Arc 2 : Pertemuan dengan Dosa

160 24 3
                                    

Kini mereka berlima tengah berada di dalam kereta Alphyca yang tengah dipacu oleh si pemilik. Sudah 4 hari mereka melakukan perjalanan menuju kota Sargas.

Di dalam kereta itu Restia tengah tertidur sambil menyandarkan tubuhnya di pundak Rain yang berada di sebelahnya. Di samping Rain ada Chelia yang sedang membelai rambut Restia dengan lembut. Sementara itu, di hadapan mereka bertiga ada July dan Rigel yang duduk bersebelahan.

"Kita sudah setengah perjalanan. Apa Kak Rigel masih belum mau menjelaskannya?" tanya Chelia

"Well... kurasa sudah cukup jauh. Baiklah, akan kujelaskan alasan kenapa kita harus ke Sargas," ucap Rigel.

Mereka semua menatap Rigel denga serius. Terkecuali Restia yang tengah tertidur.

"Ada seseorang yang ingin aku pertemukan dengan kalian. Bisa dibilang perjalanan kita ini bukan untuk melakukan misi, melainkan untuk pelatihan."

"Apa kerajaan mengijinkannya?" tanya July.

"Bisa iya, atau juga tidak. Itu tergantung dari laporan yang diberikan Tuan Gwen."

"Apa kau yakin kita harus ke Sargas sebelum menerima persetujuan dari kerajaan?" tanya July lagi.

"Nah begitu dong. Aku lebih suka dengan cara bicara kalian, terutama July, yang sekarang. Bagus!" puji Rigel.

Memang, mereka berempat sudah sepakat untuk tidak terlalu formal kepada Rigel. Tetapi, tetap berat rasanya jika memanggi Rigel hanya dengan namanya saja. Jadi, mereka berempat memakai kata 'Kak' di depan nama Rigel, sama seperti yang dilakukan Chelia.

"Bisa lupakan itu? Aku butuh penjelasan disini." ucap July.

"Ah iya, kalau soal persetujuan kau pasti sudah menduganya 'kan? Terutama dari pakaian yang kita kenakan saat ini."

"Rupanya bukan hanya karena seragamku dan Rain yang rusak. Alasan kita memakai pakaian santai kita seperti ini mungkin..."

"Ya, kau benar. Kita akan berpura-pura sedang berlibur di Sargas." ucap Rigel membenarkan July.

"Jadi, siapa orang yang akan kau pertemukan pada kami di kota perbatasan seperti Sargas? Yang jelas bukan salah satu dari 4 jenderal besar Sirus yang menguasai Sargas 'kan?" tanya July lagi.

"Bukan mereka... mana mungkin kalian kupertemukan dengan kepala pemerintahan kota Sargas. Yang jelas, orang ini jauh lebih menarik daripada mereka." mendengar jawaban Rigel, mereka semua hanya mengangguk. Lalu,

"Berbicara soal orang yang menarik, ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu," ucap July. "Apa kau tau sesuatu tentang organisasi dengan lambang mawar hitam?" sambungnya.

"Mawar hitam? Mungkin aku pernah mendengarnya... tapi, kenapa kau menanyakan hal ini?"

"Karena aku berhadapan dengan salah satu dari mereka dalam misi. Benar 'kan, Chelia?" ucap July yang diiyakan oleh Chelia.

"Dari caramu berbicara, bisa kusimpulkan kalau orang ini sangat kuat. Tapi, bukan hanya itu 'kan alasannya?" tanya Rigel.

"Ya. Dia memiliki belati organisasi Cygni. Kupikir itu adalah milik Perioth karena selama aku dan Rain bertarung dengannya, ia tidak pernah mengeluarkan belatinya. Cukup menarik bukan?"

"Yah, kupikir juga begitu. Tapi ingatanku masih samar tentang organisasi itu..."

"Yang lebih penting, kenapa harus Sargas? Bukannya kota itu tengah berkonflik dengan kota Theresa yang dikuasai kerajaan Ellia?" tanya Rain.

"Ah iya, benar juga. Aku sampai lupa kalau situasi kota itu sedang tegang..." timpal July.

Rigel menghembuskan nafas, "Konflik kota itu dengan tujuan kita sangat berbeda. Jadi, untuk apa memikirkan hal itu?" jawab Rigel dengan entengnya.

'Kenapa dia bisa menjawab hal yang penting semudah itu?' pikir Rain dan July setelah mendengar jawaban dari Rigel.

"Apa itu artinya kita akan menentang kerajaan?" tanya Rain lagi.

"Tidak. Tentu saja tidak. Hanya saja, di kota itu akan ada banyak sekali informasi yang akan membuat kalian tertarik. Oleh karena itu aku menyampingkan soal konflik Sirus dengan Ellia."

Sirus dan Ellia, 2 kerajaan besar dan berpengaruh di benua Archernar. Namun, karena beberapa alasan kedua kerajaan itu saling membenci satu sama lain. Terutama setelah perang dunia ke-2 antara benua Archernar dengan benua Alcor pada tahun x444, atau tepatnya 18 tahun yang lalu. 2 kerajaan itu menjadi korban adu domba oleh kerajaan di benua Alcor.

Awalnya, seluruh kerajaan di benua Archernar bersatu untuk menghadapi kerajaan di benua Alcor. Tetapi, karena strategi adu domba oleh salah satu kerajaan di benua Alcor, kerajaan Sirus dan Ellia malah saling menyerang satu sama lain. Hal itu menyebabkan kekalahan telak bagi kerajaan-kerajaan di benua Archernar.

Imbas dari strategi adu domba itu masih terasa hingga saat ini. Sargas, kota yang berbatasan langsung dengan kota Theresa, kota yang dikuasai kerajaan Ellia, selalu menjadi arena pertarungan kecil-kecilan antara kedua kota itu. Hal itu menyebabkan pertumbuhan ekonomi di kota ini sangat lambat akibat ketakutan penduduk akan pertempuran yang terus terjadi.

Itu semua adalah pengetahuan umum yang pasti diketahui seluruh masyarakat di kedua kerajaan itu. Karenanya, banyak penduduk yang menghindari kedua kota itu jika sedang melakukan perjalanan. Mereka semua lebih memilih untuk berputar arah daripada harus melewati kedua kota itu.

Dan ditengah itu semua, Team Rigel akan mengunjungi kota penuh konflik itu dengan alasan yang sebenarnya tidak masuk akal. Mereka akan bertemu seseorang dan berlatih bersama ditengah konflik yang sedang terjadi.

***

Ether

Di sebuah ruangan yang sepenuhnya terbuat dari es, ada 2 orang sedang melakukan pembicaraan penting.

"Nampaknya pengguna es itu akan menjadi pengkhianat dari pasukan High Lander yang kau banggakan itu..."

"Apa?! Tuan Vellorum, apa anda yakin?"

"Kau meragukanku?"

"J-jika itu Tuan Vellorum, maka hamba akan mempercayainya..."

"Jadi, bagaimana? Kau butuh bantuanku untuk menangkap pengkhianat itu dan membawa kembali sang putri?"

"H-Hamba akan sangat bersyukur atas kemurahan hati Tuan Vellorum..."

"Bagus. Karena aku juga memiliki urusan dengan salah satu dari mereka, jadi kali ini kau tidak perlu turun tangan." ucap Vellorum yang kemudian menghilang dari ruangan itu, meninggalkan pria itu.

'Rigel... berani-beraninya kau mengkhianatiku! Sampai membawa gadis itu ke perbatasan...' gerutu Goshel Druid, raja kerajaan Sirus sambil memukul dinding dengan keras.

***

We're in the beginning of Arc 2! Kira-kira apa yang bakal terjadi nih di arc ini? Kalau mau memberikan teori silahkan corat-coret di kolom komentar ya!

And don't forget to leave a Vote! (Anjir B. Inggris lu maksa banget Thor!) Wkkwkwk

7 Celestial of SinWhere stories live. Discover now