Ch13# I Feel So Sick

1.7K 52 2
                                    

*Kimberly*

Hari demi hari berlalu dan aku mulai terbiasa tinggal di Apartemen ini. Hidup bersama dengan Alex membuatku mulai terbiasa untuk mengurus apartemen ini sendiri, mulai dari merapikan apartemen sampai memasak makanan Alex. Aku mulai belajar untuk melakukan semuanya sendiri. Aku pernah menelepon mama untuk memintanya mengajariku memasak karena saat pertama kali memasak, Alex memprotes masakanku yang agak gosong tetapi tetap dilahapnya sampai habis. Mama yang mendengarnya malah tertawa dan menggoda diriku, mama mengatakan aku sudah menjadi ibu rumah tangga yang baik, sangat jauh dari kepribadianku dulu dimana kebutuhanku selalu disediakan tanpa harus bersusah-susah. Sekarang malah giliranku yang melayani orang lain.

 Seiring berjalannya waktu aku selalu membiasakan diriku menjaga luapan emosiku. Aku sungguh berusaha keras untuk yang satu itu mengingat Alex yang suka sekali menggoda dan memancing emosiku. Kegiatan rutin menyebalkan yang selalu dilakukannya padaku. Lama-kelamaan aku mulai terbiasa, dan hidup dengan Alex tidak sepenuhnya buruk. Walaupun kepribadian Alex selalu berubah-ubah. Kadang dia bersikap sangat manis dan manja, kadang dia sangat dingin dan menyebalkan, bahkan kadang dia sangat cerewet terhadapku. Meskipun bukan pasangan suami-istri yang normal, tapi aku dan Alex sama-sama menghargai privasi masing-masing. Dia tidak pernah melakukan sesuatu yang diluar kewajaran begitu juga denganku. Aku juga merasakan sebenarnya dia bukan pribadi yang buruk, aku cukup nyaman berada di dekatnya.

 Satu-satunya masalah yang tertinggal adalah aku belum mendapatkan pekerjaan. Sudah lama aku tidak melakukan ritual shopping rutinitasku dulu tapi aku tidak bisa meminta uang kepada papa atau mamaku apalagi kepada Alex, bisa runtuh harga diriku. Aku selalu memeriksa lowongan pekerjaan yang sesuai denganku. Meskipun aku belum pernah bekerja, tapi aku yakin pada kemampuanku sendiri. Masalahnya hanya satu, aku memang lulusan universitas terkenal di LA, aku mengambil bidang broadcasting, aku ingin bekerja dengan menerapkan semua yang kupelajari artinya setidaknya aku harus mendapatkan pekerjaan yang berhubungan dengan bidang itu,  tetapi lowongan untuk bidang itu sangat ketat dan mengutamakan profesionalitas, atau setidaknya mempunyai pengalaman. Aku yang baru pulang dari LA dan  tidak pernah bekerja. Aku sangat pusing sekarang. Setiap memikirkan kalau Alex akan mengejekku jika tahu aku masih belum mendapatkan pekerjaan. Aku tidak ingin dianggap remeh olehnya. Entah sejak kapan pemikiran Alex menjadi sangat penting bagiku.

Tiga bulan sudah berlalu dan aku masih saja tetaplah seorang penganguran. Aku memang tidak memerlukan uang saku karena semua kebutuhan hidup sudah disediakan oleh Alex. Aku hanya perlu belajar hidup sederhana dan melupakan kebiasaan hidupku yang lama. Tidak buruk juga, aku bisa belajar mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Banyak hal yang kupelajari dari Alex. Dia sangat simpel dan sederhana, meskipun sebenarnya dia sangat kaya. Kulihat dia tidak pernah boros dalam pengeluarannya, semua pakaian bermerk dan barang berharga yang dimilikinya kebanyakan adalah sponsor dari perusahaan yang mengontraknya sebagai spokeperson. Dia malah sering menyumbangkan uangnya ke panti asuhan. Tindakannya itu tak sengaja kuketahui saat dia sedang menelepon sesorang untuk mengajukan diri sebagai donatur tetap di salah satu panti Asuhan. Dia selalu pulang walaupun terkadang jadwal kegiatannya sangat padat.  Dan yang membuatku sangat senang adalah dia tidak pernah membuang makanan yang kusediakan walaupun rasa makanan itu tidak karuan.

