Malam itu aku tidak bisa tidur karena ponselku berbunyi terus.
"Ugh kepalaku pusing,cowok sialan" Pikirku sambil mengambil gelas. Aku mengisi gelasku dengan air putih dan menengguknya sampai habis.
Lalu aku segera mandi dan bersiap siap ke sekolah. Sesampainya di sekolah aku merasa tidak bersemangat.
"Hoi kenapa tuh ada mata panda" kata teman sebelahku "Biasa kurang tidur aja" jawabku santai sambil menaruh tasku. "Cuci muka sana biar gak kelihatan lecek tuh muka" "Lu nyindir apa gimana?" Kataku "Cepetan keburu guru masuk loh" paksanya "Dih rese' lu ah,gapake disuruh juga gue bakal ke sana" aku berjalan keluar kelas "Buruaan" kata temanku "Berisik" gerutuku.
Aku memandang kantung mataku. "Hancur wajahku,semua gara gara dia,sialan" gerutuku "Lagian apa juga urusannya denganku,aku bisa gila lama lama" segera kuselesaikan acara cuci mukaku di toilet (?). Tapi kandung kemihku juga ikut bereaksi.
"Ngeluarin ampas ga sekalian pagi juga,mana bentar lagi guru masuk" aku bergegas membuang ampas dan segera menuju kelas. Untung guru belum datang.
"Lama amat,lu tidur di toilet?" Cerocos temanku "Apapun itu bukan urusan lu kan" Kataku risih "Iya deh,eh guru dateng tuh" yang lain segera diam waktu guru memasuki kelas.
Setelah memberi salam pelajaranpun dimulai. "Haaah bahasa, menyebalkan aku nggak ngerti sama sekali" gumamku sambil memainkan pensilku.
"Yang duduk di pojok belakang maju dan kerjakan soal di depan" kata guru.
Gawat...kenapa aku sih.. gerutuku
"Ayo cepat" perintah guru lagi, "I..iya" aku segera maju ke depan dan menjawab soalnya dengan jawaban yang ada di otakku. Ya jawaban seadanya.
Guru memeriksa jawabanku. "Yup jawaban yang benar,silahkan duduk kembali" kata guru. Lalu aku kembali duduk.
Padahal aku ngawur jawabnya...beruntunglah bisa betul..hehe. Batinku.
Bel istirahat berbunyi.
"Hooaaam...aku ngantuk sekali" aku bersandar di kursi.
"Chi ada yang nyari tuh" kata Ama "Aah nanti aja,aku ngantuk" tolakku "Katanya dari kelas 2-A Ayate tuh" paksa Ama "Heh...gak kenal" jawabku cuek "Duh itu lho Arata Hayate cowok paling pintar di kelasnya" kata Ama.
Wuusshh.... (kecepatan kilat). (Author: Ayako kalau ketemu cogan aja langsung melek😒) (Ayako: paan sih thor berisik😤) (Author: aku hapus loh kamu dari novel ini atau aku copot jabatan kamu jadi tokoh utama😕) (Ayako: ahahaha...nggak nggak thor ampun😅)
"Ada apa sampai ke kelasku?" Tanyaku "Ayo ke atap kita makan bersama" ajak Ayate "B..boleh" jawabku,aku segera mengambil bento-ku dan mengikutinya menuju atap sekolah.
"Udaranya sejuk ya" Ayate duduk di salah satu kursi "Iya" jawabku.
Kami makan sambil bercanda,sesekali kami mencicipi bekal masing masing. "Bekalmu enak ibumu kah yang memasaknya?" Tanya Ayate (deg) "Aku sudah tidak punya ibu" jawabku "Oh,maafkan aku,aku tidak tahu" kata Ayate "Ahaha tidak apa apa..ngomong ngomong bekalmu juga enak" komentarku "Ah ini aku beli di kantin kok" jawab Ayate "Ah..benarkah?" Duuh aku malu sekali...bodoh.
"Aku juga tidak punya orang tua" Ayate memulai pembicaraan "Benarkah?" Tanyaku "Iya,ibuku meninggal waktu aku sedang memasak di dapur,waktu itu aku sedang mengiris wortel dan tiba tiba ibuku berteriak kencang dari arah teras" cerita Ayate "Lalu saat itu aku sudah melihat ibuku meninggal,darah di lantai tercecer kemana mana".
