24. Rahasia yang Makin Berlapis

1.7K 29 0
                                    

Bersama dengan suara ringkikan kuda serta debu yang beterbangan, tiba-tiba dari dalam kereta terdengar seseorang berbicara, rupanya dalam ruang kereta telah menanti seseorang.
Thiat Tiong-tong segera menempelkan telinganya disisi dinding kereta dan memperhatikan dengan seksama.

Terdengar orang itu berkata:

"Ehmmm, cara kerjamu kali ini bagus sekali, sama sekali tidak meninggalkan jejak"
Dari suara pembicaraan orang itu, Thiat Tiong-tong segera mengenalinya "sebagai suara dari Han-hong Pocu, Leng It-hong, sudah cukup lama orang ini tidak pernah ada kabar beritanya, sekarang secara tiba-tiba muncul disitu secara misterius, jelas dibalik kesemuanya ini tentu terdapat intrik serta rencana besar lainnya.

Baru saja ingatan tersebut melintas lewat, terdengar Leng It-hong telah berkata lebih jauh:

"Secara diam-diam kau telah meninggalkan Hek Seng-thian dan bergabung dengan lohu, hal ini membuktikan kalau ketajaman matamu sungguh mengagumkan, pilihanmu memang sangat tepat, bila persoalan ini berhasil, lohu pasti tidak akan melupakan semua jasamu!"

"Terima kasih banyak atas binaan serta perhatian loya!"

"Dewasa ini, ada begitu banyak jago tangguh yang bermunculan dalam dunia persilatan, dengan kungfu yang dimiliki Hek Seng-thian, paling banter mereka hanya bisa berteriak dipinggiran, mana mungkin punya kesempatan untuk melakukan usaha besar"

Ketika berbicara sampai disitu, Leng It-hong tidak kuasa menahan rasa gelinya lagi, dia segera tertawa terbahak bahak.

"Perkataan loya memang sangat tepat" sahut Sim Sin-pek sambil tertawa pula, "bukan saja mereka tidak akan mampu berbuat apa-apa, bahkan manusia macam Hong Lo-su pun belum tentu mampu menandingi kehebatan ilmu silat yang dimiliki kau orang tua!"

"Bocah cilik sudah pandai jilat pantat" umpat Leng It-hong sambil tertawa, "hehhehehe..... asal kau jujur dan mau bekerja untukku, apa salahnya lohu akan wariskan kepandaian sinkang tersebut kepadamu"

Sim Sin-pek tahu, meski sedang mengumpat padahal hati kecilnya bangga sekali, cepat dia mendesak lebih jauh:
"Asal boanpwee bisa mempelajari satu persen saja kepandaian yang kau orang tua miliki, hatiku sudah akan merasa puas sekali!"

Jilatan pantat ini benar-benar membuat Leng It-hong kegirangan setengah mati, kembali dia tertawa tergelak.

"Bagus, bagus, bagus, selama beberapa hari ini kau pasti sangat lelah, sekarang beristirahatlah dulu, besok masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan"

"Baik, terima kasih atas perhatian kau orang tua"

Pembicaraan yang berlangsung membuat Thiat Tiong-tong kaget bercampur tercengang, kejadian ini sungguh diluar dugaan, dia tidak mengira kalau Leng It-hong sudah bentrok dengan Hek Seng-thian sekalian bahkan secara diam-diam berdiri sebagai pihak lawan.

Sim Sin-pek kembali menghianati gurunya dengan bergabung ke pihak Leng It-hong, dengan kelicikan serta kepintaran Sim Sin-pek, andaikata kekuatan serta daya pengaruh pihak Leng It-hong tidak jauh melebihi Hek Seng-thian sekalian, mana mungkin Sim Sin-pek bersedia bergabung dengannya?

Padahal kelompok Hek Seng-thian didukung oleh Hong Lo-su, kekuatan mereka boleh dibilang sangat tangguh, kalau sekarang posisi Leng It-hong bisa jauh melebihi kelompok mereka, bukankah kejadian ini terasa lebih aneh lagi?

Thiat Tiong-tong merasa sangat keheranan, pikirnya:

"Jangan-jangan Leng It-hong memang memiliki kepandaian silat maha sakti yang dihari biasa jarang diperlihatkan........ahh tidak mungkin, tidak betul, kalau dilihat caranya bergerak serta sorot matanya, sekalipun kungfu yang dimiliki mungkin lebih tangguh ketimbang Hek Seng-thian, Pek Seng-bu sekalian, kehebatannya juga tidak seberapa, tidak mungkin bisa mengungguli Hong Lo-su, tapi kenapa Sim Sin-pek bersekongkol dengannya......? aaaah, betul, bisa jadi ada tokoh sakti yang mendukung Leng It-hong, tapi siapa pula orang itu......?"

Pendekar Panji Sakti - Gu LongWhere stories live. Discover now