My Secret Partime Job

2K 84 4
                                    

Malam itu, dalam suasana host club yang terang temaram. Kuraih pinggangnya yang ramping lalu kupagut bibirnya dengan penuh kenikmatan. Sementara kedua lengan gadis itu melingkari leherku dengan mesra.

“Mmph…”

Bisa kudengar desahannya yang nikmat terselip keluar dari bibirnya yang ranum.

“Kyaaa.. Bob, aku juga mauuuu!” seru gadis-gadis lain.

Selepas ciuman, gadis itu tampak seperti sedang melayang.

Aku tersenyum dengan penuh karisma, menampakkan deretan gigiku yang berwarna putih. “Bagaimana tuan putri?”

“Selanjutnya aku, Boby.” Tanpa mempedulikan tamu yang lain, dia langsung duduk di pangkuanku dengan baju setengah terbuka, memperlihatkan belahan dadanya yang besar, lalu tersenyum menggoda.

“Ah curang!” protes tamu yang lain.
Tapi aku sudah biasa menyikapi tamu semacam ini. Aku hanya menampakkan senyum seperti yang biasa kulatih.

“Maaf tuan putri tapi saya bukan host untuk seorang saja, maukah anda memaafkanku dengan ciuman ini?”

“Kyaaaaaaaaa!!”

Teriakan penuh histeris membahana di ruangan.

“Manisnya Boby!”
“Boby, cium aku lagi dong!”

“Aku juga!”

“Hei, giliran dong!”

“Aku sudah lebih dulu mengantri, tahu!”
Kemudian mereka semua langsung menempel-nempel padaku.
Dasar cewek.

+++++++++

Saat sedang break, di dalam toilet.
Aku mengganti pembalut.
Hari kedua memang paling gak enak. Untung nggak pakai sakit perut segala.
Setelah itu aku membasuh mukaku dan bibirku yang belepotan dengan lipstik dari gadis-gadis itu.

“Huh…”

Namaku Beby Chaesara Anadila, ini adalah rahasia, tapi sebenarnya aku adalah seorang cewek. Boby adalah nama hostku. Hanya kakak laki-lakiku yang tahu ini.

Karena host club kakak ku sedang berada di ambang kebangkrutan, ia memintaku untuk menjadi salah satu host di barnya. Dan hasilnya seperti yang diperkirakan. Banyak cewek yang menantikan keberadaanku disini.

Yang kuperlukan hanyalah mengganti kacamataku dengan lensa kontak, memerban dadaku dan berbicara dengan suara rendah, tidak ada seorangpun yang tahu. Lalu dengan teknik ciuman dan sedikit rayuan maka cewek-cewek akan berteriak-teriak histeris. Cewek memang mudah ditipu. Walau kadang sering juga kedapatan tamu tante girang.

Aku memandangi bayanganku di cermin.
Cowok cantik… yang digilai cewek.
Aku meraba bibirku yang entah sudah berapa banyak menciumi bibir gadis-gadis.
Tidak, bukannya aku jijik. Meski terkadang ada tante-tante yang sedikit menyebalkan tapi aku sangat menikmati saat-saat menjadi host di malam hari. Meski awalnya aku melakukan ini semata-mata demi menghidupkan kembali bisnis.

Aku benar-benar sangat kontras dengan diriku di siang hari. Dimana aku dijauhi teman-teman cewek karena kuper dan juga para namja yang suka menggodaku karena aku terlalu pendiam.

++++++++!

Pagi hari.
Aku bangun dengan sedikit malas-malasan. Terkadang aku merasa tidurku kurang akibat pekerjaanku ini.
Aku memandangi pantulan bayanganku.
Ah, aku lupa membenahi penampilanku. Aku melepas wig rambut pendek model cowok dan lensa kontakku.
Aku tidak mungkin memakainya ke sekolah karena lensa kontaknya berwarna biru.

Aku segera melepasnya dan menggantinya dengan kacamata berbingkai hitam. Walau sebenarnya ini hanya kacamata baca, tapi aku sudah terbiasa memakainya saat di sekolah.
Kalau ke sekolah, aku akan kembali menjadi Beby yang tidak bisa apa-apa dan dijauhi. Saat aku berjalan di sekolah tidak ada yang mau mendekatiku. Jadi aku hanya bisa berjalan sambil menundukkan kepala.

One Shoot StoryWhere stories live. Discover now