19-Pengganti yang Indah (Yusuf Alvero Abraham) / Revisi

13.8K 586 17
                                    

Happy reading😊



Hari ini adalah hari pernikahanku dengan perempuan cantik yang sudah menggantikan posisi Rena dihatiku dan juga perempuan yang berhasil membuatku merindukannya ketika dia tidak bersamaku. Fiya Anastasya dialah perempuan itu, perempuan yang sangat aku cintai tentunya. Aku bukanlah orang yang sulit untuk jatuh cinta, dulu bersama Rena juga begitu, apalagi dengan Tasya saat ini.

Melihat interaksi dan banyak kasih sayang yang Tasya berikan kepada Reyhan membuatku semakin hari semakin mencintainya. Bahkan sejak aku melamar dia malam itu hingga saat ini Tasya tak henti untuk belajar menjadi istri dan ibu yang baik. Hal itu aku ketahui dari kedua orang tuanya saat aku menemui Reyhan dirumahnya, karena Reyhan sudah tinggal bersama Tasya sebulan yang lalu. Reyhan juga sudah kupindahkan disekolah Jakarta seminggu yang lalu.

Rasanya sebulan ini badanku seperti harus bekerja ekstra karena harus mengurus ini dan itu. Masalah pernikahan mungkin sudah diatur oleh Kak Meira dan Tasya, bahkan tidak terlalu memusingkan karena Tasya hanya ingin yang sederhana saja. Tetapi untuk masalah surat-surat sebagai syarat pernikahan aku harus benar-benar membagi waktu karena aku sendiri yang mengurusnya , apalagi mengurus kepindahan sekolah Reyhan dan aku juga tidak mendapatkan libur sebulan ini.

Dan hari ini, aku akan memulai kehidupan baru kembali. Walaupun aku sudah pernah menikah aku masih tetap saja gugup sama seperti dulu ketika menikahi Rena. Rasa gugu semakin menyelimuti hatiku ketika aku duduk didepan penghulu, sungguh aku takut jika nanti saat melafalkan kalimat akad nikah ini aku salah mengatakannya. Memang benar aku sudah pernah melakukannya tapi itu dulu bahkan sekitar 7 tahun yang lalu.

Dan tibalah saatnya acara akad nikah ini dimulai, dengan sekali ucapan, dengan lancar aku  melafalkannya. Kini aku dan Tasya sudah sah menjadi suami istri. Beberapa detik stelah aku mengucapkan lafal akad nikah, Tasya keluar dari kamarnya dan dia berjalan menuju kearahku. “Ya Allah, terima kasih telah memberiku pengganti Rena yang sangat cantik” Batinku dalam hati. Kemudian aku tersenyum padanya dan dia membalas dengan kembali senyum kepadaku.

Saat dia mencium tanganku kemudian dilanjutkan dengan aku mencium keningnya tidak lupa juga aku membisikkan sesuatu padanya. Ketika mendengarnya ia tersipu malu kemudian tersenyum padaku, senyum yang manis yang selalu aku rindukan. Setelah itu  kubacakan doa pada keningnya, berharap semoga Allah meridhoi pernikahan kita. Aku kembali menatapnya, aku benar-benar bersyukur kepada Tuhan karena menciptakan dia menjadi makmumku.

“Sabar Bro, pengen nempel mulu lo.” Ucap Andri sambil menyenggol tangganku, anak ini memang suka sekali menggangguku.

“Iri ya lo.” Ucapku.

“Gue nemu bidadari disini.” Bisiknya.

Sebelum aku membalas perkataan Andri, ibu mertuaku menyuruhku untuk menganti pakaianku agar senada dengan kebaya Tasya karena saat ini aku memakai jas warna hitam. Setelah acara akad nikah tadi akan dilanjutkan dengan resepsi pernikahan. Resepsi pernikahanku kali ini nampak sederhana berbeda dengan dulu ketika pernikahanku dengan Rena. Bukan hanya karena pernikahan kita yang dadakan tapi juga Tasya yang inginnya sederhana saja. Mungkin Tasya tidak mau merepotkan Ibu dan Kak Meira yang mengurus semua pernikahan kita.

Pada acara resepsi ini aku ingin memberi Tasya sebuah kejutan. Aku sengaja meninggalkan dia sendirian diatas panggung pelaminan sekarang. Sepertinya dia kelihatan panic karena melihatku tak kunjung berada disampingnya. Melihat kepanikannya, membuatku tidak tega dengannya dan aku pun dengan segera meluncurkan aksiku untuk memberinya kejutan.

Mr Airplane [Complete/Revisi]Where stories live. Discover now