First Day at School

1.3K 48 0
                                    

Author POV
Saat ini Aluna sedang bersiap diri untuk pergi sekolah, tadi pagi saat ia bangun Aluna melihat seragam tergantung indah didepan lemarinya, tanpa pikir panjang Aluna segera mandi dan mengenakan pakaian yang telah disiapkan--entah oleh siapa--tadi.

Di rasa siap Aluna segera menggendong tas jansport di bahu kirinya dan melangkahkan kaki keluar kamar, dari atas tangga Aluna dapat melihat abang dan kembarannya itu tengah menikmati breakfast, dengan segera Aluna turun dan menghampiri abang dan adik kembarnya itu.

"Morning", sapa Aluna datar.

"Juga kak! Ayo makan habis itu kita berangkat", kata Alena riang.

"Kok semangat banget Put?", tanya bang Arsya bingung, yang dibalas kekehan Alena.

"Kita satu sekolah bang?", tanya Aluna dingin yang dibalas anggukan Arsya.

Aluna segera menempatkan diri didepan Arsya dan segera mengoleksi roinya dengan selai coklat.

"Mau pake mobil sendiri, atau ikut abang?", tanya Arsya pada kedua adiknya.

"Putri ikut abang aja, kak Anna?", tanya Alena.

"Sendiri",jawabnya singkat.

Alena dan Arsya sama-sama menghela nafas, mereka kehilangan Aluna yang dulu, orang yang duduk didepan mereka bukanlah Aluna yang sama, Alena mati-matian menahan tangis melihat kakak kembarnya yang begitu dingin.

"Dimana bunda?",tanya Aluna, sebenarnya tanpa dijawab pun Aluna tau dimana bundanya.

"Bunda nggak pulang tadi malam, mungkin nanti pulang", jawab Arsya.

"Pulang?, masih ingat kata pulang?", tanya Aluna sinis.

"Ann, jangan kayak gitu, bunda kan kerja buat kita",kata Arsya menjelaskan.

"Kerja? Buat kita?, sejak kapan bang!", ketus Aluna.

"ANNA JANGAN NGOMONG KAYAK GITU", bentak Alena.

Aluna hanya diam tidak menanggapi, tidak ada yang tau apa yang dilakukan bunda sebenarnya, Aluna diam tidak menjawab, sejak kejadian 5 tahun lalu, bunda mereka menjadi penggila kerja. Tanpa sepatah kata pun Aluna pergi meninggalkan meja makan yang hening, tanpa mengucap salam lagi Aluna mengendarai mobil sport putihnya menuju sekolah barunya.

"Gue salah ngomong bang?", tanya Alena sendu melihat kembarannya yang pergi tanpa mengucap sepatah kata pun.

"Nggak kok! Yaudah yuk kita susul aja Anna", kata Arsya dan segera meninggalkan rumah mewah itu.

Author POV end
****
Aluna POV
Aku tau kata-kataku sedikit kasar tadi , tetapi itulah aku, mereka nggak tau kehidupanku di Jerman. Bunda memang beberapa kali menjengukku di Jerman saat ia menjalankan bisnis disana, tetapi bisa kalian bayangkan anak berusia 13 tahun diangkat menjadi CEO.

Mungkin bagian kalian terdengar gila namun itulah kehidupanku, bunda yang memaksa opa dan oma untuk mengizinkannya mengangkatku menjadi CEO di perusahaan besar.

Mungkin bila anak di usiaku akan bermain dan hangout bersama teman-temannya, namun lain halnya denganku, yang pulang sekolah langsung ke gedung pencakar langit apalagi kalo bukan Hisyam Group, bermain dengan tumpukan kertas, dan menghadiri meeting, itulah yang selalu aku lakukan di Jerman.

Aku melihat melalu kaca spion tepat dibelakang mobil ku mobil bang Arsya membuntuti, aku segera melajukan mobilku saat melihat gerbang sekolah sudah terlihat, dan disinilah aku, Husyen International School, sekolah milik mantan ayahku, aku tau kalian bingung! Bisa dibilang aku ini anak broken home, kalian bertanya mengapa hanya dinama Alena terdapat Husyen, jawabannya karena Alena anak kesayangan ayah, so mau nggak mau bunda harus nempatin nama Husyen dibelakang nama Alena.

Aku PergiTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon