part 21

8.2K 390 35
                                    

Kesehariam Alexa membantu di restaurant dan mendapat ejekan dari teman-temannya. Alexa sering menangis ketika Alex marah kepadanya saat Kanya menangis karena Alexa. Bahkan Kanya sering membuat mereka bertengkar. Kanya tak mau mereka bersatu, dia nyaman di sayang oleh Alex, dia tak mau Alex menyayangi Alexa.

Alexa sering dapat cacian dan pukulan dari Alex.

Flashback on

Kanya menangis di mejanya.

"Kanya kamu kenapa?" Tanya Alex.

Kanya memeluk Alex dengan menangis.

"Alex, Alexa memukulku berkali-kali tadi di toilet. Dia bilang aku merebut semuanya darinya. Kenapa dia sebrutal itu lex" Kanya membuat Alex marah.

"Tenang ya jangan nangis, kamu lihat aku akan beri pelajaran kepadanya" ucap Alex sedikit sedih, dia sulit memarahi Alexa apalagi menyakitinya.

Alexa di antar Rava ke kelas, Alexa sangat bahagia dengan canda tawa Rava. Sejak Alex pergi menjauhinya sekelas juga menjauhi Alexa. Rava yang selalu bersamanya.

"Alexa" marah Alex.

"Iya" jawab Alexa tak melihat Alex. Rava hanya melihat.

"Kenapa kamu pukul Kanya? Apa salahnya, aku hanya nggak suka bersama-sama terus denganmu makanya aku bersama Kanya. Dia nggak rebut aku" marah Alex yang di saksikan semua orang.

"Aku tidak memukul Kanya, aku nggak berkata seperti itu" bela Alexa.

"Bohong, sejak kapan kau jadi pembohong, lihat mukanya merah karenamu" marah Alex.

"Itu bukan perbuatanku Alex" balik Alexa.

Plak....plak (Alex menampar Alexa.

Alexa tersungkur dan pipinya berdarah.

"Beraninya kau ya Lex, dia adik kita. Ingat kamu sekandungan dengannya. Alexa tidak mungkin seperti itu. Kau lagi-lagi buatnya menangis. Ingat Alexa adalah kembaranmu Alex" marah Rava lalu menonjok Alex tapi Alexalah yang terkena tonjokan itu sampai pingsan.

Rava menggendong Alexa di punggungnya dengan bantuan Rio.

Flashback OFF

Sejak saat itu Alex dan Kanya dipindah Vano ke Amerika dan sekolah di sana.

Alexa tanpa komunikasi ke Alex, dia dan Caca sangat merindukan Alex.

6 tahun telah berlalu. Alexa tumbuh jadi gadis pintar, cantik, feminim, dan periang. Dia berpacaran dengan Rio karena sejak SD sampai SMA kelas 1 mereka bersama. Alexa sangat mencintai Rio begitu pula dengan Rio. Mereka selalu satu kelas, karena setiap Rio berpisah dengan Alexa dia selalu minta pindah.

Alexa selalu mendapat kabar tentang Alex lewat Rio, karena Rio berkomunikasi dengan Kanya. Alexa sangat menyayangi Alex. Setiap hari Alexa memaksa Rio menghubungi Kanya menanyakan tentang Alex.

Hari-hari Alexa dipenuhi dengan canda tawa bersama Rio dan Rava, Caca sering murung setelah Alex menjauhinya.

"Pagi Alexa cantik" sapa Rio setiap hari.

"Rio, kita pergi sekarang yuk. Biar cepat sampai sekolah." Ucap Alexa manja di peluka Rio.

"Ih, manjanya kekasihku ini. Cium aku sayang" ucap Rio jahil.

"Rio ih" marah Alexa.

Rio mencium Alexa lalu segera pergi ke sekolah menggunakan mobilnya.

Sesampainya di sekolah Alexa dan Rio berjalan dengan canda tawa. Bahkan Alexa duduk sebangku dengan Rio. Rio sering jahil ke Alexa dengan menggelitik, membuat Alexa kesal, bahkan sampai Alexa marah.

Rava menitipkan Alexa ke Rio karena Rio adalah kekasih Alexa.

Bel masuk berbunyi. Semua murid diam kecuali Rio dan Alexa karena Rio jahil menggelitik Alexa dan memeluknya.

"Selamat pagi anak-anak" ucap ibu guru membuat Rio dan Alexa berhenti.

"Kita kedatangan murid-murid baru di kelas kesayangan kita ini. Masuklah kalian" Ucap guru.

"Hallo aku Alex dan ini adik saya Kanya. Kita pindahan dari Amerika." Ucap Alex.

"Silahkan duduk" perintah guru.

Mereka duduk di belakang Alexa dan Rio.

"Kalian di sini?" Tanya Rio.

"Iya Rio kita disini" jawab Kanya bersemangat.

Alexa bisik ke Rio " Rio dia kakakku? Tampan sekali lebih tampan darimu sayang. Sungguh bunda pasti senang mendapat kabar ini" ucap Alexa bahagia.

Kanya melihat kemesraan Alexa dan Rio sangat cemburu karena dia suka dengan Rio.

"Alex aku suka Rio, bantu aku ya" bisik Kanya.

"Iya" jawab Alex dingin.

Rio memeluk Alexa setiap  pelajaran berlangsung.

Alex bahagia melihat Alexa tersenyum seperti itu. Dia tahu kalau itu Alexa karena wajahnya yang mirip sekali dengannya.

pov Alex

Gila cantiknya kau dek, kita memang anak kembar dari kecil sudah mirip.

Alexa senyum kepadaku. Rasanya pengen sekali membalasnya dan langsung memelukmu Lexa. Aku akan selalu menjagamu walaupun lewat Rio. Untung saja Rio pacarmu jadi aku sangat tenang Lexa. Maafin kakak selama ini sayang. Alexa rasanya aku ingin hidup tenang bersamamu dan bunda tapi Papa menghalangiku.

Alexa tetaplah bertahan sesudah Ayah mengalihkan tanggung jawabnya ke aku, aku janji akan memelukmu dan setia mendengar celotehanmu 6 tahun sangat lama tanpamu saudari kembarku. Kita selalu bersama dari kandungan. Aku janji sebentar lagi aku akan kembali ke kalian. Karena Ayah udah janji setelah aku 17 tahun aku bebas dan keadaaannya 11 bulan lagi aku udah 17 tahun.

Aku tak akan pisahkan kau dan Rio, Lexa. Aku tau kalian saling mencintai, karna Rio aku tau tentangmu setiap harinya. Rio pantas untukmu adikku sayang. Siapapun tidak boleh ada yang sakiti kamu termasuk Kanya dan Ayah. Kamu alasan aku hidup Alexa, aku tak mau Ayah menghancurkanmu dengan bunda.

Hati Caca & Hati IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang