Special Chapter #1 Cinderella

907 86 81
                                    


Pada zaman dahulu kala, hidup seorang wanita yang sangat.... sangat malas. Hobinya bermain game setiap hari, ia berasal dari sebuah panti asuhan dan dipungut oleh keluarga yang baik hati.

Namanya adalah Cinder-- maksudnya Cinnamon, atau lebih sering dipanggil Nana.

Nana mempunya dua adik tiri yang bernama Sin dan Cos, meski Sin dan Cos menyayangi kakaknya tapi Nana sering mengabaikan pekerjaan dari ibunya dan menyuruh adiknya yang bekerja. Sehingga kadang Sin dan Cos kesal pada prilaku kakaknya

Singkat cerita, suatu hari sebuah undangan dari kerajaan Alexander datang. Undangan itu memberitahukan tentang pesta dansa kerajaan yang akan digelar pada malam minggu, pesta dansa itu digelar untuk mencari pendamping hidup bagi pangeran. Melihat itu Sin dan Cos mendapat ide yang cemerlang.

"Kalau Kak Nana jadi tuan putri berarti kita nggak usah disuruh beres-beres lagi kan ya?" Cos bertanya kepada Sin

"Kak Nana akan pindah ke kastil dan keluarga kita akan dapat uang" Sin manambahi.

Mereka saling berpandangan. Dan tak sampai satu menit pintu kamar kakak tirinya itu di dobrak dengan paksa.

BRAAAAAK!!

"Sin! Cos! Kalian apa-apa an sih?!"

Seorang gadis yang sedang duduk di meja dengan laptop di depannya menggumam kesal. Di layar laptopnya masih terlihat game yang belum ditutup.

"Kak Nana! Lihat ini!" Cos menjulurkan amplop.

"Apaan nih?"

"Undangan pesta dansa kerajaan!!" kata Cos lagi, "kakak besok malam akan datang kan? katanya pangeran mengadakan pesta untuk mencari mempelai! Kakak punya kesempatan bagus loh"

"Kak Nana kan cantik" Sin menimpali. Jurus andalannya. Memuji orang.

Nana hanya menggaruk-garuk rambutnya yang awut-awutan.

"Nggak ah terimakasih, apa enaknya jadi istri pangeran" Nana menghela nafas dan kembali mengambil headset dari meja, bersiap untuk kembali ke dalam gamenya.

"P... pangeran kan ganteng!"

"Pangeran Marco dari kerajaan Alexander itu di juluki Pangeran Es bukan? aku bukan tipe M, aku nggak mau, lagian males jadi putri, tata kramanya ribet"

"Tipe M?" Cos mengerutkan dahi namun Sin menyerobot adik kecilnya itu dan melanjutkan bujukan agar Nana mau berangkat ke pesta dansa.

"Kak Nana, Pangeran marco dijuluki pangeran es karena sikapnya yang dingin dan tenang, bukan huruf 'Es' dari 'Sadis'" Jelas Sin.

Nana memayunkan bibirnya, "Sa-ma a-ja"

"Kak Nana nggak mau ngebahagia in ibu? Kalau kak Nana menikah sama pangeran ibu pasti seneng"

"Aku mau" Nana menghela nafas, pandangannya menerawang sejenak, "ibu sudah memberi banyak hal padaku tapi.... kalau aku jadi putri..., ia akan susah bertemu anaknya lagi bukan? Dan lagi ibu selalu bilang kalau 'ibu akan bahagia kalau kamu bahagia' makanya...

"Aku akan membahagiakan ibu dengan caraku sendiri. Aku akan belajar untuk jadi produser game!" Nana tersenyum penuh tekad kepada dua adiknya itu.

"K... Kak Nana" Cos mulai merasa terharu.

"Makanya itu kalian pergi dan jangan ganggu aku main game"

BRAAAKKK.

.

"Rencana pertama gagal.." Sin menghela nafas.

.

.

Toko Permen di Ujung JalanWo Geschichten leben. Entdecke jetzt