Caca dan Rani keluar bersama. Mereka terlihat cantik dengan memakai gaun, sedangkan Vano nan Radit memakai jas dengan rapi. Mereka berangkat dengan senang karena seperti keluarga kecil.
Setelah sampai mereka memasuki rumah keluarga Herlambang. Caca melihat Sila dan Oka yang bergandengan karena telah menikah. Caca ingin menangis, tetapi setelah melihat Vano, dia mengurungkannya.
"Vano, aku mau ke toilet dulu" pamitnya pada Vano.
"Iya, cepat ya" izin Vano.
Caca masuk toilet, setelah dia keluar dia merasa di bekap dan akhirnya dia pingsan.
1 jam kemudian
Caca terbangun dan juga di hadapan keponakan Vano. Caca melihat sekeliling, yang ia temui adalah gudang dan orang dengan pakaian serba hitam.
"Lepaskan kami" jerit Caca
"Tidak akan nona cantik." Balas salah satu dari mereka.
Tiba-tiba langkah seseorang mendekati pintu, dan datanglah Bryan bersama anaknya yaitu Raja.
"Kami telah menculik mereka tuan" laporan salah satu anak buahnya.
Caca dan ayahnya berhadapan, Caca terkejut begitu pula Bryan.
"Daddy" lirih Caca kaget karena dia tidak pernah melihat ayahnya seperti itu.
"Caca..... anak Daddy. Lepaskan dia" Bryan kaget dengan Caca yang menangis dan diikat.
"Ternyata Dad, dan kakak sekejam ini. Kenapa Dad? Kak?" Tanya Caca dengan terisak.
"Kenapa kalian tangkap anak saya?" Tanya Bryan kepada anak buahnya dengan marah membuat semua anak buahnya ketakutan.
"Kami menuruti permintaan tuan, dialah istri Vano bajingan itu" jawab salah satu dari mereka.
"Iya Daddy, ini aku istri dari Vano musuh Daddy." Jawab Caca yang masih terisak.
Bryan lalu terduduk dengan jawaban Caca.
"Putriku, menjadi istri musuhku. Raja adikmu akan hancur. Daddy harus bagaimana Raja? Selamatkan adik kecilmu Raja" lirih Bryan yang mulai meneteskan air matanya.
"Untuk apa Daddy menangis, bukannya putri Daddy adalah Sila. Asal Daddy tau aku tidak punya niatan mengambil Oka dari kak Sila. Aku tidak seperti yang Daddy pikirkan. Jika dengan mengusirku kalian bahagia, biarkan aku mencari kehidupanku yang bahagia Dad. Daddy benar aku memang murahan, tapi semua ini karena permusuhan Daddy dan Vano sampai membuatku murahan dengan dilecehkan Vano sebelum aku menikah. Tapi sekarang aku sudah menikah. Diriku sepenuhnya menjadi milik suamiku bukan keluarga ini lagi" marah Caca kepada semua orang dan pergi meninggalkan mereka dengan membawa keponakannya.
"Raja, Caca purti kesayanganku sudah menjauh dari kita. Ini semua salah Daddy. Seharusnya Daddy tak mengusirnya." Bryan yang menyesali perbuatannya.
"Semoga Caca bahagia, Daddy sekarang sudah tau kesalahan yang Daddy perbuat, Caca juga punya perasaan, tidak hanya Sila yang bisanya menangis di depan Daddy memohon menikahkannya dengan Oka. Caca juga sangat menyayangi Oka. Tapi Daddy memisahkannya demi kebahagiaan Sila. Apakah Daddy tidak mengharapkan kebahagiaan Caca juga. Caca bahkan tidak ingin jauh dengan Mommy. Tapi Daddy memisahkan mereka juga." Jawab Raja yang langsung meninggalkan ayahnya.
Raja keluar dan melihat rumahnya sudah sepi, dan Mommynya duduk melamun di ruang tamu.
"Mommy" panggil Raja.
Fefe memeluk putranya dan menangis.
"Raja, adikmu Caca tadi datang. Mommy kangen dengannya, ingin rasanya memeluk dirinya. Tapi Caca menjauhi Mommy" cerita Fefe dengan menangis.
"Caca juga pasti kangen Mommy, tapi jangan menangis lagi dong Mom, jangan sakiti diri Mommy sendiri" jawab ketenangan Raja.
----
Caca dan keponakan Vano di bawa pulang oleh Vano. Vano tidak menyangka terjadi seperti ini. Tujuannya telah berhasil.
Caca pergi ke kamarnya dengan tangisan.
"Mengapa sayang?" Tanya Vano dengan lembut.
"Aku merindukan Mommy" jawab Caca lirih.
"Teruslah bersabar, sekarang tidurlah, sudah malam" Caca tidur di dada Vano. Mereka pun mulai tidur.

YOU ARE READING
Hati Caca & Hati Iblis
Romance18+ HANYA UNTUK DEWASA Caca adalah anak perempuan dari Fefe dan Bryan. Dia manja dengan orangtuanya dan dengan kakaknya yaitu Raja, tapi dia terlihat dewasa jika sedang menghadapi masalahnya. Kehidupannya berubah setelah bertemu dengan laki-laki yan...