VIII

850 47 2
                                    

Ero semakin mendekat pada mukaku, tiba-tiba tangannya menggenggam tanganku dan Ero menjilat es krim yang menetes di tanganku.

"Makanya, kalo makan es krim yang bener. Sampe blecetan ke tangan kamu kan.." Kata Ero sambil mengusap tanganku.

"E-eh? I-iya.." Kataku gugup. Aku masih terlalu kaget dengan apa yang baru saja terjadi. Aku pikir Ero akan menciumku. Hehe.

"Kenapa? Kok mukanya tegang? Kamu pikir tadi aku mau cium ya?" Tanya Ero dengan nada jahil.

"Eng-gak.." Jawabku. Aku yakin wajahku telah memerah sekarang.

"Ya udah, pulang yuk.." Ajak Ero.

"Yuk.." Kataku.

Saat aku sampai di tempat aku dan Ero memarkir sepeda kami, ternyata ban sepedaku bocor.

"Yahhh.. Kok bisa bocor sih? Kayaknya tadi baik-baik aja.." Kataku sambil melihat ban sepedaku yang kini bocor.

Tanpa kami sadari, ada sebuah tatapan yang senang melihatku menderita.

"Ya udah, kamu naik sepedaku aja.. Bawa pulang ke rumah.. Nanti aku yang bawa sepeda kamu ke bengkel.." Usul Ero.

"Bener nih gak pa pa Ro?" Tanyaku.

"Iyaa.. Ya udah sana, nanti keburu ujan.." Kata Ero.

"Ya udah makasih yaa.. Aku pulang.." Kataku sambil melaju dengan sepeda Ero.

"Hati-hati ya sayang.." Kata Ero.

Diperjalanan menuju rumah tiba-tiba ada sebuah motor yang ingin menabrakku.

"E-Eh, Ehh..." Aku berhasil menghindar dari motor itu, tapi alhasil aku terjatuh ke trotoar jalan.

"Aduuuhh..." Ringisku.

"Eh? Mel? Lo gak pa pa?" Tanya Raissa yang tiba-tiba saja menghampiriku dan membantuku berdiri.

"Eh? Gak pa pa Sa. Makasih.." Kataku.

"Iya, sama-sama.." Kata Raissa.

"Lo ngapain di sini?" Tanyaku.

"Gue kebetulan lewat, terus liat lo udah tiduran di trotoar, jadi yaa gue samperin lo.." Ungkap Raissa.

"Oohh gitu, ya udah deh gue pulang ya.. Makasih sekali lagi Sa." Kataku.

"Oke.." Kata Raissa.

Aku pun memutuskan untuk kembali ke perjalanan pulangku.

~Zhafran POV~

"Gimana si Lottie tadi? Bisa dia?" Tanyaku pada Helena.

Aku dan Helena sekarang sedang berada di KFC, untuk sarapan. Dan ya, aku tau bahwa Helena kadang bekerja sebagai guru matematika Lottie.

"Yaa gitu, dia lucu kalo lagi mikir.. Jadi kadang gue suka kasih dia soal yang lumayan susah, trus ntar dia mukanya sok mikir, padahal akhirnya dia gak tau jawabannya apa.." Jawab Helena sambil senyum-senyum.

"Ooohhh.. Lottie lucu ya.. Kayak lo." Kataku pelan.

"Ha? Apaan?" Tanya Helena.

"Gaakk.. Ini burgernya enak.." Jawabku bohong.

"Oohh.." Kata Helena.

"Abis ini kita mau kemana?" Tanya Helena.

"Umm.. Lo maunya kemana?" Tanyaku balik.

"Gue sih lagi mau ke toko kaset.. Mau beli albumnya Zayn, secara ya Zayn tuh abang gue.." Kata Helena dengan nada ala anak gaul.

"Ngeleh, Zayn abang lo dari batu? Lah abang lo Bang Robert mau di kemanain?" Tanyaku.

Unfinished Journal ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang