Unappreciated

2.1K 232 14
                                    

Krystal POV

Mengetahui bahwa Aiden memiliki saudara kembar membuatki ingin tahu. Untuk beberapa alasan, aku tertarik untuk mengetahui tentang saudaranya. Aku menyadari bahwa saudaranya cukip berbeda dibandingkan dengan dia. Tapi mereka memiliki kesamaan juga, tapi Aiden tidak menyadarinya mungkin.

"Soojung, ayo kita pergi berbelanja bersama akhir pekan ini? "Unnie bertanya ketika kita makan malam
bersama.

"Maaf, aku akan ke Jeju dengan teman-teman ku hari itu" Aku menjawabnya dan aku melihat kekecewaan di wajahnya.

"Sungguh? Kedengarannya menyenangkan"Dia berkata kepadaku terpaksa tersenyum.

Aku hanya tersenyum tipis padanya. Aku tidak benar-benar membencinya tapi entah kenapa, aku merasa tidak nyaman berada di sekitarnya.

"Apa kekasihmu datang denganmu juga?" Dia bertanya padaku.

"Ya, tentu saja!" Jawabku singkat dan itu membuat dia melihatku.

"Apa kau yakin tentang dia?" Ia bertanya dengan Suara khawatir dan aku tahu apa yang ada di pikirannya.

"Jangan khawatir, dia pria yang baik." Jawabku.

"Aku tidak bertanya jika dia baik atau tidak, aku tanya apa kau yakin tentang dia? "dia menjawab.

Aku berhenti makan dan berpaling padanya. Dia memang khawatir
karena aku bisa melihatnya di matanya. Dia benar-benar bisa khawatir dengan mudah.

"Jangan khawatir, aku tidak berencana untuk melakukan 'itu' dengannya. Aku pergi ke sana untuk bersenang-senang dengan teman-temanku, tidak dengan dia. "Aku menjawabnya.

"Aku tidak…"

"Aku sudah selesai sekarang." Aku memotong ucapannya setelah aku mengusap mulutku dengan serbet meja dan berdiri dari kursiku.
Aku tidak berencana untuk memiliki percakapan yang panjang dengannya.

Jeasica POV

Aku tidak tahu bagaimana aku dan adikku akhirnya memiliki hubungan seperti ini. Aku ingin dapat dekat dengan dia, tapi dia mendorong ku pergi. Dia tidak akan membiarkan aku masuk ke hatinya.

Aku ingin memiliki ikatan dengan dia tapi menolak ajakanku. Dia selalu punya hal-hal lain yang harus dilakukan atau sudah membuat rencana lain.

"Hei Sica!" Vic menyapa ku saat bertemu di dalam kafe hari berikutnya.

Dia satu-satunya orang yang dapat bergaul denganku hari ini. Dia
memelukku sebelum ia duduk di kursi di seberang. Dia teman terdekatku di perguruan tinggi dan dia memutuskan untuk datang ke sini di Korea karena dia ingin mengunjungi sepupu.

"Jadi bagaimana menurutmu negaraku?" Aku bertanya.

"Ini adalah tempat yang indah. Ada banyak tempat untuk dikunjungi. "dia menjawab kepadaku dengan senyum nakal.

"Jadi bagaimana kau dan adikmu?" Ia mempertanyakan.

"Masih sama." Aku mendesah.
"Dia punya pacar baru sekarang."

"Yang benar?" Jawabnya mengangkat alisnya.

"Apa kamu khawatir tentang hal itu? "ia mempertanyakan.

"Tidak juga. Aku hanya tidak yakin apakah pria itu serius dengan dia. Aku tidak ingin dia melalui apa yang dia alami selama ini dan sebelumnya dan putus lagi. "jawabku padanya.

"Hmmm, adikmu tahu apa yang dia lakukan jadi tidak perlu khawatir tentang dia. "katanya.
"Dia bisa menangani dirinya sendiri, dia lebih kuat sekarang daripada sebelumnya. "dia terus menepuk bahuku dengan senyumnya.

Pretending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang