Bab 1

77.4K 2.4K 10
                                    

"Shinta, nanti malam gue jemput ya ke pesta ultahnya Kelly." Kata Bima

"Gue sih oke oke aja Bim, yang penting gak ngerepotin lo." Ujar Shinta

"Iihh....lo tu ya, kalo ngerepotin gue ya gak bakal nawarin jemput lo dong." Kata Bima sambil mengacak-acak rambut Shinta.

"Hehehe....kali aja"

Sambil tersenyum Bima mengajak Shinta pulang sekolah. "Yuk, aku anterin kamu pulang".

"Yeyyyy.....kebetulan nih gue gak bawa kendaraan, tengkyu pren."

Bima dan Shinta sudah bersahabat sejak mereka SMP hingga SMA. Bahkan secara kebetulan mereka selalu dalam satu kelas dan tentunya mereka selalu menjadi teman sebangku.
Agak aneh juga sih menurut Shinta. Kok bisa ya mereka sekelas terus. Padahal sih gak ada yang aneh, soalnya sekolah dimana Shinta mengenyam pendidikan itu adalah sekolah milik keluarga Bima. Dasar Shintanya aja yg oon, ya sudah pasti Bima yang mengatur supaya mereka selalu sekelas.
Tapi bukan karena Bima jatuh cinta sama Shinta makanya dia mengatur selalu dalam satu kelas, tapi karena Bima merasa nyaman dan enjoy aja dengan Shinta yang cantik dan tulus bersahabat dengannya. Tidak seperti yang lain mau bersahabat dengannya karena dia anak orang kaya dan anak pemilik sekolah. Shinta tidak pernah memanfaatkan persahabatan mereka.

Bima dan Shinta masuk ke sebuah mobil sport warna merah. Dan melaju menuju rumah Shinta.
Akhirnya sampailah di rumah Shinta.

"Ingat ya Shin, nanti kujemput jam 7." Ujar Bima. "Dandan yang cantik ya sayang."

"Siiipppp....pokoknya gak bakal malu-maluin lo deh." Jawab Shinta sambil cengengesan.

Shinta melambaikan tangannya dan mobil Bima pun melaju ke jalanan.

-------

Shinta sedang mematut-matutkan gaunnya ke tubuhnya. Dia bingung menentukan gaun mana yang akan dipakainya. Soalnya pesta si Kelly temen sekolahnya itu akan diadakan di hotel bintang lima. Pastinya dia gak mungkin dong pakai baju yang biasa aja. Shinta adalah anak tunggal. Walaupun orangtuanya tidak sekaya keluarga Bima yang sudah pasti tidak bisa dibandingkan dengan kekayaan keluarga Bima maupun Kelly yang luar biasa, namun orangtua Shinta selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak kesayangan mereka satu-satunya.

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan di pintu, dan pintu kamar Shinta dibuka.
"Bunda boleh masuk sayang"

"Masuklah Bunda, kebetulan nih Bunda datang, Shinta lagi bingung mau nentuin gaun mana yang bakal Shinta pakai".

"Coba Bunda liat" kata Bunda sambil merentangkan satu persatu gaun itu untuk dinilai. "Hmmm....Bunda rasa yang berwarna baby pink ini bagus untukmu sayang".

"Baiklah Bunda, biar Shinta coba yang itu." Kata Shinta sambil mengambil gaun itu dari Bundanya dan segera memakainya.

Ternyata gaun itu sangat cantik dikenakan ditubuhnya. Gaun itu setinggi 5 cm di atas lutut dan mengembang kaku, berleher lebar dan berlengan kecil dikedua lengannya yang makin menonjolkan kulitnya yang putih dan mulus. Dipinggangnya terdapan ban pinggang dan sebuah bros besar berwarna silver. Rambut Shinta yang hitam legam panjang sepinggang dan ikal dibiarkan tergerai menambah kecantikannya. Shinta hanya memakai sedikit make up aja sehingga tetap kelihatan alami.

"Aduh cantiknya anak Bunda, udah sana turun udah ditunggu tuh sama Bima." Kata Bunda sambil mencubit pipi Shinta gemes.

"Iihh Bunda, nanti rusak nih riasan Shinta." Rajuk Shinta sambil mencebikkan bibirnya.

Akhirnya mereka turun ke bawah menemui Bima.

"Hai Bima, yuk kita langsung berangkat, pergi dulu ya Bunda, Ayah, assalamualaikum". Pamit Shinta

Bima yang lagi terpana melihat kecantikan Shinta jadi tergagap waktu berpamitan dengan kedua orangtua Shinta.

"Ya ampun Shin, sumpah lo cantik banget malam ini. Pokoknya lo jangan jauh-jauh dari gue ya di pesta nanti." Ujar Bima sambil melajukan mobilnya.

"Emangnya kenapa kalo jauh" kata Shinta

"Gue takut lo bakal diculik disana"

"Hahaha....Emang di hotel bintang lima ada ya penculik." Kata Shinta sambil tertawa

"Ya kali aja....penculik hati."

Keduanyapun tertawa.

Sang Playboy Jatuh CintaWhere stories live. Discover now