Bab 18

1.1K 128 25
                                    

Pagi menjelang siang Jungkook bangun membuka matanya yang tidak terlalu besar itu. Ia menggeliatkan seluruh badannya dan merasa ada yang aneh terjadi pada dirinya.

Alas tidur yang empuk, alas kepala yang nyaman, dan suhu tubuh yang tidak kedinginan. Jungkook bangun dan tersadar, kini dirinya berada disebuah ruang kamar, lebih tepatnya kini ia tidur di kasur empuk entah milik siapa.

"Mwoya?  Kenapa aku bisa berada disini? Terakhir kali aku tidur di sofa dan tidak ada bantal maupun selimut bersamaku. Tapi sekarang, wae aku bisa disini? Apa yang terjadi? Apakah mungkin ini kamar..... Sana?" ucap Jungkook asal menebak dan kini wajahnya memerah memikirkan yang tidak seharusnya terpikirkan.

"Ahh tidak mungkin, emmmh coba kita lihat." mata Jungkook menscan seisi ruangan dan ditemukan koper abu yang ia tahu itu pasti milik Yugyeom. "Ahhh apa yang aku harapkan?" ucap Jungkook lalu pergi membersihkan badannya.

***

Dilain tempat Sana sedang asyik mengobrol dan bercanda dengan Yugyeom yang menemaninya sedari pagi untuk berbelanja dan juga masak.

Sesekali Yugyeom menjahili Sana dengan memainkan wortel dan juga mengolesi tepung terigu di hidungnya. Seperti yang dilakukannya sekarang.

"Yakk Kim Yugyeom, bisakah kau diam selagi aku memasak? Ini makan siang terakhirmu sebelum kau kembali ke Jepang. Apa kau mau aku membuatnya jadi tidak enak?" ucap Sana sambil tetap fokus memotong sayuran.

"Emmmh Sana-ya maka dari itu aku menggodamu sebelum aku berangkat. Tolong buatkan rasa yang tidak pernah terlupakan olehku. Seperi rasa Cinta, mungkin." goda Yugyeom.

"Hahaha mwoya, kenapa kau harus kembali secepat ini?" tanya Sana.

"Aku juga tidak mau berpisah denganmu secepat ini. Tapi karena pekerjaanku sebagai model aku harus tertib menjalankan jadwalku. Jika tidak manager akan mengomeliku tanpa henti." jelas Yugyeom yang duduk di meja dapur.

"Emmh kau sangat sibuk. Aku pasti akan sangat merindukanmu. Cha.. Duduklah si meja makan sebentar lagi makanannya akan siap." ucap Sana tersenyum melihat Yugyeom.

"Yes chef haha. Ngomong-ngomong kau tidak akan membangunkan Jungkook?" tanya Sana.

"Tidak usah dia akan turun sendiri jika mencium bau makanan. Dia itu seperti dirimu kalau sudah menyangkut makanan, tapi yang aku aneh dari kalian berdua adalah badan kalian yang tidak bertambah gemuk meskipun sudah makan banyak. Kalian harus tahu itu mimpi setiap yeoja diseluruh dunia." ucap Sana sembari memindahkan-mindahkan makanan ke meja makan.

"Apa kau menyukainya?" tanya Yugyeom tiba-tiba, wajahnya berubah serius.

"Mwo? Jeon Jungkook? Yaa.. Bagaimana yah, dia tampan, baik, dari kalangan keluarga yang baik, kaya, emmh aku rasa boleh juga hahaha." jawab Sana asal, menganggap candaan pertanyaan Yugyeom.

"Sana-ya aku serius. Apa kau menyukainya?" tanya Yugyeom sekali lagi.

"Kim Yugyeom, apa yang kau harapkan? Dia atasanku dan aku ini adalah bawahannya. Aku tahu dia belum bisa lupa dengan mantan calon istrinya mereka saling mengenal sudah lama. Tapi kenapa muncul pertanyaan seperi itu darimu?" tanya Sana heran.

"Aku rasa dia menyukaimu. Jeon Jungkook. Sebagai namja aku bisa melihatnya, sangat terlihat kalau dia menyukaimu. Kau tidak percaya? Tapi selama dia belum menyatakannya berarti peluangku masih banyak." jelas Yugyeom lalu tersenyum menatap Sana.

"Mwoya?" ucap Sana hendak ke dapur dan melepas apronnya. Sana kesulitan melepas sampul apron dibagian belakangnya.

Yugyeom yang melihat Sana kesulitan langsung berdiri dan mulai membantunya membuka sampul yang terikat erat itu, dan pada saat itu juga Jungkook yang baru saja keluar dari kamarnya melihat mereka seperti itu mulai gusar.

You're My Mr.Right (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang