggak tahu deh dia bikin desain apa nggak," sahut Victoire seraya mengibaskan sebelah jemari tangannya yang lentik.

"Eh, Ella kan lagi di sini. Lagi di mana tuh anak sekarang?" usul seorang rekannya sambil berdiri dan melangkah lincah—dengan sepatu Louboutin-nya yang cantik—agar dapat melihat kolam renang lebih jelas.

Ketujuh wanita di meja itu lantas ikut sibuk menjulurkan kepala—beberapa ikut berdiri dan melangkah ke ujung teras, mata mereka menyusuri kolam renang.

Resort itu terkenal dengan kolam renang besar berbentuk unik, berada di atas tebing dengan menyuguhkan panorama laut lepas berombak tinggi. Namun Victoire dan rekan-rekannya berada di teras coffee shop, itu artinya kolam yang dimaksud adalah yang menyatu dengan coffee shop tersebut.

Hanya ada segelintir tamu resort di kolam coffee shop kala itu. Salah satunya adalah seorang gadis berkulit sedikit kecokelatan yang baru saja berenang menghampiri swim-up bar, kemudian duduk di salah satu kursi air. Tubuh rampingnya terbalut swim dress putih bergaris navy—koleksi terbaru dari rumah mode VM.

The Elite's Line: Social Trap!Where stories live. Discover now