part 41

2.2K 130 0
                                    

"Cha, hari ini saya pulang lebih awal. Dan besok saya sudah mulai cuti." Ucap ali pada acha sekretarisnya.

Pagi ini ali segera berangkat menuju kantor, ia masih harus menyelesaikan beberapa laporan yang harus di tanda tangani. Bekerja keras selama ini tak sia-sia untuk ali karna memang besok ia sudah cuti selama dua minggu, masalah ia cuti prilly belum sama sekali tahu. Acha juga baru tau beberapa hari yang lalu, justru pagi ini ia kembali mengingatkan acha agar tidak menerima pekerjaan apapun yang menyangkut dengan dirinya. Usai memberitahu acha, ali bergegas masuk ke dalam ruangannya ia segera duduk di kursinya dan mulai membuka sisa berkas yang memang belum ia periksa, hari ini ali benar-benar harus menyelesaikan semua pekerjaannya agara saat cuti nanti ia tidak selalu kepikiran dengan pekerjaannya di kantor.

Saat tengah sibuk memeriksa laporan tiba-tiba saja ponselnya berdering, tertera di sana nama sahabatnya. Setelah seminggu menikah randy langsung menganbil cuti dan saat ini randy sedang berada du luar kota bersama fanya, mereka menikmati masa honeymoon mereka terlebih yang sudah lama menanti masa liburannya.

"Hallo assalamualaiku, li."

"Waalaikumsalam, ran."

"Li, besok jadi berangkat?"

"Insya Allah, doakan saja ya, ran."

"Amin, gue doain semoga lancar ya, li. Oh iya, lo kenapa masih kerja, bukannya ambil cuti sekarang aja sih. Emangnya lo nggak capek nantinya?"

"Insya Allah nggak, ran. Kabar kalian gimana di sana?"

"Alhamdulilah baik, li. Ternyata benar yah apa kata orang, menikah itu nikmat, li."

"Akhirnya lo ngerasain juga. Ran, maaf yah nggak bisa ngobrol banyak. Gue hari ini harus menyelesaikan pekerjaan gue, soalnya hari ini juga bakalan pulang lebih awal."

"Oh yaudah iya, maaf ganggu waktu lo. Kalau gitu gue tutup yah, li. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Randy lebih dulu mematikan sambungan telponnya sementara ali meletakkan ponselnya lalu kembali fokus pada pekerjaannya, hari ini ali harus segera menyelesaikan semuanya. ponselnya selalu berdering entah itu dari prilly maupun dari rekan kerjanya, tapi ali tak mengangkatnya ia memilih untuk mengabaikannya karna kalau ia mengangkat telponnya maka waktunya akan terbuang untuk segera selesai siang ini. ali tak ingin membuang waktu karna memang sudah niat untuk segera selesai hari ini juga.

Suara adzan dhuzur telah berkumandang bertepatan dengan pekerjaan ali yang juga selesai, ali segera merapihkan berkas-berkas yang sudah ia periksa setelahnya ali bergegas keluar ruangan dan menghampiri acha yang masih di tempatnya.

"Cha, ini berkas yang beberapa lalu, sudah saya periksa dan tidak ada yang perlu kamu perbaiki, tolong di copy ulang dan data aslinya kamu simpan dengan baik. Apalagi selama saya cuti, saya nggak mau setelah saya masuk dan menanyakan berkas itu kamu lupa taruhnya. Saya tidak ingin kejadian seperti itu." ujar ali pada acha sangat tegas.

"Baik pak, saya akan menyimpannya dengan benar." Ucap acha patuh.

Bukan tak percaya pada sekretarisnya itu, tapi ali memang benar-benar harus menjaganya apalagi berkas yang baru saja ia serahkan itu sangat penting. Ali percaya pada acha karna bisa ia lihat dari cari acha kerja saja sudah terlihat kalai acha disiplin, tepat waktu dan paling ali suka dari cara acha kerja adalah ia selalu rapih. Meletakkan semua berkas penting di tempat yang benar dan di pisahkan tempatnya dari berkas-berkas biasa.

"Cha, apa masih ada yang harus saya tanda tangani?" Tanya ali sebelum ia bergegas untuk pulang.

"Ada pak." Ujar acha lalu mengambil sebuah map berwarna hijau yang sudah ia siapkan. "Ini pak, laporan pengerjaan apartement di Surabaya." Ucap acha sambil menyerahkan map tersebut ke arah ali.

Tanya HatiOù les histoires vivent. Découvrez maintenant