9

11.9K 549 1
                                    

[Warning: Sudah di revisi. Ada beberapa bagian yang berubah. Alur tetap sama. Terimakasih 😊]

***

Author POV

"Pak pol, kita tuh gak salah kita cuma ngikut makan malam aja pak pol" mohon Reza terus berusaha menjelaskan kepada pak polisi

"Iya pak, bahkan kami gak tau mereka siapa" Dani menunjuk ke arah chacha yang berada di kursi panjang bersama teman2nya.

"Ck, iss..... Bisa diam gak si" Jason mulai risih dengan Dani, Reza, dan hilal yang terus mendumel dan menyalahkan kearah mereka

"Pak udah gak laporan nya, kami masuk sel yang biasanya ya" celetuk chacha yang sudah berdiri,

"Gila" gumam Reza, dani dan hilal bersamaan

Sedangkan disisi lain terdapat Zero biasa saja dengan perkataan chacha karena ia juga tau bahwa chacha dan teman2nya sering masuk ke kantor polisi.

"Enak aja mau tinggal masuk, kalian berlima harus telepon orang tua kalian dulu, baru boleh masuk" ucapan polisi tersebut yang sudah terdengar akrab dengan chacha dan teman-temannya.

"Nanti juga John datang kali pak" protes panji pada Pak polisi. John, asisten dari keluarga prasetyo yang biasa membebaskan mereka.

"Tapi kalian sudah melawat batas bukannya bulan kemarin saya sudah memperingati kalian!!" polisi tersebut bangkit dari posisinya dan berjalan ke arah chacha dan teman2

"Apa kalian lupa, apa perlu saya ambil laporannya lagi, nona Michella" lanjut polisi tersebut, menatap tajam kearah Chacha

Panji menghela napas panjang, "hhuuuhhh..... Oke, kami mau manggil orang tua tapi mereka juga harus ngelakuin apa yang kami lakuin"

"Enak aja lo, orang lo dulu yang nyerang gue" bela Zero dan bangkit dari duduk nya

"Tapi kalian lebih bersalah, lihat Nak Zero sampai bonyok gitu" polisi tersebut kembali ke posisi awalnya

Chacha berjalan ke arah tempat polisi "ck, bapak gak ngerti penjelasan kami dari tadi, dia itu udah bacok teman saya pak, kalau gak percaya sana pergi ke rumah sakit Al- hidaya" chacha menatap sinis ke arah dani, hilal, dan Reza.

"Lo gak--" chacha memotong ucapan Zero, dan berlari ke arahnya

Buuugghh...

Satu pukulan chacha di pipi Zero, reflek semua orang yang berada dalam ruangan berlari ke arah chacha.

Teman2 zero menopang zero untuk berdiri sedangkan teman2 chacha menahan lengan chaca yang hampir melayang kan pukulan nya lagi ke wajah zero.

"Udah cha, tenang... Kantor polisi" jason berusaha menenangkan chacha dengan mengelus punggung nya.

"Apa!! Lo mau bilang kalau gak ada bukti, liat aja ntar, mati lo semua di tangan gue" chacha menunjuk ke arah semua teman2 zero termasuk zero.

Plaakk....

Suara tamparan keras mendarat di pipi Chacha.

"Dimana sopan santun kamu disini, kamu kira di sini tempat pertunjukan tinju" ucap polisi yang menampar chacha

"Kok bapak nampar chacha si, jelas-jelas yang salah tu bukan chacha tapi, mereka" austin membentak polisi tersebut. Bersyukur saja jika sekarang sedang berada di kantor polisi, jika tidak entah apa jadinya Zero dkk.

"Kok orang ini berani banget ya, ngebentak polisi" hilal membisik ke arah Reza dan dani, yang di balas dengan anggukan.

"Bapak akan kami laporkan ke pihak yang berwajib" ucap panji cepat.

"Haahhh" mereka semua yang berada di ruangan melongo karena ucapan panji tersebut.

