Socializing

2.1K 237 14
                                    

Amber POV

Key pamit ketika telepon berdering dan meninggalkan ku bersama Luna sendirian di ruang tamu.

Berpikir bahwa aku mungkin akan mengalami pertarungan dengan Kai, membuatku bersemangat!. Aku sadar dari lamunanku ketika Luna berdeham.

"Kau pernah menceritakan padaku sebelumnya bahwa kau memiliki saudara kembar, kan? "katanya kepadaku dengan senyum manis dan
itu membuat ku menatapnya.

Aku benar-benar tidak tahu jika Aiden berbicara tentang ku untuk kepada temannya. Dia tak pernah mengatakannya kepadaku tentang hal itu. Aku mengangguk dalam menanggapi nya.

"Boleh aku tahu seperti apa dia? Apa dia ramah seperti mu juga? "ia mempertanyakan ingin tahu.

Dalam hati aku mencoba menenangkan diri. Aku memantapkan pikiranku untuk menjawab seperti Aiden akan menjawab pertanyaan seperti ini.

Bagus!

orang selalu menggambarkan orang lain baik juga.

"Dia tidak baik dalam bersosialisasi tapi dia ramah kepada orang-orang yang dia suka"Aku menjawab sambil tersenyum. Dia mengangguk dalam pemahaman.

"Bagaimana dengan orang-orang yang tidak dia suka dan ingin berteman dengannya? "ia tanyakan lagi.

"Yah, sebagian besar waktu ia mengabaikan mereka." Jawabku
jujur ​​dan berpura-pura mengejek 'Amber'. Aku tersenyum canggung sambil menggaruk bagian belakang kepalaku yang tak gatal.

"Jadi kalian bertolak belakang ya?" Kata Luna dan tertawa.

"Ya." setujuku dengannya.

"Siapa namanya?" Dia bertanya padaku sebelum ia meminum tehnya.

"Amber." jawabku dengan senyum.









"Senang bertemu denganmu Amber." Katanya dengan tersenyum sambil menatapku.

Itu membuat mataku terbelalak ketika mendengar itu. Aku menatap kembali padanya. Apakah dia mengetahuk bahwa aku bukan Aiden?

"Aku tidak sabar untuk mengatakan itu kepadanya, jadi lebih baik kau cepat memperkenalkan kami padanya, oke? "lanjutnya.

Aku merasa lega dalam hatiku. Kupikir aku sudah merusak rencana tapi syukurlah penyamaran ku belum terbongkar.

"Aku pasti akan memperkenalkan dia pada kalian, segera!." Jawabku pada
nya sambil menyeringai.

"Aish!" Key bergumam kesal ketika dia kembali di ruang tamu sambil mengacak-acak rambutnya.

"Apa yang terjadi padamu?" Luna bertanya.

"Mom dan Dad memintaku apakah aku bisa mengunjungi rumah liburan kita di Jeju. "dia menjawab sambil mendudukan diri di sofa sebelahku.

"Apa yang salah dengan itu?" Tanya Luna lagi dan mengejek.

"Ini melelahkan untuk pergi ke sana sendirian." Rengek Key.
"Tunggu!" Serunya kemudian dia menatapku lalu Luna. Aku tidak suka tatapan di matanya.

"Apa?" Tanyaku.

"Ayo kita semua pergi ke sana!" Seru Key.

"Sudah lama kita tidak nongkrong dan liburan di pantai. Dan Jangan khawatir Aiden, kau dapat mengundang Krystal dan teman-temannya. "Dia mengatakan kepadaku

"Aku tidak suk ...." Aku memotong kalimatku ketika menyadari bahwa Aiden suka pergi ke pantai dan bisa menikmati waktu reanngnya. Luna dan Key keduanya menatap aneh padaku.

"Aku tidak berpikir Krystal akan pergi bersama kami."

"Hanya undang saja dia, dude!." Kata Key sambil mengayunkan lengannya dibahu ku dan memiting kepqlaku.

"Kapan kita pergi ke sana?" Luna bertanya.

"akhir pekan ini." Key menjawab sambil menyeringai.

