part 37

2.1K 136 6
                                    

Ali dan Dava kini sedang menikamati makan siang mereka, sehabis sholat dzuhur mereka pun memutuskan untuk makan siang terlebih dulu.

"Li, minggu depan datang yah ke acara pernikahan mas." Ujar Dava mengundang.

"Barakallah mas, akhirnya mas Dava memukan tambatan hati juga. Semoga lancar yah, mas, sampai hari- H."

"Amin makasih, Li."

"Sama-sama, mas."

"Udah yuk,Lli. Mas mau balik karna ada pertemuan lagi." Ujar Dava yang ingin pamit pada Ali.

"Oh yaudah mas, Ali juga mau pulang."

Mereka pun bergegas untuk meninggalkan restoran dan sebelumnya bergegas untuk ke meja kasir.

"Jadi berapa, mbak. Yang punya saya?" Tanya Dava pada petugas kasir.

"Yang punya bapak jadi seratus enam puluh ribu." Ujar petugas kasir.

"Ini mbak, uangnya sekalian yang punya saya yah." Ucap Ali yang langsung mengeluarkan empat lembar uang seratus ribu.

"Loh, Li. Kok kamu yang bayar?"

"Ini pak, kembaliannya."

"Nggak usah ambil saja untuk kamu." Kata Ali lalu bergegas meninggalkan restoran.

Dava segera mengejar Ali dan kini langkahnya sudah berada di samping Ali. "Li, kenapa kamu yang bayar? Mas jadi nggak enak sama kamu."

"Gpp mas, hari ini Ali yang traktir mas Dava makan. Lagiankan Ali yang ajak mas Dava makan berarti Ali yang harus bayar, yaudah mas, Ali duluan yah." Ujar Ali yang sudah berada di depan mobilnya.

"Loh, Li. Kamu ini, mas jadi nggak enak nih."

"Gpp kok mas, santai aja. Sekali-sekali Ali yang traktir."

"Ya Allah, makasih ya, Li. Jangan lupa minggu depan datang ajak juga istri kamu."

"Iya mas, Ali pasti datang kok. Ali duluan yah, mas. Assalamualaikum." Pamit Ali lalu masuk ke dalam mobilnya.

Dava masih berdiri menunggu mobil Ali yang keluar, Ali membunyikan klakson mobilnya sehingga membuat Dava menganggat tangannya pertanda selamat jalan.

Sebelum ke rumah mama mertuanya, Ali lebih dulu ke kantor untuk mengecek laporan yang di buat oleh Acha tadi pagi. Laporan tentang pengiriman pekerja di beberapa daerah.

"Cha, laporannya sudah selesai?" Tanya Ali saat dirinya sudah tiba di kantor.

"Sudah pak, tadi saya taruh di meja bapak. Bisa bapak periksa dulu, kalau ada yang salah akan saya perbaiki secepatnya."

"Yaudah saya masuk dulu yah."

Ali bergegas masuk ke dalam ruangannya, di lihatnya tumpukan map di atas mejanya. Ali mulai duduk di bangku kebesarannya dan mulai membuka tumpakan map di atas mejanya.

Ali mulai membaca lembar demi lembar sebelum ia menandatangani berkas tersebut, sesekali Ali melihat jam yang berdetak semakin sore. Ali meraih ponselnya untuk sekedar mengirim pesan singkat pada prilly agar prilly tidak cemas memikirkannya.

Aku sepertinya lembur, baru keluar kantor jam 6 ☺

Setelah memberitahu Prilly, Ali mulai kembali memahami isi berkas tersebut. Tidak lama kemudian suara notif pesan masuk berbunyi dengan cepat ali membuka ponselnya.

Kamu udah selesai bertemu dengan mas Dava? Yaudah iya, udah lewat ashar. Jangan lupa sholat, sayang ☺

Ali tersenyum membaca isi pesan dari Prilly, benar saja ia sudah lewat waktu sholat ashar, tanpa berniat membalas pesan Prilly. Ali pun bergegas untuk segera melaksanakan sholat ashar lebih dulu, karna biasanya sehabis terkena air wudhu akan membuatnya kembali terlihat segar.

Tanya HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang