Bab 32

7.4K 248 4
                                    

"Gabyy... ayo cepatan... " teriak Bryan dari dalam mobil. Sudah hampir 10 menit dia menunggu Gaby di dalam mobil tapi yang di tunggu belum keluar juga dari rumah.

Tidak lama kemudian Gaby sudah muncul dan langsung masuk ke dalam mobil. "Sorry.. sorry.. tadi gue siapin bekal dulu buat cemilan disana."

"Ya ampun Gab.. kan gue dah bilang kalau soal makanan nanti beli disana aja." Sahut Bryan dengan gemas.

"Beli disana muahaaal...! Kan harus hemat." Balas Gaby tidak mau kalah.

"Serah deh.." Bryan geleng-geleng kepala dan langsung fokus ke kemudi.

Suasana di Dufan sangat ramai oleh pengunjung. Walaupun matahari sedang terik-teriknya namun hal itu tidak menyurutkan niat pengunjung yang datang untuk berekreasi. Berhubung karena Bryan sudah mulai terkenal, maka dia tidak ingin mengambil resiko diketahui sama publik, dia memakai kacamata hitam dan topi untuk menutupi wajah nya. Penampilan nya sangat casual dengan kaos lengan panjang yang di padukan dengan jins serta sepatu sneakers.

Gaby cukup terpesona dengan penampilan Bryan. Dia mengakui kalau Bryan memang keren. Gaby tersenyum sendiri kenapa dia baru sadar kalau Bryan sangat mempesona. Ya ampun... mikir apaan sih gue... Gaby sontak menggelengkan kepalanya dengan pelan dan fokus nya beralih ke orang-orang di sekitarnya. Bryan yang menyadari kalau Gaby memperhatikan nya sempat terdiam sesaat dan melirik Gaby dengan ekor matanya. Saat ini Gaby berdiri tidak jauh dari samping nya.

"Ngapaen senyum-senyum sendiri? Ada yang lucu ?"

"Haa.. siapa yang senyum? Ihh ngawur deh.. " balas Gaby sambil berpura-pura marah. Ternyata Bryan tauh kalau gue merhatiin dia... Oh.. NO

"Udah deh jujur aja. Gak usah malu Gab. Gue tauh lo pasti senang kan karena jalan sama gue hari ini?" Tatap Bryan penuh selidik sambil tersenyum tipis.

"Idihhh. Ngareep.. "

Gaby berjalan cepat meninggalkan Bryan di belakang nya. Mukanya pasti sudah merah karena malu, namun tidak ingin Bryan melihatnya. Tiba-tiba Bryan sudah berjalan di samping nya, bahkan jarak mereka sangat dekat. Bryan tersenyum tipis dan langsung menggandeng tangan Gaby dengan lembut. Gaby menoleh, terkejut dengan aksi Bryan yang tiba-tiba membuat jantungnya kembali berdegup kencang.

"Pliss.. ijinin gue buat gandeng tangan lo Gab. Tenang aja, disini gak ada yang bakal kenalin gue." Bisik Bryan dengan pelan di telinga Gaby.

Gaby berusaha mencoba tenang dan tidak menolak permintaan Bryan. Hatinya berbunga-bunga karena Bryan menggandeng tangan nya. Tanpa Gaby ketahui, Bryan pun sebenarnya berusaha menahan degup jantung nya yang berdetak kencang. Awalnya dia takut kalau Gaby menolak namun ketika dilihatnya Gaby diam saja, hati Bryan sangat senang. Dia berharap, dia dan Gaby bisa seperti ini terus.

*****

Carissa berjalan cepat sambil menggandeng tangan Samuel menuju wahana permainan di dufan. Tujuan utama nya saat ini yaitu ke wahana kora-kora. "Kak.. pelan-pelan aja sih. Gak usah buru-buru. Wahana nya gak bakal kemana-mana koq." Protes Samuel karena tangan nya mulai perih ditarik kesana kemari. Kakak nya memang lebih tua beberapa tahun diatasnya, tapi kelakuan nya bisa di bilang agak sedikit kekanak-kanakan.

"Sttt.. gak usah berisik deh. Kamu kan yang ngajak kesini,jadi tanggung jawab ya. Kamu harus ikuti semua keinginan kakak." Balas Carissa sedikit galak. Samuel hanya meringis kecil dan pasrah membiarkan dirinya dibawa kemana pun Carissa mau.

Sampai di wahana kora-kora, carissa langsung antri untuk bersiap main wahananya. Untungnya pengunjung yang ingin bermain wahana ini tidak begitu banyak,sehingga Carissa tidak perlu menunggu lama untuk bisa langsung bermain. Samuel sendiri tidak begitu menyukai permainan kora-kora ini, untuk itu dia memutuskan untuk menunggu Carissa sampai puas bermain. matanya sekali-kali mengawasi keadaan sekitarnya, Berharap bisa bertemu dengan orang yang mungkin saja di kenalnya.

Fall In Love With YouOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz