Tiga Sekawan Mencari Cinta

belajar menerima

Cia pov

Sudah 1minggu ini aku bekerja dirumah dokter Langit,rumah yang tidak terlalu besar mempermudahku membersihkannya ditambah sudah bibi yang bertugas memasak jadi aku tidak terlalu kerepotan.

Untuk masalah perasaanku pada kak Julius,aku harus belajar menerima kalo memang aku tidak bisa bersamanya.
Dan masalah dokter Langit aku berusaha untuk menjaga jarak dan menganggap dia sebagai bosku.

Aku berharap jika aku salah paham dan salah dengar dengan pembicaraan dia dan temannya dulu.

Cia"panggil bibi.

Iya bi,kenapa?tanyaku.

Tolong kasih ini ke pak Langit dia ada diruang baca"jawabnya menyerahkan nampan berisi teh dan kue.

Iya"ucapku mengambil nampan dan pergi keruang baca.

Tok.    Tok.    Tok

Masuk"suruh dari dalam.

Misi pak,saya bawa teh dan kue untuk bapak"ucapku formal meski berulang kali dia menyuruhku memanggil mas tetap saja aku tidak mau.

Masuklah dan tolong taruh dimeja"jawabnya.

Silahkan"ucapku lalu pergi,tapi ditahan olehnya.

Ada apa pak?tanyaku.

Duduklah,ada yang ingin saya bicarakan"jawabnya.

Aku pun duduk.

Kenapa kamu tidak menuruti perintahku Cia untuk tidak bersikap formal padaku dirumah?tanyanya.

Saya merasa itu salah karena saya bekerja dan dibayar disini"jawabku.

Tapi ini kehendak saya,jika kamu kuatir tentang bibi bisa diomongkan"ucapnya.

Maaf pak tapi saya tidak bisa,kalo anda memaksa saya akan panggil dokter saja tidak pakai bapak"balasku.

Tetap saja kamu selalu bersikap formal padaku"ucapnya.

Karena anda bos saya"jawabku.

Terlepas dari pekerjaan kamu,apa kamu tidak bisa menganggapku sebagai penolongmu?tanyanya.

Apa dokter ingin saya membalas kebaikan anda?tanyaku balik.

Setidaknya jangan bersikap formal padaku dirumah,aku tidak meminta kamu membalas kebaikanku tapi aku hanya ingin lebih dekat dan akrab denganmu"jawabnya.

Apa tujuan dokter sebenarnya?apa selama ini dokter tidak tulus membantuku"tanyaku sedih.

Tidak bukan seperti itu,aku aku_____

Anda kenapa?potongku.

Aku menyukaimu"ucapnya tegas.

Bagaimana bisa?tanyaku.

Ini masalah perasaan Cia,tidak ada kata bagaimana,hanya bisa dirasakan"jawabnya.

Saya mengerti karena saya juga merasakannya"ucapku.

Maksud kamu?kamu juga su____

Ya saya menyukai seseorang tapi bukan dokter,maaf"potongku.

Jadi begitu ya"ucapnya miris.

Maafkan saya dok"ujarku.

Tidak apa,masalah hati tidak bisa dipaksakan bukan,jangan merasa terbebani ya,anggap aja tidak pernah terjadi"jawabnya.

Terima kasih mau mengerti,saya akan keluar dari pekerjaan ini"ucapku.

Tidak,jangan pergi tetaplah tinggal,aku akan membuang perasaanku ini,"jawabnya.

Maaf dok,tidak bisa seharusnya saya tidak jadi menerima pekerjaan ini,dan sebenarnya saya sudah tau tentang perasaan dokter"ucapku.

Tau dari mana?tanyanya kaget.

Aku tidak sengaja mendengar percakapan dokter waktu itu"jawabku menunduk.

Apa?kau menguping pembicaraanku"teriaknya.

Iya"jawabku takut.

Kalo kamu tau kenapa kau malah mengacuhkanku?tanyanya kasar.

Maaf,aku tidak tau harus bagaimana"jawabku takut.

Karena itu kau bersikap formal padaku meski aku menyuruhmu bersikap biasa padaku?tanyanya.

Iya,aku tidak mau dokter mempunyai perasaan lebih padaku"jawabku.

Breng**k"umpatnya keras melempar gelas.

Aku tidak akan bersikap baik padamu lagi,mau tidak mau kau harus tetap disini,suka atau tidak suka kau padaku kau harus tetap disini,aku tidak perduli kau menyukai siapa,asal kau tetap disini menjadi pelanyanku,aku bukan orang jahat yang akan menyakitimu atau menyekap dan menyiksamu karena sukaku padamu,tapi aku hanya ingin kau tetap disampingku,tinggal disini,terserah kau mau bersikap seperti apa,aku hanya ingin kau disekitarku,mengerti?ucapnya tegas penuh amarah,aku mengangguk takut.

Maaf membuatmu takut,bereskan semuanya aku akan kekamar dan mulai sekarang panggil aku tuan"tambahnya lalu pergi.

Dengan takut aku membereskan pecahan gelas yang lempar tadi.

Nak Cia,kamu gak pa pa?tanya bibi dari pintu.

Tidak apa apa bi"jawabku mengusap mataku.

Bibi disuruh pak Langit kemari,ada apa ya?tanyanya.

Bisa bantu aku bi beresin pecahan ini"jawabku.

Tentu,memangnya ada apa nak?kenapa seperti ini?tanyanya.

Tidak apa pa bi,tadi jatuh saja"jawabku.

Begitu ya"ucapnya.

Meski tadi dokter Langit sangat marah tapi dia tetap baik padaku memanggilkan bibi,meski dia memaksaku tinggal tapi dia tidak melakukan hal yang diluar fikiranku"pikirku.

Sepertinya aku harus belajar menerima ini semua,membuang perasaanku pada kak Julius dan menerima kenyataan jika aku harus terperangkap dirumah ini.