D

13.5K 1.6K 74
                                    

Tidak terasa Nana sudah melewatkan satu semester disekolahnya ini tanpa hambatan berarti. Ia tipe gadis yg ceria dan fleksibel, maka tidak heran Nana memiliki banyak teman. Namun bukan berarti tidak ada yg membencinya.

Well, jika kau pernah SMA pasti ada saja kakak kelasmu yg tidak menyukaimu dan selalu mencari masalah denganmu, begitupun dengan Nana.

Namun gadis itu terlampau cuek untuk menanggapi hingga membuat kumpulan geng kakak kelasnya itu menjadi jengkel setengah mati.

Prinsip Nana “Loe jual gue beli”

Sesimple itu, tapi cukup membuat mereka gemas seperti kebakaran jenggot.

Kali ini Nana sedang menunggui sahabatnya, Lee Jenny yg lagi latihan menari untuk festival sekolah 2 bulan lagi.

Gadis cantik blasteran Jerman-Korea itu sangat menyukai menari. Dia bilang, menari selalu bisa membuat perasaannya lebih baik. Dan karena itulah ia langsung memutuskan masuk Club Tari saat baru saja mendaftar disekolah ini.

Berbanding terbalik dengan Nana yg lebih memilih Club Thaiboxing. Untungnya ia sudah tahu tentang dasar-dasarnya yg dipelajari dari Taehyung, jadi Nana tidak kesulitan saat pertama kali bergabung.

Nana terus menatap sang sahabat yg masih meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti irama musik dan Nana cukup terpesona melihat hal itu. Dia tak menyangka sahabatnya sangat bagus dalam menari.

Gadis itu tahu kalau Jenny ingin sekali terpilih menjadi penari utamanya, maka dari itu ia sangat giat berlatih. Namun semua tidak selalu berjalan seperti yg kau inginkan.

“Ok..cukup hentikan” Titah seorang pelatih tari tersebut. Ia mengurut keningnya frustasi dan menghembuskan nafas lelah.

“Jenny..sejujurnya, kemampuan tarimu tidak ada peningkatan sama sekali. Jika begini terus, aku tidak bisa mengijinkanmu mengikuti audisi tari 3 minggu lagi”

Gadis itu menundukkan kepalanya dengan bahu yg menurun juga, menandakan ia sedang kecewa, “Maaf Sonsaengnim”

“Berlatihlah lebih giat..jika kau serius aku yakin kau pasti bisa” Nasehat sang guru sambil tersenyum.

“Ne..”

“Baiklah...latihan cukup sampai hari ini..jangan lupa terus asah kemampuan kalian. Selamat sore” Ucap guru wanita itu lalu berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Nana melihat Jenny dengan semangat, ia melambaikan tangannya sambil tersenyum saat Jenny datang menghampirinya dengan tubuh yg penuh dengan keringat.

“Hei..bagaimana ?” Tanya Nana antusias.

Jenny tersenyum kecut lalu menggeleng pelan, “Mungkin aku harus membatalkan keinginanku untuk ikut audisi”

“Eh ? Kenapa ? Tarianmu bagus kok..tenang saja kau pasti bisa. Semangatlah..!!”

Tiba-tiba terdengar suara tertawa mengejek dari sudut ruangan. Sekelompok kakak tingkat cewek yg entah kenapa suka sekali mencari masalah dengan Nana. Ngomong-ngomong mereka juga anggota Club tari ini.

“Sudahlah..berhenti bermimpi. Kau itu tidak ada bakat menari sama sekali dan bermimpi menjadi penari utama ? Heol..lucu sekali Jenny-ssi...”

Nana mengepalkan tangannya erat, rasanya ingin sekali ia memberikan bogem mentah diwajah yg penuh dengan make up menor itu.

“Jangan dengarkan para badut itu Jen”

“Mwo ?!! Siapa yg kau panggil badut hah ?!” Bentak salah satu dari mereka atau mari kita panggil saja Choi Minah, pemimpin geng cabe-cabean itu.

Nana hanya melirik sinis, “Perlukah aku meminjamkanmu cermin sunbae ?”

“Kau....!!!”

“Nana-ah..sebaiknya kita pergi” Ucap Jenny dan langsung menarik Nana pergi meninggalkan 3 orang kakak tingkat mereka itu dengan wajah memerah karena kesal.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

The Hot Daddy's (BTS) {COMPLETED}Where stories live. Discover now