"Beruntung bagimu aku bebas pada hari itu sehingga aku bisa ikut" Luna menjawab sambil tersenyum. Mereka kemudian beralih kepadaku.

"Aku rasa aku tidak punya jadwal lain juga pada hari itu " kataku kepada mereka dan itu membuat Key mengencangkan kuncian lengannya.

"Aku tahu aku bisa mengandalkan kalian." Katanya gembira.

Hari ini sudah sore ketika aku kembali di Apartemen. Ku rasa aku perlahan mulai terbiasa memiliki orang lainnya di sekelilingku karena saat ini aku merasa kesepian sekarang.

Suasana tenang ini membuat ku merasa sendirian. Aku yakin Aiden
pasti merasa sendirian setiap kali dia dirumah. Tidak ada seseorang yang menunggumu untuk menyambut ketika kau pulang.

Aiden POV

Aku sedang meminum teh dengan Chen ketika ponselku berdering. Ku periksa siapa pemanggil itu dan membuat ku mengangkat alis ketika melihat itu adalah Amber. Ini pertama kalinya dia meneleponku bukan aku yang menelponnya.

"Yo!" Jawabku.
"Its new." Lanjutku dan mengejeknya.

"Apanya yang baru?" Tanyanya.

"Kau menelponku dan bukan aku yang meneleponmu." Jawabku.

"Aku lelah menunggu mu menelepon. Aku lelah hari ini dan ingin tidur lebih awal. "jelasnya.

"begitu?" Gumamku.

"Ya. Pokoknya, Luna tidak hadir hari ini karena dia pergelangan kakinya cedera. Aku dan Key mengunjunginya di rumahnya. teman-teman mu berencana untuk pergi di rumah liburan Key di Jeju akhir pekan ini. Aku tidak tahu di mana tempat itu,
tapi ku harap itu tidak terlalu jauh"katanya.

"Itu sebuah pulau terkenal di sana, bro." Aku memberitahu kepadanya dan tertawa.

Dia benar-benar tidak peduli tentang hal-hal lain yang tidak menarik baginya.

"Ada banyak pantai yang keren di
resort sana dan itu merupakan tempat yang indah"

"Hmmm, i see" Jawabnya singkat.
"Mereka memintaku untuk mengundang Krystal Jung, jadi apa kau ingin aku mengundang dia
bersama dengan teman-temannya untuk datang dengan kami? "-Amber

"Ya, tentu, itu adalah kesempatan yang baik untuk mengakrabkan mereka satu sama lain. "jawabku padanya.

"Oke, jika begitu." Katanya kepadaku.

Setelah percakapan singkat kami, aku mengakhiri panggilan. Aku berpikir bahwa Adikku akhirnya belajar bagaimana bersosialisasi sekarang.

Aku hanya berharap bahwa ia tidak akan bertemu dengan Kim Jongin. Bukannya aku khawatir tentang Amber tapi justru aku khawatir
tentang Kim Jongin.

"Tuan, kapan kau berencana untuk kembali di Korea? Anda sudah dapat berjalan dengan baik sekarang"Chen bertanya.

"Aku akan kembali ke sana pada waktu yang tepat, Chen. Aku berpikir untuk membuat Amber bersosialisasi dengan orang lain dan saat ini belum terlalu baik. Aku ingin dia belajar bagaimana berteman dengan
orang lain dan belajar bagaimana menghargai mereka" kataku kepada Chen.

"Kau tahu bahwa Tuan Amber memiliki pengalaman buruk dalam bersosialisasi dengan orang lain kan, Tuan? "Chen bertanya.

"Itu sebabnya aku ingin dia tinggal lebih lama di sana. Kuharap
satu bulan sudah cukup untuk mengubah perspektifnya tentang
berbaur dengan orang yang berbeda. Aku ingin dia saat kembali ke rumah dia akan melihat orang lain bukan merupakan gangguan yang menyebalkan lagi . "Aku berkata kepadanya dan mengejek.

"Anda benar-benar saudara yang bertanggung jawab.Tuan" Chen memujiku

"Aku lebih tua darinya, maka dari itu aku harus mengajarkan apa yang benar untuknya." Jawabku dan tersenyum.



-Senpai-

Hmmmmm,,,,,

Pretending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang