part 7

9.8K 331 6
                                    

Pagi hari Caca sudah bangun dan membuat masakan yang sudah di pelajari dari ibu mertuanya. Dia sibuk sendiri dengan yang di lakukan.
"Pagi sayang" sapa Vano yang memeluk Caca dari belakang dan mencium pipi Caca.

"Vano stop nanti ada yang lihat" gugup Caca dipeluk di tempat umum.

"Biarin, mereka tau juga kalau kita suami istri. Dan permainanmu semalam dasyat sekali. Apa boleh pagi ini lanjut lagi?" Bisik Vano yang membuat Caca geli.

"Vano aku kan malu, aku mandi dulu mau ke sekolah. Hari ini aku terakhir ujian jadi doakan ya supaya sukses" Caca melepas pelukan Vano.

"Iya sukses ya sayang" Vano menjerit ke Caca yang sudah pergi. "Iya sukses dan aku akan hamili kamu, membuat Bryan dan Raja hancur" lirih Vano yang di dengar ibunya.

"Apa maksud kamu nak, kenapa kau masih benci mereka, Caca istrimu Vano" bisik ibunya.

"Tidak, dia hanya anak kecil yang manja bukan tipeku, tipeku adalah Hani yang akan kembali ke indonesia tahun depan, tentunya aku akan menikahinya dan membuang anak manja itu mam" jawab Bryan.

"Mami senang jika kamu dengan Hani wanita yang sangat sempurna, tapi Caca lebih mencintaimu sayang." Cibir ibunya yang di balas dengan senyuman.

"Vano, Caca memang manja karena masih kecil, tapi dia akan dewasa pada waktunya. Jangan buat dia tersakiti seperti mami di sakiti papimu. Dia wanita rapuh, bahkan dia telah jauh dari keluarganya." Nasehat ibunya hanya dicueki dan ditinggal pergi.

Caca masuk kesekolah dengan hati bahagia. Hari terakhirnya ujian membuatnya senang.

Waktu menunjukkan pukul 12 tepat. Caca keluar sekolah. Tiba-tiba tangannya di tarik seseorang dan Caca di peluk dengan erat oleh Oka.

Sepasang mata menyaksikan mereka, yaitu Bryan yang datang ingin memberi selamat Caca.

Bryan menjatuhkan bunga untuk Caca.

"Apa yang kalian lakukan di depan sekolah seperti ini, kalian sudah memiliki pasangan sendiri-sendiri" marah Bryan.

"Lepaskan" bentak Caca ke Oka.

"Oka, Caca kalian menghianatiku?" Sila juga melihat itu.

"Tanya aja pada menantumu Daddy. Apa yang dia lakukan" jawab Caca sambil merapikan seragamnya. "Dan kau Sila. Bukan aku yang menghianatimu, tapi kau yang menghianatiku" jawab Caca mengejek.

PLAKKK.
Tamparan mendarat di pipi Caca. Caca tersenyum sinis melihat Bryan menamparnya.

"Daddy senang? Tampar lagi Dad jika itu membuatmu senang" jawab Caca marah.

"Caca kamu telah tidak sopan dengan kakakmu dan Oka sekarang adalah kakak iparmu." Marah Bryan.

"Aku tau semua itu, tapi mungkin adik iparnya lebih dia cintai dari pada istrinya." Ejek Caca membuat Bryan lebih marah.

Tangan Bryan hampir sampai di pipi Caca lagi tapi Raja yang baru datang menahannya.

"Dad, cukup"cekal Raja.

"Kau sekarang menjadi iblis Caca, lidahmu sudah berbisa, kamu berani melawan Daddymu. Sekarang jangan anggap aku Daddymu. Dan aku akan hapus nama marga kami dari namamu serta hak-hakmu di keluarga Daddy. Bahkan warisan atas namamu akan Daddy cabut" marah Bryan kepada Caca.

"Aku tak peduli Dad, sejak aku telah Daddy usir dari rumah, aku tak mengharapkan kasih sayang keluarga, menurut Daddy aku hanya wanita murahan. Asal Daddy tau memang dulu aku terpukul atas perbuatan Daddy, tapi sekarang aku Caca yang berbeda. Dan aku tidak butuh harta warisan, aku bukan wanita matre seperti jalang-jalang Daddy. Aku tau semua istri Daddy. Ku harap Mommy segera menyadari perbuatan suaminya. Aku sangat prihatin kepada kalian semua yang telah menjadi boneka-boneka tak berguna. Aku juga bukan perebut kekasih orang seperti yang Sila lakukan kepadaku" marah panjang lebar Caca dan meninggalkan mereka.

"Daddy lihat kan apa yang Caca rasakan setelah di sakiti. Dia tidak seperti Mommy yang hanya diam disakiti Daddy. Asal Daddy tau Caca hidupnya sudah hancur. Bahkan dia mengorbankan hidupnya demi keselamatan Daddy. Dia menyerahkan dirinya kepada Vano demi kebahagiaan kita. Daddy salah menganggap Caca seperti itu." Celoteh Raja yang membuat Bryan menangis.

"Kakak hanya membela Caca, bagaimana dengan Sila. Suami Sila akan direbut Caca. Hubungan Sila terancam" marah Sila.

"Sila, Caca sudah mengorbankan cintanya untukmu. Dia memberikan kekasih yang di cintainya hanya untukmu. Tanya saja pada suamimu" marah Raja ke Sila.

"Pulangkah kalian" perintah Bryan.

Sila bersama Oka memasuki mobil mereka. Oka diam karena membayangkan Caca, wanita yang sangat dia cintai.

"Oka, kamu kenapa?" Tanya Sila.
Oka hanya tersenyum singkat.

"Jauhi Caca, jangan pernah temui dia" perintah Sila. "Aku tidak suka dengannya. Apa kau menyukainya?" Lanjut sila.

"Iya aku menyayangi dirinya, bahkan sangat mencintainya. Karena kau kita berpisah" marah Oka.

Sila menangis dalam diam. Oka yang melihatnya lalu memeluknya.

Di jalan Caca menangis telah berkata kasar kepada keluarganya.

"Maafkan Caca Daddy. Daddy harus jauhi Caca agar tidak di sakiti Vano. Caca sayang Daddy"lirih Caca.

Raja di jalan bersama istrinya yang dinikahi secara siri. Dia adalah adik Vano.

Mereka semua merenung atas kejadian itu.

---
1 bulan kemudian

Seorang gadis cantik memasuki rumah besar milik Vano.

Hati Caca & Hati IblisWhere stories live. Discover now