Ch02# She Is Still The Same

2.3K 71 0
                                    

*Alexander*

Benar-benar hari yang melelahkan bagiku… Akhirnya konser tour keliling Asia ini berakhir juga… rasanya sudah tidak sabar untuk kembali ke apartemenku dan bersantai untuk beberapa waktu ke depan. Semoga saja David tidak mengatur kegiatan lain untukku..

Aku berjalan dengan malas dan pakaianku juga sudah agak kusut, tanpa kuperhatikan ternyata aku sudah menabrak seorang wanita.. Wanita yang benar-benar sempurna kalau kulihat sekilas… dia masih terduduk sambil memeriksa dirinya yang jatuh terduduk karena ditabrak olehku tadi…

Aku hendak membuka mulutku untuk meminta maaf tetapi…

“Ouch.. apa-apaan ini!! Apakah Anda tidak punya mata? Seenaknya saja menabrak orang.. memangnya Anda kira siapa Anda?”

Wanita ini memaki langsung tanpa melihat dulu siapa yang telah menabraknya..

Hilang sudah niatku untuk meminta maaf tadi, bagaimana bisa seorang wanita begitu temperamen… belum sempat meminta maaf bukannya karena aku tidak mau tetapi karena sikapnya tadi membuatku mengurungkan niat..

Apabila orang lain yang kutabrak pasti reaksi mereka akan sangat senang. Bukannya aku ini narsis, tapi ini adalah kenyataan.. siapa yang tidak senang apabila dirinya ditabrak oleh artis papan atas sepertiku…pasti dia tadi tidak melihatku dengan jelas.. atau mungkin karna dandananku ini yang sengaja kulakukan seacak mungkin untuk menghindari fans dan paparazzi yang membuatnya tidak mengenaliku…

Aku sengaja memancing emosinya supaya dia menatapku, aku membalas perkataannya tadi,

“Bukankah Anda hanya jatuh terduduk? Dan sepertinya aku tidak perlu meminta maaf karena Anda sendiri juga salah, kenapa Anda berdiri tepat di tengah jalan? Memangnya bandara ini milikmu?”

Dan benar saja, wanita ini mengangkat kepalanya menghadap ke arahku… dia terdiam sebentar dengan tatapan mengagumi wajahku.. hahaha… akhirnya dia sadar dengan siapa dia berhadapan.

“Apa maksud Anda? Anda benar-benar tidak memiliki sopan santun.. sudah sepantasnya kau meminta maaf karena kau yang menabrakku tadi!!” bentaknya tanpa ampun..

Dan saat kutatap wajahnya, baru kusadari sesuatu..

Dirinya.. dia adalah seseorang yang dulu sempat membuatku terpuruk tetapi berkat dia jugalah diriku menjadi diriku yang sekarang..

Saat kuamati dirinya, baru kusadari sesuatu, dia itu masih sama seperti 10 tahun yang lalu, masih begitu galak dan egois, dan tatapan sombongnya..

Baiklah akan aku ikuti permainannya..

“Oh.. begitu rupanya.. Ya sudah .. maafkan aku ya Nona Manis…” setelah itu aku bergerak maju kearahnya dan berbisik kepadanya..

”Sepertinya kau sengaja mengajakku bertengkar karena ingin berkenalan denganku bukan? Kau terpesona padaku bukan? Hahaha..”

Sengaja kukatakan seperti itu untuk memancing reaksinya dan kulihat wajah cantiknya memerah karena menahan emosi.. kulihat bibirnya mulai berkata “Kau.. Kau…” tetapi matanya sibuk melihat kerumunan disekeliling karena pertengkaran kecil ini.

Aku segera meninggalkan dirinya yang masih mencerna keadaan disekelilingnya tanpa mempedulikan lanjutan perkataannya karena akan sulit bagi diriku kalau sampai seseorang dari kerumunan itu menyadari siapa diriku.

Setelah sampai ke tempat yang lebih sepi aku mencari bangku untuk duduk sambil membayangkan kembali kejadian tadi.. apakah dia benar-benar tidak mengenaliku..

Yang kumaksud bukan diriku sebagai artis tetapi sebagai seseorang yang pernah singgah di masa lalunya walaupun hanya sebentar, mungkin saja dia memang tidak mengingat apapun tentang diriku ini… karna diriku yang sekarang benar-benar berbeda dengan yang dulu..

“ Alex.. Apa yang sedang kau lakukan disini?”

Suara David, manajer sekaligus teman baikku ini membuyarkan lamunanku..

“Tidak ada Dave.. aku hanya terlalu capek setelah semua kegiatan konser ini..” jawabku setengah berbohong..

“ Oh, baiklah kalau begitu.. ayo, sekarang kita pergi saja.. mobil kita sudah datang dan kau bisa segera beristirahat nanti”

“ kau memang yang paling memahamiku Dave..”

“ Tentu saja.. siapa lagi yang akan memahamimu dengan temperamenmu yang seperti bunglon itu kalau bukan aku…”

Aku melemparkan botol air mineralku yang sudah kosong ke arah Dave yang langsung ditepisnya.

“Teruskan saja ocehanmu.. dimana mobilnya? Ayo berangkat sekarang… jangan membahas hal yang tidak penting”

David tertawa dan langsung menuntunku, “Ayo”

17 Desember 2013

Author JJ

AlwaysWhere stories live. Discover now