3

3.5K 189 27
                                    

"Hey kalian tahu brand ' Hime' ?" Sakura nampak membolak- balikan sebuah majalah.

" Hanya orang buta yang tak mengetahuinya". Karin membenarkan bingkai kaca matanya.

" satu lagi jidad". Ino nampak antusias. " hanya orang dari pedalaman yang tak mengerti". Ino tiba- tiba duduk di depan meja kedua sahabatnya.

" Kalian benar, dan kudengar sang desainer masih seumuran dengan kita". Sakura layaknya seorang reportet.

" aku juga sempat membaca beritanya"'. Karin ikut membaca majalah yang memuat tentang brang Hime.

" Rancangannya luar biasa, aku bahkan mengoleksinya". Ino nampak menyombongkan diri.

" Hahahaha, kalian tahu pakaian dalamku bahkan merk Hime". Suara Sakura terdengar oleh siswa laki- laki. Kantin itu mendadak sepi .

Karin mendengus tak suka, Ino hanya memutar bola matanya. Sedang Sakura tak sadar di mana ia mengucapkannya.

.

.

.

Disc. : MK
warning. : typo selalu ada dimana- mana, occ, gaje dll

Drrt ...drttt.....

Gadis bersurai Indigo meraba- raba mencari ponsel miliknya. Sedikit susah membuka kedua kelopak matanya. Begitu melihat nama " Nii- san " di layar ponselnya, Hinata langsung bangun dan kedua Lavendernya membulat sempurna.

" Nii-san". Hinata sedikit takut.

"_"

" Ah - kabarku baik".

"_"

" tidak, aku tidur terlalu larut".

"_"

"Tidak Nii-san jangan sekarang".

"_"

" Nii- san sudah dulu ya".

Hinata langsung memutuskan sambungan itu. Hinata hanya menghela nafas pasrah. Kakaknya Neji telah memintanya untuk kembali.

Hinata telah nyaman dilingkungan ini. Tak disangka tiga tahun sudah ia habiskan di Jepang. Dan keluarganya telah merindukannya di Paris telah merindukannya. Hinata belum ingin kembali, Setidaknya sampai ia lulus.

Dirinya tak ingin membahas perjodohan yang telah disepakati oleh orang tuannya. Hinata ingin mencari pendamping hidupnya sendiri. Tanpa ikatan perjodohan.

Hari ini terlalu lelah untuknya, membuatnya membolos sehari dari sekolahnya.

.

.

.



Sasuke mengedarkan onixnya keseluruhan kantin. Onixnya masih tak melihat gadis bermanik indah.

" kau mencarinya". Suara milik Shikamaru menyudahi aksinya.

Sasuke tak memperdulikan ucapan Shikamaru. Sedang Gaara yang diam - diam menguping pembicaraan itu tak mengambil pusing. Naruto masih sibuk menggoda siswi genit di kantin.

" Ini". Shikamaru memberikan secarik kertas pada Sasuke.

Sasuke membacanya sekilas, sedetik kemudian wajahnya nampak sumringah. Tanpa menunggu lama Sasuke langsung berdiri meninggalkan ke tiga temanya yang menatapnya aneh.

Para siswi nampak histris saat Sasuke berjalan.

Kyaaa

Sasuke tampan

Geng LoveWhere stories live. Discover now