"Berani kalian mengancam polisi, yang ada kami yang akan menahan kalian di sini, seumur hidup" tukas polisi yang satunya lagi.

Chacha berkacak pinggang dan berjalan ke depan polisi tersebut,

"kenapa kami harus takut, disini kami gak salah, dan saya akan menindak lanjuti bapak karena kasus kekerasan terhadap saya, bapak nampar saya tanpa sebab padahal yang saya pukul dia, tapi bapak yang pusing... ANEH" ucapan chacha dengan menekan kalimat akhirnya, nafasnya memburu, chacha emosi.

"Hah... Ya kali ni cewe" kali ini Reza yang berbisik ke arah hilal dan dani.

"Bapak juga belum periksa keadaan teman saya yang di rumah sakit " lanjut jason dan berjalan ke arah depan polisi.

Panji dan austin juga ikut maju melangkah ke samping chacha

"dan mereka juga harus bersyukur karena kami gak ngeroyok mereka dan nusuk mereka pakai pisau, sampai harus di operasi" tambah panji lagi.

"Apa benar yang mereka katakan nak zero" polisi yang menampar chacha tersebut melihat ke arah zero yang sedang merinding ketakutan.

"Ya iyalah ka--"

"Diam!! Saya tidak bertanya kepada kamu" polisi tersebut memotong ucapan austin dengan mukanya yang ketakutan sama persis seperti zero.

"Kenapa pak, bapak sepertinya sedang ketakutan" austin kembali bertanya kepada polisi tersebut, dengan nada mengejek.

"Kalau bapak nunggu dia jawab, kelamaan" chacha berjalan ke arah hilal, Reza dan dani.

"Mereka tau semuanya" chacha menunjuk ke arah ketiga sejoli tersebut.

Panji berjalan ke tempat chacha dan menarik kerah baju Reza "bener mereka yang ngelakuin ini" bentak panji pada Reza.

"Guu....guee gaak ta...tau" ucap Reza gagap.

Waahh parah gue di bentak sama anak SMP tentu saja batinnya, yang mengumpat.

Panji melepas cengkramannya,
Dan chacha maju lebih dekat ke arah Reza dan mengeluarkan pematik rokok nya

" jadi lo gak tau, kayaknya salah satu dari kalian tau deh. Kalau gak ada yang tau terpaksa muka lo gue bakar satu-satu" kedua polisi tersebut hendak melangkah ke arah chacha karena mendengar ucapan chacha namun terhenti karena pengakuan dari Zero.

"Iya, bener gue yang ngelakuin"

Chacha, panji, jason dan austin tertawa renyah karena pengakuannya
"gentle juga lo man" ucap jason di sela tertawa nya.

"Tapi kalian semua akan tetap saya penjara, dan telpon orang tua kalian masing2, jika orang tua kalian tidak datang maka tidak akan keluar, CEPAT TELPON ORANG TUA KALIAN" celetuk polisi tersebut dengan teriakan diakhir.

"Lah... Kan kami gak salah pak" bela austin.

"Kalian tetap salah karena sudah melakukan kekerasan sepihak" cetus polisi yang satu lagi.

chacha tertawa, sehingga mendapatkan tatapan bingung dari mereka yang berada di sana. "Berarti bapak juga salah, karena sudah mukul saya" ucap chacha di sela tawanya.

"Cha, lihat tu muka polisi merah padam tahan emosi" bisik austin yang berada di kiri chacha

"Haahhah iya" jawab chacha dengan tawanya,

"Anda tetap bersalah nyonya Michella, karena Anda telah memukul dan mengganggu kenyamanan dan ketentraman pelanggan di kafe anda sendiri" jelas polisi tersebut dengan nada mengejek,

Sialan batin chacha

"Tapi pak, saya gak yakin orang tua saya datang" sergap chacha cepat,

" tenang saja nona Michella, saya telah menghubungi mama dan papa anda" john tiba2 datang,

"Oohh" chacha ber-oh ria.

***

Jangan lupa vote + comment
Follow akun ig: ta2k_mt

BAD LIFE (PUBLISHED) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora