6

2.8K 194 50
                                    

Entah mengapa aku lagi seneng- senengnya bikin cerita ini. Idenya bermunculan begiti saja. Efek bahagia mungkin. Jadi para readers kalau ada kasalahan typo maafkan saja oke.






Drtttttt

Drttttt

Getaran ponsel milik Hinata menyadarkannya. Dilihatnya sebuah panggilan bertuliskan Nii- san. Kakaknya memang cerdas tapi tak kalah cerdas dari ayahnya. Hinata yakin ayahnya mengirim Konohamaru untuk menjemputnya, bahkan dia sendiri ikut andil dalam pencariannya. Hinata menendang kerikil kecil jalanan, dia begiti sebal persembunyiannya tercium ayahnya. Sedikit menggerutu dijalanan bersaspal, jangan lupakan trik matahari membakar kulit putihnya.

Maka pilihannya adalah mengabaikan panggilan dari kakaknya. Mencari tempat persembunyian baru hal tak memungkinkan, bagaimana tidak disekolahpun pasti ditemukan. Menghadapi ayahnya mungkin pilihan terakhrir. Mendesah lelah,'kenapa ayah berfikir primitif, ingin menikahkan putrinya diusia dini' batinnya sedikit lesu.



Disc@MK
Warning@typo, occ dkk






Ruangan konseling KHS nampak berjejer siswa- siswa populer. Keributan beberapa jam lalu menimbulkan kegemparan. Pemuda idola KHS itu hanya memang hanya mengalami sedikit mengalami memar- memar. Lebih parah adalah para bodyguard pria berjas hitam, Konohamaru hanya menonton ia sendiri selamat dari perkelahian pelajar. Ia hanya berfikir siapa yang akan mengurus keributan anak buahnya jika ia sendiri mengalami bonyok- bonyok, ditambah wajah tampannya akan terlihat ternoda. Membayangkan saja membuatnya ngeri.

" Kalian benar- benar ingin jadi mafia". Ujar Tsunade kepala sekolah KHS sekaligus nenek dari Naruto.

" Nek, aku hanya menolong".Naruto meringis sambil memegangi luka memar dipipinya. Pahatan sempurna itu harus ternoda dengan memar kecil. Meski tak mengurangi ketampananya namun menambah nilai minus diwajahnya.

" Jangan panggil aku nenek". Tsunade marah mendengar Naruto memanggilnya nenek.

Pletak

Pletak

Ittai

Naruto seperti mendapat benjolan baru dikepalanya. Mengelus kepalanya pelan, terkadang menahan sakit akibat jitakan Tsunade kepala sekolah KHS.

" Dan bisa jelaskan kedatangan anak buahmu tuan Konohamaru ". Tutur Tsunade lembut. Berbeda 360° dengan sikapnya kepada Naruto. Membuat keempat idola KHS mengerutkan kening.

" hmm Konohamaru sedikit berdehem merapikan penampilannya seolah menjada image dirinya - jadi kedatangan saya untuk- konohamaru terpotong karena sebuah panggilan diponselnya. - maaf . Ucap Konohamaru ramah. Tsunade mengangguk dengan senyum sedikit dimanis- maniskan. Naruto yang melihatnya memutar matanya bosan.

" Dasar nenek tua". Celetuk Naruto sontak mendapat pukulan rotan tepat dipantatnya. Naruto kembali meringis kesakitan. Ketiga temannya menatap ngeri perlakuan Tsunade terhadap Naruto.

" kenapa kalian mau". Tsunade berkata santai sambil mengacungkan rotan tepat dimata para ketiga idola. Ketiganya kompak menggeleng ngeri.

Konohamaru menerima panggilan itu bersemangat. Sebuah panggilan dari Hyuuga Hiasi.

" Hyuuga- sama". Sapa Konohamaru ramah.

Geng LoveWhere stories live. Discover now