In The Swimming Pool

9.2K 120 6
                                    

" Mnnnnn ~ Aaah..! Ah..! Nnnnnng...~ Hyaa ! Ah ! " Desah Shania semakin menjadi-jadi.

Tangan kiri Boby bergerak turun, hingga tiba dibagian terintim Shania. Dimasukan tangannya, dari sela pakaian renang Shania, dan menyentuh vagina Shania.
"

AH ! Bob... jangan...! Nng... ng... " Erang Shania terkejut
"Apa kau sebasah ini sendirian ? " Tanyanya, dengan jari yang seperti mengobrak-abrik bagian terintim Shania. Shania tak bisa menjawabnya, dan dengan pasrah menerima perlakuan Boby.
"Aku akan memberikamu layanan spesial..." Bisiknya ditelinga Shania, dengan suara rendah, dan terkesan mengintimidasi.
Salah satu jarinya mulai menerobos masuk kedalam vagina basah Shania dengan paksa. " Akh ! Ti-tidak ! Hnm... Ha..ha..ha... Ah ! Ah ! Mn... " Jerit Shania terkejut, ketika merasakan jari Boby yang masuk, dan bergerak zig zag didalamnya.
.
.
.
FLASH BACK ( 30 MENIT SEBELUMNYA )
Normal pov
" Huh.. Ini hari minggu, kenapa aku harus membersihkan kolam renang sekolah ? Huh..~ " Keluh seorang anak laki-laki.
" Berhentilah mengeluh, dan bersihkan ! " Teriak seseorang, yang membawa selang air.
Si bocah berbalik, dan mendapati temannya memakai pakaian renang sekolah. " Shania ! Ke-kenapa kau memakai pakaian renang ? " Tanya si bocah dengan wajah blushing pada teman nya yang bernama Shania .
" Loh, ini kan kolam renang. Wajar kan... Boby cungkring ! " Balas Shania, sambil berkacak pinggang.
Anak lelaki yang dipanggil Boby itu bersemburat merah, karna melihat Shania yang lekuk tubuhnya terlihat jelas, dan itu membuatnya sedikit merasa panas. Boby mengamati Shania. Paha putih, dada yang sedikit terekspos, dan bagian terintim Shania yang terlihat menonjol, berhasil membuat Boby gugup dan salah tingkah.
" Apa ? " Tanya Shania dengan sedikit ketus
" A..e... Tidak ada..." Balas Boby mengelak. " S-sebenarnya, kenapa hanya kita yang ada, kemana anggota renang yang lain !? " Tanya Boby berusaha mengubah topik, sambil menatap Shania bingung.
Shania balik melihatnya, dan berkata " Jangan melihat ku seperti itu. Aku tidak tau! " katanya dengan membuang muka. " Cukup ! Kembali bekerja ! Rasakan ini ! " kata Shania, sembari menyemprotkan air kearah Boby.
Boby berusaha menahan serangan tiba-tiba itu dengan kedua tangannya." Aaaahk ! Dingin ! Berhenti bertindak bodoh Shan ! " Teriaknya.
Shania hanya tertawa menikmati pemandangan itu dan tak menangggapi perkataan Boby " Ahahaha... huh.. ? " Tiba-tiba, Shania menghentikan serangannya dan sedikit terkejut dengan apa yang dilihatnya. " Astaga Boby, kau terangsang dengan serangan air ini ? " Tanya nya dengan nada mengejek.
Boby terkejut dan melihat penisnya sudah setengah berdiri. Dengan cepat, dia menutup miliknya, dan tersipu malu, dan membantah perkataan Shania " Ti-tidak ! I-ni hanya...a..e... "
" Hanya apa Boby..?" Tanya Shania dengan nada menggoda, dan semakin mempermainkan Boby.
Boby membalik kan badannya, dan tak menjawab. Shania mendekati Boby, dan memeluknya dari belakang, lalu berkata " Hey Boby... mau kuberikan sedikit pijatan untuk penismu ? Atau, kau ingin memasukannya, didalam ku ? " Tanya Shania dengan nada yang sangat menggoda, ditambah dadanya yang menempel erat dipunggung Boby. Jantung Boby berdetak lebih cepat dari sebelumnya.
Boby berbalik melihat Shania yang memasang senyum kemenangan. Dicengkramnya bahu Shania, dan mendorongnya, hingga terjatuh dilantai kolam renang. " KYAAAA ! " jerit Shania kaget, dengan sedikit rasa sakit pada punggungnya. Boby menahan kedua tangan Shania. " B-boby..? " Panggil Shania takut-takut.
" Da-dasar cungkring ! Apa yang kau lakukan ? Aku hanya bercanda ! Kau tak menganggap serius kan ? " Kata Shania, dengan rasa gugup dan takut yang mulai menjalari seluruh tubuhnya.
Boby tersenyum mesum, dan berkata " Ada apa ? Apa kau takut, aku akan melakukannya, seperti katamu ? " Tanya Boby, dan membuat Shania bersemburat merah.
Shania membuang mukanya yang sudah cukup memerah, dan tak menjawab pertanyaan Boby. " Aku akan berhenti, jika kau minta maaf.. " kata Boby memberi kesempatan.
Shania memandang Boby kembali dan berkata " HMPH...! Jangan terlalu yakin Boby. Apa kau mempunyai keberanian untuk melakukannya, pertama kali ? Jika ya, lakukanlah !" Tantang Shania, dengan memasang wajah cukup angkuh. Shania telah berhasil membangunkan serigala yang lapar itu. Boby tanpa ragu-ragu, menyentuh dada Shania yang terbungkus pakaian renang.
" Hey..! Boby !? Kau serius... !? " Tanya Shania kaget, ketika tangan Boby menyentuh, dan kemudian meremas dadanya kasar. Erangan keluar dari mulut Shania.
Boby merapatkan tubuhnya, pada tubuh Shania, agar bisa mencium aroma Shania lebih jelas. Dijilatnya leher jenjang Shania, dengan tetap meremas dada berukuran C-cup itu. Ketika Boby sudah merasa cukup untuk menikmati aroma Shania, dia pun berinisiatif mencium Shania.
" MNN...! Bob-bobyyy ! Ha.. ha.. Nnnng... ng... " Desah Shania ketika Boby mulai melumat bibir mungilnya, dan juga memasukan lidah nya pada mulut Shania, lalu mulai mengobrak-abrik bagian dalam mulut mungil itu. Pertahanan Boby semakin melemah. Shania menyadari itu, dan segera mengambil kesempatan itu, untuk menjauhkan Boby darinya. Didorongnya tubuh Boby, dan berusaha menjauh. Boby yang terjatuh, melihat Shania menjauh darinya, segera bangkit, dan menyergap Shania dari belakang.
" Kyaaa ! Le-lepaskan ! " Bentak Shania, berusaha melepaskan tangan Boby, yang kembali meremas kasar dadanya. " Ha..ha..ha..ha..Tidak ! Cu-cukup Bob ! " pinta Shania, namun tak dihiraukan Boby, yang tengah asyik memainkan putting Shania yang sudah keras, dan menonjol.
" Wah.. wah.. wah... Shan. Lihat, putting mu sudah keras. " Kata Boby, sembari menarik-narik kedua putting Shania, dan mengakibatkan erangan kesakitan, namun nikmat, dari Shania.
" Cu-cukup Bob..y.. Ra-rasanya aneh ! Nnng... Ah ~ " Kata Shania.
" Oh ya ? Bagaimana kalau begini Shan ? " Tanya Boby, sambil menyentil putting bewarna merah muda itu dengan jahil.
" Hyaa..~ Nnng~ Mnnn... Aaah... Mn... " Desah Shania
Senyum mesum menghiasi wajah Boby. Merasa belum puas untuk mengerjai Shania, jari tengah Boby menekan masuk putting sebelah kiri, dan yang sebelah kanan dipelintir, untuk menambah rasa nikmat.
" Hyaaaa ~ Mnnnn...! Aaaah... Nnnng ~ nng.. mn... mnnn... Hen.. mn... ti-tikan nnng ~ Bobbyy.." Ucap Shania dengan terbata-bata, dan desahan yang menambah semangat Boby.
" Bagaimana kalau begini Shan ? " Tanya Boby, sembari memainkan putting Shania, dengan gaya memerah susu sapi.
" Mnnnnn ~ Aaah..! Ah..! Nnnnnng...~ Hyaa ! Ah ! " Desah Shania semakin menjadi-jadi.
Tangan kiri Boby bergerak turun, hingga tiba dibagian terintim Shania. Dimasukan tangannya, dari sela pakaian renang Rin, dan menyentuh vagina Shanai.
" AH ! Bob... jangan...! Nng... ng... " Erang Shania terkejut
" Apa kau sebasah ini sendirian ? " Tanyanya, dengan jari yang seperti mengobrak-abrik bagian terintim Shania. Shania tak bisa menjawabnya, dan dengan pasrah menerima perlakuan Boby.
" Aku akan memberikamu layanan spesial..." Bisiknya ditelinga Shania, dengan suara rendah, dan terkesan mengintimidasi.
Salah satu jarinya mulai menerobos masuk kedalam vagina basah Shania dengan paksa. " Akh ! Ti-tidak ! Hnm... Ha..ha..ha... Ah ! Ah ! Mn... " Jerit Shania terkejut, ketika merasakan jari Boby yang masuk, dan bergerak zig zag didalamnya.
" Ini pembalas untuk mu Shan... Kau yang memancing ku... Jadi, terima dan nikmati setiap layanan ini... " Katanya, dengan tetap menggerakan jarinya didalam Shania, dan tersenyum mesum. " Akh ! Mnn... C-cukup ! Ah.. ah... Ku-kumohon B-boby. Mn... nnng ~ Aaaaah~ " kata Shania terbata-bata, dan dengan desahan yang tak bisa ditahannya. Vagina Shania semakin basah, dan Shania merasa akan ada yang keluar.
" Bob-byy, a-aku akan keluar ! He-hentikan ! Nnnnng ~ Aaaah...! " Jerit Shania, sambil berusaha menahan tangan kiri Boby. Sekali lagi, Boby tak menghiraukannya, dan tetap menggerakan jarinya didalam Shania dengan seenaknya, dan semakin brutal.
" Bob, a-aku... Ah ! Aah ! Aaaaaahhh...! " Teriak Shania, diiringi cairan yang menyembur keluar dari vaginanya. Boby mengeluarkan jarinya, dan mendapati cairan-cairan yang tersisa mengucur turun, dari jarinya. Dijilatnya, dan merasakan cairan kenikmatan milik Rin. " Manis. " gumamnya. Shania yang kelelahan, hanya bisa bersandar pasrah pada dada bidang Boby.
Boby menidurkan Shania dilantai, dan bergerak kearah vagina Shania. Diamatinya, bagian terintim Shania yang berkedut-kedut, dan berwarna merah muda juga basah. Shania sudah cukup lemas, dan tak memperhatikan gerakan Boby.
Boby melucuti pakaian renang Shania, dan melemparnya sembarang. Shania terlalu lemas untuk melawan. Klimaks pertamanya sudah menguras tenaga cukup banyak. Apa lagi, ini adalah pertama kalinya Shania klimaks.
Dilihatnya klitoris Shania, yang hanya sebesar biji. Boby menekan-nekan klitoris Shanai, dengan jari telunjuknya, lalu memainkannya, seperti memainkan putting Shania.
" Hyaaaa...~ Aaahk ! Mnnn... Nnnnnnng... Hmnn ~ Ah... Ah... Aaah ! " Desah Shania, ketika merasakan klitorisnya yang dimainkan Boby.
Boby menjilati bagian luar vagina Shania. Kembali Boby memainkan klitoris Shania. Kali ini dengan lidahnya. Erangan, dan desahan nikmat, terdengar seraya Boby memainkan benda yang hanya sebesar biji itu dengan lidahnya. " Kau tau Shania, cairan nikmat mu terasa manis, dan gurih.. Aku menginginkannya lagi.. " Kata Boby, sembari melihat Shania, yang terbaring lemas.
" Bagaimana, kalau kumasukan jari ku lagi ? " Tanya Boby, sambil menunjukan jari tengahnya pada Shania.
" Ja-jangan B-bob..  " Tolak Shania, dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
" Hm.. kau harus mencoba cairanmu sendiri Shan.. Aku akan membuat mu keluar lagi.. " Ucap Boby, dan langsung memasukan jari tengahnya kedalam vagina Shania sekali lagi.
" Ahhhk ! Ke-keluarkan ! Nnnnng ~ " Jerit Shania
Boby, tak peduli, dan langsung memaju mundurkan jari tengahnya yang berada didalam Shania dengan cepat. Selagi jari tengahnya bermain didalam liang Shania, Boby menjilati putting yang cukup keras itu, dan tak lupa untuk memainkannya dengan lidahnya.
Serangan di dua tempat sekaligus itu, membuat Shania mendesah dengan sangat erotis. Dan lagi itu membuat Shania lebih cepat untuk klimaksnya yang kedua.
" Nnnnnng...~ Aaaaah... Mnnnnn ~ Emn... Aaaaah... Nnnnggg ~ Bob-bobyyy... A-aku ke-keluar la... Mnnn.. gi... Ahnnnn...~ " Kata Shania dengan desahan-desahan erotisnya.
Dan beberapa detik setelah Shania mengatakan itu, dia berteriak, dan disusul dengan cairan yang menyembur keluar dari vaginanya. Boby dengan cepat mengeluarkan jarinya, dan menyaksikan cairan Shania yang keluar cukup banyak.
" Hah.. hah.. hah... Ku-kumohon he-hentikan ini Bob... hah.. " Pinta Shania, dengan wajah sayunya. Boby menyodorkan jari nya yang sangat basah akibat cairan itu pada mulut Shania. Di tempelkannya cairan yang ada pada bibir lembut Shania. " Hm... Sepertinya kau tak mau... " Kata Boby.
"Astaga Shania, kau sangat kotor di bawah sini... " Lanjutnya, sambil mengamati vagina yang kembali berkedut-kedut dan memerah itu. " Biarkan aku membersihakannya untuk mu... " Ujarnya, dan langsung menjilati sisa-sisa cairan yang menempel pada bagian luar vagina Shania dengan rakusnya.
" Nnng... Ah... He-hentikan itu ! Aaaah ~ " ucap Shania, sambil menggeliat-liat seperti ulat.
Setelah puas, Boby lalu melepas celananya, dan memperlihatkan penisnya yang sudah menegang sempurna. Diposisikan penisnya pada vagina Shania. Tentu saja Shania merasakannya, dan segera bertanya " Be-benda apa itu ? " Tanyanya ragu-ragu dan takut
" Tebaklah Shan.. " balas Boby, dan segera menusuk masuk penisnya, kedalam vagina Shania.
" NHAAA... YHAAA.. ! Ke-keluarkan ! I-itu terlalu besar...! Khun...! Ahh ! " Ucap Shania.
" Ini hebat ! Kau sangat sempit didalam sini Shan. " Kata Boby, sembari menggerakan pinggulnya perlahan, menikmati penisnya yang seperti dipijat dalam vagina sempit milik Shania.
" Nnnng... ~ Aaaaah... Emmmn... Ah ! Ah...! Hmnnn... nnnnnng ~ " Desah Shania.
Boby mulai menggerakan penisnya semakin cepat, dan berkata " Suara malu-malu mu keluar dengan sangat indah Shan. Kau sangat menikmati ini kan Shania !? "
" T-tidak ! He-hentikan ini Boby ! " bantah Shania.
Penis Boby, digerakan semakin brutal dan liar. " He-hentikan itu ! Tu-tubuhku terasa geli, tiap kali kau menggosokan penismu, pada dinding vagina ku...! " Kata Shania.
" Saatnya untuk mengakhiri ini Shan... !" Kata Boby, dan bergerak cepat, menggesekan penisnya keluar masuk.
" Aku akan mengeluarkannya didalam mu ! " Katanya lagi, dengan gerakan yang semakin cepat.
" Tu-tunggu ! Apa katamu !? Ba-bagaimana kalau aku hamil ? A-aku akan mengandung bayimu ! Tunggu ! nnnnng ~ " Jerit Shania dengan paniknya. Sedang kan Boby, tetap bergerak cepat, dan akhirnya mengeluarkan spermanya didalam Shania.
" Ah..! Pa-panas ! Ini akan masuk kedalam ! Nnnng ~ Ah... ! Aah.. ! Ah..! Hah.. Ah... " Kata Shania yang merasakan semua itu.
" Hah.. Hah.. Hah... Kau keluar cukup banyak... Bob.. apa kau mencoba membuat ku hamil ? Kau harus membayar atas semua ini.. " Lanjut Shania lemas, sambil melihat Boby yang sudah cukup puas.
" Kalau begitu, jadi kekasihku. Ini tidak akan menjadi masalah kalau kita menjadi pasangan kan ? " Usul Boby, sambil tersenyum lembut pada Shania.
Shania membalas senyum itu, dan berkata " Bodoh ". Boby memeluk lembut Shania, dan berbisik pelan pada telinga Shania " Aku mencintaimu... " Shania memberi balasan yang sama, dan tersenyum puas, juga lega.

...THE END...

One Shoot StoryWhere stories live. Discover now