mama muda

117 4 0
                                    

Giani pov

Setelah kejadian memalukan disupermarket beberapa hari lalu Angga terus saja menanyakan daddynya,sampai tidur pun mengigau menyebut-nyebut daddynya.
Aku bingung harus bagaimana menjelaskan kalo daddy yang dia cari gak tau dimana dan siapa.

Dan yang aku tidak sangka kenapa hari itu Angga bisa-bisanya menganggap pria itu daddynya padahal aku tidak pernah menceritakan seperti apa daddynya karena memang aku tidak tau.

Angga adalah anak dari sahabatku atau mungkin sekarang menjadi mantan karena dia pergi gitu aja setelah memberikan anaknya.
Aku merawat dan memberi kasih sayangku padanya seperti anakku sendiri.
Karena aku juga sebatang kara setelah kedua orangtuaku meninggal jadi aku harus bekerja sendiri dan mengurus semuanya.

Untung saja Tuhan masih sayang padaku dan Angga,aku mendapatkan pekerjaan yang memiliki gaji lumanyan dan rumah kontrakan dengan sewa rendah.
Aku pindah dari tempat asalku, karena para tetangga selalu menggunjingkanku tentang anak yang aku asuh.
Mereka mengejaksku wanita tidak benar,hamil diluar nikah,meski pun aku menjelaskan kebenarannya mereka tidak percaya.
Jadi aku menjual rumah peninggalan orangtuaku dan pergi keluar kota.

Mama"suara anak kecil menyadarkanku.

Hai sayang"sapaku pada anakku tercinta.

Dia terlihat lucu dengan rambut acak-acakan,baju tidur yang kebesaran sambil mengucek matanya,aku memang sengaja membeli baju yang lebih besar agar menghemat uang.

Sudah bangun ya,gimana boboknya nyenyak?tanyaku,dia mengangguk.

Ini hari minggu jadi aku membiarkannya bangun siang.

Mau dulu apa makang?tanyaku.

Mamam"jawabnya lucu,aku sangat gemas ketika dia seperti ini.

Oke,mama siapin mamamnya,Angga cuci muka,tangan dan gosok gigi"suruhku,dia mengangguk paham.

Dia sangat mandiri dari kecil,dia juga bahkan tidak merepotkanku ketika dia masih bayi,dia sangat pintar dan pengertian.

Aku menyiapkan makanan buatku juga Angga,menu hari ini ayam tariyaki sayur brokoli dan wortel,Angga tidak suka brokoli tapi setiap 1minggu sekali aku harus melatihnya menyukai apa yang tidak dia sukai,termasuk makanan lainnya biar dia tidak terbiasa pilih-pilih makanan.

Ayo sini duduk,kita makan bersama,hari ini mama masak enak"ajakku duduk dikursi makan ketika angga datang sudah segar meski tetat memakai piyama tidur.

Brokoli?tanyanya tidak suka.

Ya,dan kamu harus habiskan tidak boleh menolak rejeki nanti rejekinya hilang"jawabku,dia memanyunkan bibirnya lucu.

Mama gulung dulu bajunya biar gak kotor"ucapku.

Selamat makan"ucapku menawali setelah berdoa.

Aku selalu membiasan Angga melakukan hal-hal kecil seperti mengucap salam sebelum dan sesudah makan,berangkat dan pulang sekolah atau yang lainnya.
Mungkin aku akan berterimakasih pada ibu kandung Angga karena memberikan Angga padaku karena aku slalu bersyukur atas kehadiran buah hati kecilku ini.
Aku yang dulu selalu sendiri dan kesepian sekarang aku mempunyai anak yang menemaniku setiap hari.

Untuk masalah asmara aku tidak pernah memikikannya,meski Angga selalu menanyakan daddynya aku tidak pernah berfikir untuk mencarikan daddy untuknya.
Sebenarnya ada beberapa yang mengajukan sebuah hubungan yang serius tapi aku terlalu takut,takut jika dia tidak menerima Angga,takut jika suatu saat kami punya anak kandung sendiri jadi melupakan Angga,dan beberapa hal yang lain,meski mereka selalu bilang akan menerima dan menyanyangi Angga seperti anaknya sendiri tapi aku tidak terlalu yakin dengan hal itu.

Tiga Sekawan Mencari CintaWhere stories live. Discover now