EIGHT - Cotton Candy Smile-

1K 79 60
                                    

"terima kasih banyak!!" Suara serentak dari beberapa mahasiswa yang diikuti oleh tepuk tangan itu terdengar memenuhi seluruh celah ruangan meeting yang bernuansa bersih dengan warna funiturenya yang serba putih. Para mahasiswa ini telah selesai mendapat pengarahan mengenai perusahaan yang baru saja mereka kunjungi.

Salah satu pemilik suara itu adalah park Sooyoung. Gadis ini sedari tadi sangat serius mendengarkan moderator dan narasumber berbicara panjang lebar menjelaskan segala informasi mengenai peruahaan trading terbesar di Korea tersebut.

Bisa bekerja pada perusahaan besar dan terkenal merupakan salah satu mimpinya dan karena itu lah ia tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Ditambah lagi semester depan ia sudah harus mendapatkan perusahaan mana yang harus ia jadikan tempat untuk Kegiatan Praktek kerja Lapangan yang diwajibkan oleh universitasnya.

Dengan langkahnya yang ringan serta senyumanya yang menawan, ia keluar bersama beberapa teman sekelasnya. Sesekali ia tertawa mendengar candaan Lee Joon yang terdengar bodoh ditelinganya, beberapa kali juga ia memukul lengan lee joon dengan maksud agar ia menghentikan Joke murahannya.

Namun, tawa serta langkahnya terhenti ketika sosok yang tidak asing baginya tengah berjalan kearahnya, pria yang ia kenali itu tengah sibuk berbincang dengan rekan kerjanya,kadang sedikit ia tertawa dan kadang ia menebar senyumnya kepada para karyawan yang menyapa.

"Lee Minwo" bathin Sooyoung ketika ingat akan salah satu pria yang beberapa kali pernah ia dekap dalam pelukan hangatnya, salah satu pelanggan setianya.

"ahh.. bagaimana ini, mulut pria itu sedikit berbahaya"

Sooyoung berkata dalam hatinya. Kini ia sedang berada diantara teman-temannya, jika minwoo melihatnya bukan tidak mungkin kalau rem mulut lelaki itu lepas kendali dan berkata yang tidak-tidak bukan?

"Park sooyoung! Kenapa kau diam disana!!" teman bodohnya itu berteriak ketika ia sadar kalau sooyoung sudah memisahkan diri dari rombongan mereka dan tentu saja itu memancing perhatian minwoo yang sebelumnya acuh pada gerombolan mahasiswa itu.

Rambut blonde sooyoung langsung menarik perhatian Minwoo. Minwoo menyipitkan matanya, berusaha menyakinkan dirinya bahwa wanita yang tengah berdiri kaku itu adalah Park sooyoung, wanita yang telah mengabaikan ajakannya untuk bercinta.

"park sooyoung?kau park sooyoung??" suara minwoo yang berat dan nada suaranya yang sedikit berteriak menarik perhatian setiap orang yang berada disekitarnya, tidak terkecuali teman-temannya.

"Sial!" umpat sooyoung dalam hatinya.

Dengan langkah yang terburu-buru gadis yang tengah ketakutan dan bingung ini berlari menjuju salah satu lorong kecil yang berada tepat disebelah ruang meeting tempat mereka berkumpul sebelumnya. Langkahnya yang gusar dan goyah akibat dari highheelnya yang sempit itu sedikit membuat kakinya terasa nyeri, tapi sooyoung tidak peduli. Ia harus pergi dari sana, menjauh dari teman-temannya dan minwoo.

Namun nasibnya sial, sikapnya yang seperti melarikan diri itu membuat Minwoo dengan langkahnya yang besar mengejarnya.

Sooyoung berlari sembari mengatur napasnya yang hampir habis, ditambah lagi rasa nyeri yang ia rasakan pada lutut serta jemari kakinya membuatnya seakan ingin menyerah saja.

"YA! Park sooyoung! Berhenti, kenapa kau menghindariku!" teriakan itu terdengar dari belakang punggungnya dan semakin terasa dekat.  namun, ketika ia sudah keluar dari lorong kecil tempatnya melarikan diri itu, ada tangan besar yang mencekram lengannya, membawa ia berlari memasuki salah satu ruangan kecil yang gelap. Pria yang menggunakan jaket jeans lusuh serta Ripped Jeans Hitam yang memperlihatkan lututnya itu kini tengah mendekap bibirnya dengan jemari besarnya dengan alasan agar deruan napas sooyoung yang tinggi tidak terdengar sampai keluar. Nuansa gelap ruangan itu membuat sooyoung sulit untuk mengenali pria tinggi yang sedang berada sangat dekat dekatnya sekarang.

STAND BY ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang