"Gue masih gak nyangka Bel kalo tadi razia" kata Andrian di sela-sela perjalanan pulang menuju rumahnya.
"Kenapa?"
"Itu razia terunik yang pernah gue alami"
"Alah,biasa aja"
"Untung gue gak bawa HP"
"Sama"
"Oya Bel. Kita ada pelajaran tambahan kapan?"
"Oh, Les-les itu?" Andrian mengangguk.
"Emm, kayaknya minggu depan, kenapa?"
"Kok cepet banget ya. Berarti bentar lagi kita ujian dong"
"Ya begitu lah"
*****
Malam sebelum pelajaran tambahan dimulai.
"Al, ke balkon sekarang" Abel mengirimkan pesan itu pada sahabatnya Andrian.
Setelah beberapa menit Abel menunggu di balkon, akhirnya Andrian keluar ke balkon kamarnya.
"Napa?" tanya Andrian
"Gak papa. Lo lagi ngapain?"
"Ngobrol sama lo. Lo gak liat"
"Sebelum ngobrol sama gue?"
"Main Ps"
"Lo gak belajar?"
"Males. Lagian besok kan ada pelajaran tambahan, jadi ngapain belajar"
"Iya juga ya"
"Bel. Kita ujian seminggu setelah Les ya?"
"Iya"
"Kita ujian cuma tiga hari kan?"
"Iya. Kenapa sih?"
"Gak papa. Terus ultah lo dua hari habis ujian kan?"
"Oiya. Gue sampek lupa ultah sendiri"
"Gimana sih"
"Hehe"
"Mau lo rayain lagi?"
"Tau ah. Terserah nyokap"
"Kalo terserah nyokap lo, gue yakin pasti dirayain"
"Gue juga tau. Tapi ya gimana, keputusan nyokap kan multak"
"Iya juga. Eh, tidur yuk, udah jam 10 nih"
"Yaudah. Gue tidur ya. Besok jangan tinggalin gue!"
"Iya iya, besok gue ke rumah lo. Tapi lo harus udah siap!"
"Iya, udah ya, bye"
Abel menutup gorden balkonnya begitu pula Andrian lalu mereka tidur di kamarnya masing-masing.
******
"Abel!! Bangun!! Itu udah ditunggu Al!!" teriak Alice sambil mengguncang-guncang tubuh putrinya.
"Jam berapa ma?" tanya Abel dengan mata yang masih tertutup.
"Setengah tujuh"
"APA?!!" segera Abel berlari ke kamar mandi meninggalkan mamanya yang menggeleng takjub melihat tingkah putrinya itu.
Alice keluar dari kamar Abel dan menuju ruang tamu untuk menemui Andrian.
"Maafin Abel ya Al. Mungkin tadi malem dia tidur kemaleman"
"Iya gak papa kok tan"
"Nanti kalian dianter supir aja ya. Kalo jalan kaki nanti kalian telat"
"Iya tante"
YOU ARE READING
Friendzone
Teen FictionAku sangat menyayangi semua sahabatku. Aku selalu merindukan mereka jika mereka tak ada di sampingku. Tapi kenapa salah satu dari mereka membuatku merasa aneh. Rasa yang berbeda dari sahabatku yang lain. Aku tak ingin jauh darinya. Senyum dan candaa...