Semakin lama aku semakin penasaran dengan Alex.. sampai saat ini tidak ada tambahan informasi yang kuketahui tentang dirinya walaupun kami tinggal bersama. Aku tidak lagi merasa waspada terhadapnya. Aku yakin apapun niat awalnya memberikan penawaran itu, bukanlah untuk menyakitiku. Dan tentang ruang bacanya, aku heran kenapa dia tidak mengijinkanku untuk masuk dan membersihkannya. Apakah ada rahasia disana? Pertanyaan ini menggelitik rasa penasaranku untuk mencari tahu, tapi aku tetap tidak melakukannya. Aku tidak ingin membuat Alex menganggapku wanita kurang ajar yang suka ikut campur. Aku hanya akan masuk jika dia mengizinkannya.

Seperti biasa Alex pulang agak malam, dan aku menyambutnya kemudian memanaskan makanan untuknya. Alex baru saja keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang makan. Aku menyediakan semua untuknya. Menunggunya selesai makan karena ada yang ingin aku bicarakan dengannya.

“Alex… sebenarnya ada sesuatu yang ingin kutanyakan kepadamu.”

“Tanyakan saja”

“Kita sudah hidup bersama untuk beberapa waktu, kau tahu segala hal tentang diriku, sedangkan aku tidak pernah tahu apapun tentang dirimu. Bukan maksudku ingin ikut campur kehidupanmu. Aku.. aku hanya..” aku tidak berani melanjutkan pertanyaanku itu karena melihat rahang Alex yang mengeras dan ekspresinya berubah kaku. Apa aku sudah melangkah terlalu jauh? Aku bukan bermaksud mencari masalah dengannya, hanya saja aku merasa tidak nyaman saat menyadari diriku yang tidak tahu apa-apa tentang ‘suamiku’ ini. Ya begitulah, aku juga tidak tahu sejak kapan ini terjadi, tetapi rasanya ada sesuatu yang mengganjal di hati saat menyadari aku tidak mengetahui apapun tentang dirinya. Yang kuketahui hanyalah informasi umum tentangnya. Faktanya,walaupun aku berstatus sebagai istrinya tetapi aku hanyalah bagaikan orang asing yang terdampar disampingnya. Aku ingin menanyakan tentang masalah rahasia ruang baca itu tapi aku juga tidak berani menatapnya sekarang. Sepertinya dia memikirkan sesuatu, aku tidak tahu apa itu.. Apa pertanyaanku tadi telah menyinggungnya?

“Kim… aku telah selesai. Sebaiknya kau bereskan saja meja makan ini. Dan pergilah istirahat. Aku tidak akan mempermasalahkan pertanyaan yang kau lontarkan tadi.”

Dia beranjak pergi ke ruang bacanya tapi aku benar-benar tidak tahu dimana letak kesalahanku. Aku hanya bermaksud baik. Aku tidak tahu kalau respon Alex akan seperti itu.  Hatiku dijalari rasa yang sangat aneh, seperti tertusuk benda tajam dan sangat perih. Aku tidak tahu kenapa aku merasa seperti ini,  merasakan penolakkan.. sangat sakit apalagi yang melakukannya adalah Alex. Tanpa kusadari setetes air bening mengalir dari sudut mataku. Aku tidak bisa menahannya lagi.  Pertama kalinya melepaskan semua ego dan harga diriku untuk bertanya kepadanya,  inikah balasan yang seharusnya kudapatkan. Aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya. Yang jelas dadaku terasa sesak dan aku tidak bisa menahan lebih lama lagi air mata yang mengancam untuk jatuh keluar.

####

Sejak kejadian malam itu, sikap Alex kembali dingin dan dia selalu menghindari tatapan mataku. Saat-saat seperti inilah yang membuatku kembali merasakan sakit yang sama, aku merasa sangat jauh dari Alex padahal dia ada didekatku. Perasaan ini benar-benar melukaiku dan menyiksaku, membuatku ingin menggapainya tetapi tidak bisa karena dia menciptakan tembok besar sebagai batas diantara kita.

Setelah lama kupikirkan, Aku sadar…. Aku sudah sepenuhnya jatuh, jatuh ke pesona dirinya, jatuh cinta kepada  Alex.  Aku tidak ingin menjadi lemah seperti ini… Dimana Kimberly yang biasanya… Aku harus mengambil tindakan.. Aku tidak bisa berlama-lama dengan keadaan seperti ini… Keputusanku sudah bulat…

===============================================================

22 Desember 2013

Author JJ

AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang