Rifky Meghantara

15 0 0
                                    

"Tunggu bentar yaa Sheila On7 nya lagi siap-siap" Rifky berusaha menyembunyikan kepanikannya setelah beberapa menit lalu panitia event anniversary kampus ini memberi info kalau Sheila masih dalam perjalanan. Rifky sebagai "host panggilan" yang jam terbangnya lumayan tinggi berusaha menenangkan Sheilagank sebutan untuk penggemar Sheila On7.

"huuuuuuuu....."

"lamaaaaaaaa...."

"pegel woy pegel!"

Setengah jam berlalu Rifky dan Sania partner host untuk event ini akhirnya bisa bernafas lega. Setelah melakukan beberapa games untuk mengalihkan perhatian. Penonton jinak setelah Sheila On7 menguasai panggung hingga akhir acara nanti. Pekerjaan Rifky untuk malam ini selesai, ia tersenyum puas walaupun ada sedikit ketegangan.

"Rifky gue duluan yaa" ujar Sania mengangkat tangan kanannya mengajak Rifky tos.

"Yoi. Hati-hati lo dijalan" Rifky membalas mengangkat tangan kanannya menepukkan ke tangan Sania. Sepeninggal Sania, Rifky membuka ponselnya menggeser layar dan membuka aplikasi instagram sambil menunggu Sheila On7 selesai manggung, karena tadi ia berjanji akan nongkrong dulu bersama crew yang lain setelah selesai acara.

Sejak SMA menjelang kelulusan Rifky mulai menekuni pekerjaan ini. Awalnya ia hanya mengikuti les menjadi penyiar radio tapi kenyatannya sampai sekarang ia tidak pernah menjadi penyiar radio malah menjadi host untuk berbagai acara dari wedding hingga event besar, tapi akhir-akhir ini sudah mulai ada tawaran ditelevisi even cuma nongol 1menit. Dan entah sejak kapan Rifky mulai benar-benar mencintai pekerjaan ini walaupun saat ini statusnya masih seorang mahasiswa tingkat akhir dan butuh fokus yang ekstra untuk menyelesaikan sebuah skripsi. Dengan ukuran tinggi badan setara model dan wajah yang lumayan manis menurut Rifky jomblo tetaplah jomblo. Alasan Rifky tidak menyelesaikan skripsinya karena ia butuh seseorang yang bisa menyemangati dan mengingatkannya dalam mengerjakan skripsi. Klasik, memang. Namun kenyataanya memang seperti itu adanya. Rifky terlalu jatuh cinta terhadap hobinya yang menghasilkan uang itu. Setiap ada job tak pernah ia tolak, sekalipun itu acara sunatan.

Namun belakangan ini ada satu cewek dikampus yang membuat senyum Rifky mengembang dengan sempurna. Rifky hanya akan bertemu dengan cewek itu saat Rifky bimbingan Skripsi keruangan Bu Dini. Dan hari ini senyum Rifky tidak mengembang dengan sempurna. Setelah menunggu sekitar satu jam sehabis ia keluar dari ruangan Bu Dini, si pujaan hati tak terlihat batang hidungnya padahal ia sudah semangat pergi kekampus, bimbingan sekaligus cuci mata.

"Weheeeee tumben lo ngampus" tepukan Ilham dibahu Rifky membuyarkan lamunan Rifky tentang si pujaan hati. Rifky mendengus pelan, dalam hati Rifky menggumam untung ada si Ilham jadi ia tidak  nelangsa sendiri.

"Biar gue tebak. Lo ngampus nyari dia kan bukannya bimbingan?" baru saja Rifky ingin menjawab Ilham keburu ngomong duluan.

"Hmmmmm!" tak menjawab Rifky hanya mengguman tandanya ia mengiyakan omongan Ilham yang tadi.

"Gue liat dia bareng temennya dikantin tadi" Ilham menaik-turunkan kedua alisnya. Rifky menarik tangannya menjauh entah kemana.


scriptsweetWhere stories live. Discover now